Kamis, 26 Agustus 2021

 Renungan hari ini: 

 

“TIDAK TERBURU-BURU KELUAR”



                                                


Yesaya 52:12 (TB) "Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu"

 

Isaiah 52:12 (NET) "Yet do not depart quickly or leave in a panic. For the Lord goes before you; the God of Israel is your rear guard"

 

Ada peribahasa "Tak akan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia" yang artinya jangan terburu-buru dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya ada sejumlah orang yang terburu-buru melakukan hal yang pasti dicapai bahkan tidak dikejar batas waktu penyelesaiannya. Benjamin Franklin salah seorang tokoh Amerika menyatakan bahwa “Tergesa-gesa membuat sampah” (Haste makes Waste). Kita terburu-buru, pekerjaan kita bisa berada dalam bahaya karena terburu-buru menyelesaikan sesuatu menyebabkan kesalahan.

 

Di sisi lain ada kata bijak yang mengambarkan bahwa terburu-buru bagian hidup manusia, misal: Ajahn Chah seorang biksu Budha dari Thailand mengatakan "Dunia berada dalam keadaan yang sangat tergesa-gesa. Pikiran berubah dari suka menjadi tidak suka dengan segala tergesa-gesaan yang ada di dunia". Christopher Morley seorang penulis, penyair dan wartawan menyatakan, “Salah satu hal aneh tentang tergesa-gesa adalah bahwa hal itu tampak sangat penting ketika kita sendiri adalah penghancur dan sangat lucu ketika itu adalah orang lain”

 

Bangsa Israel diajarkan untuk tidak tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu dan harus bertanya kepada TUHAN terlebih dahulu seperti yang di contohkan Musa. Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu"(Bil. 9:8). Tetapi ketika TUHAN membebaskan Israel dari Mesir maka bangsa Israel melalukan persiapan keluar dari Mesir dengan tergesa-gesa sesuai perintah TUHAN sebab Mesir dilanda kegentaran saat tulah ke-10 terjadi yaitu kematian anak sulung bangsa Mesir. Hal itu diperingati secara turun-temurun. 

 

Saat Israel keluar dari Babel kembali ke tanah perjanjian, TUHAN tidak melakukan hal yang sama sehingga dapat dilakukan tanpa terburu-buru. Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu (Yes. 52:12.) Baik keluar dari Mesir maupun kembali dari Babel mengunakan kata yang sama yaitu חִפָּזוֹן(hippazon) yang berarti: "kegelisahan, penerbangan tergesa-gesa” (trepidation, hurried flight). 

 

Dalam Alkitab ada tersirat kadang-kadang harus buru-buru melakukan sesuatu, misal:

·      Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN (Kel. 12:11)

·      Berkatalah Daud kepada Ahimelekh: "Tidak adakah padamu di sini tombak atau pedang? Sebab baik pedangku maupun senjataku, tidak dapat kubawa, karena perintah raja itu mendesak" (1 Sam. 21:8)

·      Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu" (Mat. 28:7).

 

Ada yang beranggapan bahwa terburu-buru adalah bentuk kepanikan yang berlawanan dengan “damai sejahtera” yang sempurna. Damai sejahtera Allah menolong kita untuk tidak terburu-buru. Secara umum kedamaian membuat tenang sehingga semuanya terkendali dalam manajemen waktu sehingga pengunaan waktu dapat maksimal dan tidak ada suatu tumpukan tugas/pekerjaan yang harus dikerjakan secara terburu-buru. Hal ini terjadi saat keadaan normal, dalam situasi terjadinya perubahan mendadak "revolusi" maka melakukan secara terburu-buru untuk adaptasi suatu kebutuhan. Dalam perubahah yang terburu-buru tetaplah hati dapat damai jika tahu itu adalah baik bagi kita.

 

Jika terburu-buru dalam ajaran Alkitab harus berhati-hatilah, sebab diajarkan seperti:

·      Jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau? (Ams. 25:8)

·      Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit (Pkh. 5:2). Karena itu, bertindaklah bijaksana jika ambil tindakan cepat bahkan terburu-buru dengan cara antara lain: Pertimbangkan konsekuensi jangka panjang, luangkan cukup waktu untuk berpikir/mempertimbangkan keputusan, siaplah menerima nasihat, dan indahkan hati nurani yang terlatih baik.

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...