Minggu, 28 April 2019

Renungan hari ini: MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA

Renungan hari ini: 

MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA



Amsal 3:9 (TB) "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu" 

Proverbs 3:9 (NET) "Honor the Lord from your wealth and from the first fruits of all your crops” 

Mempermuliakan Tuhan dengan harta dan hasil terbaik yang dimiliki telah diteladankan oleh bapa-bapa leluhur dalam Alkitab. Sebagaimana dapat diperhatikan melalui persembahan Habel. Persembahan yang dihaturkan kepada Allah adalah yang terbaik dari yang Habel miliki (anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya - Kej.4:4). Dari apa yang telah dilakukan oleh Habel, maka nyata bahwa Habel sedang menghormati Allah dengan hartanya. Dengan berbagai cara kita dapat menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah. Bukan hanya melalui hasil pemikiran, perbuatan baik, dan tenaga, namun juga harta kita. Oleh karenanya, sebagai orang-orang yang ditebus oleh Tuhan; baiklah kita memuliakan, menghormati Tuhan juga dengan harta. Sebab segala sesuatu yang ada pada kita adalah anugerah Tuhan, dan semua anugerah Tuhan harus ditujukan untuk kemuliaan Tuhan.

Konsep untuk menghaturkan harta terbaik atau hasil pertama dari segala penghasilan akhirnya dijadikan sebagai perintah Allah kepada umat-Nya. Dapat dilihat pada Keluaran 23:19, “Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kau bawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam susu induknya”. Dapat dipahami bersama bahwa perintah ini diberikan Allah dengan tujuan supaya bangsa Israel mengutamakan Tuhan: taat dengan penuh kasih kepada Allah. Bahkan dapat dimengerti bersama bahwa Allah memberikan janji berkat-Nya ketika orang percaya bersedia menghormati Tuhan dengan harta yang dimiliki. Tuhan berfirman melalui Maleakhi demikian: “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, .... apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” (Mal. 3:10).

Bagaimana kita dapat Mempermuliakan Tuhan dengan Harta Kita?

Pertama, diberikan kepada Tuhan melalui Gereja. Memulikan atau menghormati Allah dapat diaktualisasikan dengan cara mempersembahkan kepada Tuhan di Rumah Tuhan (Gereja). Tuhan telah mendirikan jemaat sebagai wadah bagi tiap-tiap orang percaya untuk dapat saling bertumbuh di dalam Tuhan dan menyatakan kasih. Sehingga setiap persembahan yang ada, dipersembahkan kepada Tuhan melalui Gereja (Kel.23:19). 

Kedua, dengan memberikan hasil terbaik dari karya yang benar. Persembahan yang ditujukan untuk menghormati Tuhan, tentu mengarah pada satu tujuan yakni pemberian yang terbaik. Seorang yang hendak menghormati tamunya dalam acara pesta, pasti memberikan yang terbaik dari yang ia miliki (Yoh. 2:10). Tentunya bukan hanya hasil terbaik yang dikejar, tetapi caranya mendapatkan harta juga harus diperhatikan. Mendapatkan harta dengan cara yang benar adalah kehendak Tuhan, maka kita juga harus memberikan yang terbaik dari hasil karya yang benar.

Ketiga, diberikan kepada Tuhan dengan ketulusan (bdk. 2Kor. 9:7). Pemberian yang terbaik tentunya dilakukan dengan penuh ketulusan kepada Tuhan, bukan dengan terpaksa. Ketulusan untuk menghaturkan yang terbaik, dilandasi oleh kepercayaan kepada Tuhan. Seseorang mampu utuk tulus memberi karena ia percaya akan janji Tuhan. Tuhan menjanjikan kelimpahan dalam kehidupan orang yang menghaturkan persembahan yang terbaik dengan ketulusan. Dengan demikian mustahil bagi orang yang tidak percaya pada firman Tuhan untuk melakukan perintah Tuhan ini. Mungkin bisa, namun tidak ikhlas. Harus dimengerti bahwa harta kita bukanlah milik kita, Ulangan 8:17 memberikan gambaran untuk kita tetap rendah hati bahwa harta kita adalah karunia Tuhan. Oleh karenanya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mempersembahkan persembahan dengan hati yang tulus. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...