Minggu, 24 Juli 2022

Renungan hari ini: “BERTUMBUH DALAM KASIH KARUNIA” (2 Petrus 3:18)

 Renungan hari ini:

 

“BERTUMBUH DALAM KASIH KARUNIA”


 

2 Petrus 3:18 (TB) "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya"

 

2 Peter 3:18 (NET) "But grow in the grace and knowledge of our Lord and Savior Jesus Christ. To him be the honor both now and on that eternal day"

 

“Bertumbuhlah dalam kasih karunia”—bukan hanya dalam satu kasih karunia, tetapi dalam segala kasih karunia. Bertumbuhlah dalam kasih karunia akarnya, iman. Percayalah lebih yakin akan janji-janji daripada sebelumnya. Hendaklah iman bertambah dalam kepenuhan, keteguhan, kesederhanaan. Bertumbuhlah juga di dalam kasih. Mintalah agar kasihmu menjadi lebih luas, lebih intens, lebih nyata, memengaruhi setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan. Demikian juga bertumbuhlah dalam kerendahan hati. Berusahalah untuk berada dalam kerendahan, ketahuilah lebih banyak bahwa dirimu tidak ada apa-apa. Selagi engkau bertumbuh ke arah bawah dalam kerendahan hati, usahakanlah juga pertumbuhan ke arah atas—lebih dekat dengan Allah dalam doa dan lebih intim bersekutu dengan Yesus.

 

Barangsiapa yang tidak bertumbuh dalam mengenal Yesus, ia menolak berkat. Mengenal Dia adalah “hidup kekal,” dan semakin mengenal Dia berarti semakin bahagia. Orang yang tidak rindu untuk lebih mengenal Kristus, belum mengenal apa-apa tentang Dia. Siapa pun yang pernah mengecap anggur ini akan semakin haus akannya, sebab meskipun Kristus memang memuaskan dahaga, kepuasan itu tidak menghilangkan selera, justru meningkatkan selera. Jika engkau kenal kasih Yesus—seperti rusa yang merindukan sungai yang berair (Mzm. 42:1), engkau pun akan rindu meneguk kasih-Nya lebih dalam. Apabila engkau tidak ingin mengenal Dia lebih baik lagi, pasti engkau tidak mengasihi Dia, karena kasih selalu berseru, “Lebih dekat, lebih dekat.” Tiadanya Kristus adalah neraka; tetapi hadirnya Yesus adalah surga. Maka jangan berhenti dan berpuas tanpa mengenal makin dalam akan Yesus. Usahakanlah mengenal Dia lebih banyak di dalam natur ilahi-Nya, dalam relasi-Nya dengan manusia, dalam pekerjaan-Nya yang genap, dalam kematian-Nya, dalam kebangkitan-Nya, dalam syafaat-Nya yang mulia saat ini, dan dalam datangnya kerajaan-Nya pada masa yang akan datang. Terus tinggal di sebelah Salib, dan selidiki misteri luka-luka-Nya. Kasih yang semakin besar kepada Yesus, dan pengertian yang lebih sempurna akan kasih-Nya kepada kita, adalah salah satu ujian terbaik bagi pertumbuhan di dalam kasih karunia.

 

Dikatakan untuk bertumbuh kita butuh kasih karunia, butuh kekuatan dan pertolongan Tuhan. Bertumbuh adalah belajar mengerti apa yang Tuhan kehendaki, belajar mengenal apa yang Tuhan inginkan dari kita, anak-anak-Nya, dan belajar menaklukkan diri dalam pimpinan Tuhan. Inti bertumbuh itu adalah berporos kepada Tuhan Yesus dan mengenal Dia lebih dalam. 

 

Bertumbuh adalah aktif dan dinamis, semakin dekat Tuhan, mengenal Dia secara pribadi. Ketika seseorang tidak bertumbuh, besar kemungkinan dia mudah dipengaruhi dan disesatkan. Seorang ahli fisikawan pernah mengungkapkhn satu kalimat, bahwa hidup itu seperti naik sepeda, untuk menjaganya tetap seimbang, maka kita harus terus bergerak maju (“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving”). Ketika kita berhenti bergerak maju, tidak mengenal Tuhan, saat itu keseimbangan hidup kita terganggu, dan percayalah itu saatnya kitaa akan terjatuh. Tidak ada formula khusus agar kita dan saya tidak disesatkan oleh pengajaran-pengajaran dunia, kecuali kita terus bertumbuh, semakin dekat dengan Tuhan, hidup terus bergerak maju bersama Tuhan. Karena itu, teruslah bertumbuh di dalam kasih karunia TUHAN dengan menjaga pertumbuhan yang seimbang di dalam Yesus Kristus. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...