Selasa, 19 Juli 2022

Renungan hari ini: “JANGAN ADA ORANG MEMEGAHKAN DIRINYA” (1 Korintus 3:20-21)

 Renungan hari ini:

 

“JANGAN ADA ORANG MEMEGAHKAN DIRINYA”


 

1 Korintus 3:20-21 (TB) Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka." Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu

 

1 Corinthians 3:20-21 (NET) And again, “The Lord knows that the thoughts of the wise are futile.” So then, no more boasting about mere mortals! For everything belongs to you

 

Bermegah artinya membangga-banggakan diri.  Orang percaya tak sepatutnya bermegah atau membangga-banggakan diri tentang hal-hal yang lahiriah atau materi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, megah berarti sangat mengagumkan, gagah kuat, mulia, mashur, atau bangga. Bermegah berarti memiliki sifat megah atau bermegah-megahan.

 

Dari satu sisi, bermegah dapat dimaknai membuat diri sendiri menjadi mengagumkan. Bermegah dapat diartikan membuat diri sendiri gagah kuat, mulia, mashur atau bangga. Dari sisi lain, bermegah dapat dimaknai membanggakan diri sendiri. Bermegah juga dapat bekenaan dengan sikap tinggi hati, sombong, atau pongah.

 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita melihat orang-orang tertentu yang membanggakan diri sendiri. Mereka senang menonjolkan kepandaian, gelar, harta, kedudukan, pangkat atau jabatan dan cenderung tinggi hati. Kita juga melihat orang-orang yang menyombongkan diri dan pongah. Kita melihat orang-orang tertentu menganggap dirinya lebih baik atau lebih hebat dari pada orang lain. Banyak orang yang menyatakan dirinya lebih kaya dan lebih berkuasa. Karena itulah mereka minta dipuji dan dihormati. Kita juga mendapati sebagian orang itu mendambakan pujian, kehormatan dan kekuasaan.

 

Paulus melarang kita untuk memegahkan dirikita sendiri. Sebaliknya kita sepatutnya haruslah memegahkan TUHAN. Kemegahan adalah pada Tuhan. Keajaiban adalah perbuatan dan milik-Nya. Perbuatan Tuhan yang perkasa selalu menunjukkan kemegahan dan keajaiban bagi manusia. Perbuatan-perbuatan-Nya sungguh sangat dahsyat dan mengagumkan. Siapakah yang dapat menyombongkan diri di bawah karya Tangan-Nya yang sangat perkasa dan penuh dengan keajaiban? Siapakah yang berkuasa memegahkan diri di hadapan takhta kemuliaan-Nya? Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus dan mulia! Bermegahlah di bawah kaki kemuliaannya.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa kita bermegah di dalam TUHAN?

 

Pertama, karena TUHAN menjawab kita pada waktu kesesakan (Mzm. 20:1). Kesesakan adalah situasi di mana hidup kita terjepit, tidak ada jalan keluar, tidak ada pertolongan dari dunia ini, semua jalan tertutup dan rasanya sulit untuk selamat. Namun jangan takut kalau kita diizinkan Tuhan untuk mengalami kesesakan, karena di dalam Tuhan kesesakan selalu ada jalan keluar.

 

Tuhan kita sangat hebat, di dalam kesulitan Dia tidak membiarkan kita tapi justru Dia mengirim bantuan dari Sorga untuk menolong hidup kita. Sekalipun di dunia ini tidak ada yang mendukung kita, namun Tuhan akan tetap setia untuk menyokong dan mendukung kita.

 

Kedua, karena TUHAN mengirimkan bantuan kepada kita dari tempat kudus-Nya dan sokongan-Nya dari Sion (Mzm. 20:2). Allah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dan keselamatan kita berasal dari Allah, lalu Allah mengutus Yesus Kristus untuk melaksanakan karya penyelamatan-Nya di dunia ini dan akhirnya Allah mencurahkan Roh Kudus kepada kita agar Roh Kudus menjaga kelestarian dan keberlangsungan karya penyelamatan Allah lewat orang-orang yang percaya kepada Putera yang diutus Allah sendiri. Di sinilah, Tritunggal mahakudus merancang, memulai, melaksanakan dan merawat karya penyelamatan ini. Dalam Tritunggal relasi kasihlah yang mendasari karya penyelamatan ini.

 

Ketiga, karena TUHAN mengingat dan menyukai segala korban persembahan kita (Mzm. 20:3). Tuhan menyukai persembahan dari korban binatang yang hidup, hal ini disampaikan Tuhan kepada bangsa Israel dalam kitab Imamat. Tetapi kita tidak perlu lagi mempersembahkan korban binatang kepada Allah karena Yesus sudah menjadi korban bagi kita sebagai Domba Allah. Tetapi Allah meminta kita untuk mempersembahkan tubuh dan hidup kita sebagai persembahan yang hidup dan yang kudus. Tubuh atau hidup kita yang hidup adalah korban yang menyenangkan bagi tuhan. Mari persembahkan tubuh dan hidup kita kepada Tuhan. 

 

Keempat, karena TUHAN memberikan apa yang kita kehendaki dan dijadikan-Nya berhasil segala apa yang kita rancangkan (Mzm. 20:4). Secara duniawi, seseorang dapat dikatakan sukses atau berhasil jika ia berpendidikan tinggi dan mempunyai pekerjaan tetap dengan gaji tinggi. Seseorang dikatakan berhasil jika ia menjadi pejabat tinggi, atau menjadi pengusaha besar. Karena itu, hindarilah memegahkan diri sendiri, tetapi megahkanlah TUHAN di sepanjang hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...