Selasa, 09 Juni 2020

Renungan hari ini: KARENA IMAN KITA MENGERTI

Renungan hari ini:

KARENA IMAN KITA MENGERTI



Ibrani 11:3 (TB) "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat"

Hebrews 11:3 (NET) "By faith we understand that the worlds were set in order at God’s command, so that the visible has its origin in the invisible”

Iman adalah pengembalian rasio kepada Kebenaran. Iman bukan sekedar mau percaya tanpa mengetahui apa yang ia percaya. Iman bukan sekedar pengertian di dalam otak tanpa kelanjutan apa pun. Tetapi iman harus sampai pada menerima, mengakui apa yang ia mengerti. Banyak anak-anak sekolah yang pelajaran agamanya mencapai nilai sembilan bahkan sepuluh, tetapi pada hakikatnya mereka hanya mengetahui dan belum percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan. Iman bukan persetujuan rasionil, iman juga bukan sekedar ucapan mulut saja. Iman adalah penaklukkan rasio ke bawah kebenaran. 

Iman membawa rasio kembali kepada kebenaran. Oleh karena itu, orang yang beriman rasionya tidak menjadi negatif dan terikat. Orang yang beriman rasionya akan kembali kepada Kebenaran yang mencipta rasio itu. Dengan definisi ini, kita harus belajar sungguh-sungguh, kemudian berdiri dan memberikan jawaban kepada setiap orang yang mempertanyakan tentang iman kita (1 Ptr. 3:15). Seorang Kristen yang bertanggung jawab adalah dia yang setiap saat berdiri memberi jawaban dengan tegas, karena rasionya sudah tunduk kepada Kebenaran dan mengerti kebenaran yang lebih besar daripada rasio itu sendiri. Kebenaran lebih besar dan lebih agung daripada rasionya, maka rasio yang sudah tunduk itu, kini berfungsi dengan baik. 

Iman adalah pengembalian, yaitu sebagai pengarah, tetapi iman sekaligus juga sebagai penerobosan yang bersifat dinamis. Iman adalah penaklukan rasio kepada kebenaran, pengembalian rasio yang dicipta kepada Kebenaran yang mencipta. Berarti iman adalah penerobosan dari yang terbatas menuju kepada yang tidak terbatas. Di situlah seseorang menikmati hal-hal di luar rasio.

Kata iman kita serap menjadi bahasa Indonesia, asal kata itu adalah bahasa Arab. Padanan kata iman dengan bahasa Ibrani adalah aman. Sementara kata dasarnya adalah amen. Amen artinya ya demikan adanya. Jadi amen bukanlah hanya kata penutup doa. Tatkala kita mengatakan amen, itu berarti kita mengatakan ya untuk orang yang mengatakan sesuatu kepada kita. 
  
Sama seperti itu juga dengan kata iman di dalam Alkitab. Ketika kita katakan bahwa kita beriman kepada Allah, itu berarti kita mengatakan ya kepada Tuhan untuk apa yang dikatakan dan dikerjakannya bagi kita. Jadi mustahil orang dapat beriman kepada Allah, tanpa ia mendengar firman yang dikatakan Allah. ketika Allah berfirman dan kita mengerti apa yang kita dengar, lalu kita mengatakan ya untuk apa yang kita dengar dan kita mengerti, apa yang kita dengar. Itulah namanya beriman. 
  
Melalui pengajaran firman Allah, kita pada akhirnya mengerti bahwa alam semesta ini dijadikan oleh firman Allah. Oleh karena itu, firman Allah berkuasa untuk menjadi sesuatu dari yang tidak ada, jadi ada. Orang mengatakannya dengan sebuatan creatio ex nihilo. Nas kita berkata: firman Allah dapat menjadikan sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat. Firman Allah dapat membuat seseorang yang tidak punya pengertian tentang segala sesuatu, menjadi terlihat dan pada akhirnya mengerti. Itulah kuasa yang bekerja di dalam firman Allah. 
  
Oleh karena itu, betapa pentingnya bagi kita untuk mendengar firman Allah. Sebab menurut Paulus, iman timbul dari pendengaran, pendengaran firman Kristus (Rm. 10:17). Namun satu hal harus kita garisbawahi, kita tidak hanya mendengar semata-mata. Namun harus memberi perhatian kepada apa yang didengar. Kita harus memberi respon terhadap apa yang sudah kita dengar. Ungkapan dalam bahasa Indonesia yang sudah hampir punah mengatakan: dengar-dengaran. Makna kata itu ialah taat kepada apa yang sudah didengar. Itulah yang menghasilkan iman. 
  
Dalam pasal 11 surat Ibrani, penulis surat tersebut memberikan daftar dari pahlawan iman. Para pahlawan iman itu. Mereka yang didaftarkan di sana, adalah orang-orang yang berbuat sesuatu oleh karena iman mereka kepada Allah yang telah berbicara kepada mereka. Dengan perkataan lain, penulis surat Ibrani mau mengatakan bahwa tidak ada seorang beriman pun yang tidak berbuat sesuatu di dalam hidupnya oleh karena imannya. Penulis surat Ibrani pun menambahkan bahwa orang tidak mungkin berkenan kepada Allah, tanpa iman. Iman adalah sesuatu yang Allah ingin temukan di dalam hidup ini, jika kita berhadapan dengan Dia. 
    
Marilah kita bertumbuh di dalam iman, sehingga kita semakin mengerti makna dari tujuan kita hadir di dunia ini. Sehingga tatkala kita kelak diperhadapkan dengan pengadilan Allah, maka kepada kita akan diberi putusan: Tidak bersalah oleh karena imannya kepada Yesus Kristus telah membenarkan kita. Karena itu, berimanlah yang benar dan baik kepada Yesus agar hidup kita berarti bagi-Nya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...