Renungan hari ini:
TAKUT AKAN TUHAN ITU SUCI
Mazmur 19:10 (TB) "Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya"
Psalms 19:9 (NET) "The commands to fear the Lord are right and endure forever. The judgments given by the Lord are trustworthy and absolutely just”
Takut akan TUHAN membuat orang semakin suci. Suci berarti terhindar dari segala kejahatan dan dosa. Secara etimologis, kata takut (Ibrani: Yara) bisa memiliki tiga pengertian. Pertama,takut dan gemetar,seperti orang yang takut ketika berhadapan dengan rival yang jauh lebih besar dan lebih kuat (Ul. 1:29). Kedua,hormat disertai kekagumam,seperti rasa takut rakyat kepada rajanya yang sangat baik dan bijaksana (1Raj. 3:28). Ketiga,takut dalam arti kasih dan hormat,seperti takut dari anak kepada orang tua yang mengasihinya (Im. 19:3).
Takut akan Tuhan memiliki unsur takut, hormat, kagum dan kasih. Hal ini membuat umat Tuhan takut berbuat dosa, suka melakukan kehendak-Nya, serta mengasihi dan memuliakan-Nya. Takut akan Tuhan itulah yang menjadi dasar hikmat bijaksana.
Takut akan Tuhan membuat orang percaya rindu untuk mengenal Yang Mahakudus (Ams. 9:10). Di dalam pengenalan akan Dia itulah ia mendapatkan pengertian untuk menjalani kehidupan. Terlalu sering orang-orang percaya mendengar pemberitaan firman bahwa Allah adalah kasih. Kendatipun Allah adalah kasih, namun janganlah lupa, bahwa Allah adalah kudus, sehingga umat-Nya harus hidup dalam kekudusan (1Ptr. 1:15-16).
Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan(Ams. 8:13a). Orang yang takut akan Tuhan akan menjauhi kejahatan, dan mengandalkan kasih dan kesetiaan Tuhan yang telah mengampuni kesalahannya (Ams. 16:6). Ia benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut yang penuh tipu muslihat (Ams. 8:13b).
Orang yang takut akan Tuhan berakal budi yang baik (Mzm. 111:10). Orang yang takut akan Tuhan rindu menerima didikan dari Tuhan dan melakukannya, tidak seperti orang bodoh yang menghina hikmat dan didikan (Ams. 1:7). Firman Tuhan yang menguasai hati dan pikirannya, serta terwujud dalam perbuatannya.
Takut akan Tuhan membuat orang beriman tidak takut kepada manusia dan ancamannya (Mat. 10:28). Ketika diperhadapkan kepada pilihan sulit, ia akan lebih memilih taat kepada Allah dari pada taat kepada manusia (Kis. 4:19-20). Hal ini membuatnya dapat lebih obyektif, kritis, dan berani tampil beda. Karena itu, takutlah akan TUHAN selalu. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN