Selasa, 29 Desember 2020

Renungan hari ini: “KASIH TUHAN PADA UMATNYA” (Hosea 11:3)

 Renungan hari ini:

 

“KASIH TUHAN PADA UMATNYA”




 

Hosea 11:3 (TB)  Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka. 

 

Hosea 11:3 (NET)  Yet it was I who led Ephraim, I took them by the arm; but they did not acknowledge that I had healed them.

 

Dalam nas hari ini kita belajar bagaimana kasih TUHAN kepada umat-Nya Israel. Nabi Hosea melukiskan dengan begitu hidup gambaran kasih TUHAN itu seperti ayah sayang kepada anaknya. Hosea menggunakan tiga gerakan, berjalan, memegang mengangkat di tangan, dan menyembuhkan untuk mengekspresikan perhatian pemeliharaan sang Ayah kepada anaknya itu. Allah pernah memimpin mereka untuk meninggalkan Mesir tanah perbudakan dan di padang belantara mengajar mereka untuk berjalan. Ketika mereka lelah, Allah dengan cepat memeluk mengangkat mereka, ketika mereka terpeleset kaki dan jatuh, Allah dengan cepat menyembuhkan mereka. Namun, walaupun TUHAN mencintai mereka dengan tindakan berturut-turut, tetapi mereka tidak tahu bahwa itu adalah pekerjaan TUHAN (Yahweh), bukan Baal, bukan orang Kanaan.

 

Allah tidak menggunakan pemaksaan, tidak seperti zaman dahulu pemenang peperangan mengikat yang kalah dengan tali dan menawan dengan kejam, tetapi menggunakan kelembutan kemanusiaan menarik tali kasih di leher Israel untuk membimbing jalan mereka. Para ahli Alkitab modern mengambil potret ayah dan anak serta merujuk pada terjemahan Septuaginta untuk memahami ayat 4b “Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan” dapat dimengerti sebagai “Aku memperlakukan mereka seperti orang memeluk bayi di dada; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan”. Ayah seperti ini membawa anak itu lebih dekat ke dirinya sendiri, memeluk wajahnya dengan wajahnya, dan kadang-kadang Dia membungkuk untuk memberi makan kepada mereka, gambaran ekspresi kasih Allah secara menyeluruh dan hidup.

 

Kasih seperti inilah yang Allah lakukan kepada bangsa Israel “Padahal Aku yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tanganKu”. Namun sangat disayangkan, cinta kasih Tuhan terhadap bangsa ini dibalas dengan kejahatan. Israel, umat pilihan Allah yang sejak “kecil” ditebus, dikasihi, dan dididik dengan kasih setia, justru lebih memilih untuk berbakti kepada Baal. Tetapi apakah Allah pernah meninggalkan mereka? Tidak! Allah tetap menyertai bangsa ini melewati setiap “proses hidup” mereka agar menjadi bangsa yang kuat.

 

Selalu ada kesempatan yang diberikan Allah kepada umat yang dikasihi-Nya untuk memperbaiki diri lebih baik lagi. Namun banyak umat Tuhan mengabaikan kesempatan itu dengan tetap melakukan dosa. Kristen KTP, itulah sebutan yang sering diberikan kepada mereka yang mengaku Kristen, namun kehidupannya tidak mencerminkan pengikut Kristus. Rupanya sejak zaman dulu hal ini sudah terjadi. Banyak orang yang telah menjadi Kristen, tetapi tidak mau bertobat dan tidak mengalami “kelahiran baru.” Maka Rasul Petrus mengingatkan kepada jemaat mulamula untuk menggunakan kesempatan – kesabaran Tuhan – itu untuk melakukan kehendak Allah. Sehingga keselamatan yang telah diperoleh dalam Yesus Kristus tidak menjadi sia-sia.

 

Mari kita belajar untuk menghargai betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Apabila persoalan atau kesesakan datang menimpa hidup, itu bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita. Melainkan Tuhan ingin melalui “proses hidup” itu kita dapat semakin kuat dan kembali mengingat kasih serta kebaikanNya. Akhirnya, selama kita masih memiliki kesempatan hidup di dunia ini, lakukanlah perbuatanperbuatan baik yang menyenangkan hati Allah, Bapa kita yang sangat mengasihi anak-anak-Nya. Sehingga kita mampu berkata: “Bapa ajar aku selalu menghormati-Mu, Ajarku seturut perintah-Mu. Berikanku hati untuk menyembah-Mu Dan bersyukur setiap waktu”. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...