Jumat, 26 November 2021

Renungan hari ini: “TUHAN MENGHAPUS SEGALA AIR MATA” (Wahyu 21:4)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MENGHAPUS SEGALA AIR MATA”




 

Wahyu 21:4 (TB) "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" 

 

Revelation 21:4 (NET) "He will wipe away every tear from their eyes, and death will not exist any more – or mourning, or crying, or pain, for the former things have ceased to exist”

 

Air mata merupakan ciptaan TUHAN yang disediakan dalam tubuh manusia. Air mata itu sengaja diciptakan TUHAN untuk menjaga tubuh kita sendiri. Fungsi airmata yang pertama bisa mengangkut asam dan zat gizi ke mata. Tidak terdapat kelenjar darah pada kornea sehingga bagian ini tidak dapat mendapat zat yang di perlukan. Jadi air mata bekerja untuk mengatasi hal tersebut. Kedua, untuk mencegah masuknya berbagai macam bakteri atau virus yang terkandung pada benda asing atau kotoran ke dalam mata. Mata juga mengandung polusi yang jumahnya sangat banyak, lebih dari yang anda ketahui. Bisa anda membayangkan, bagaimana jika tidak ada air mata yang keluar, kotoran tersebut bisa langsung masuk ke dalam mata. Akhirnya lama kelamaan dapat menimbulkan infeksi pada mata. Ketiga, membantu penglihatan. Jangan salah, ternyata air mata juga dapat membantu pengihatan manusia. Jadi Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata anda yang fungsi nya dapat menjaga kecerahan pandangan mata. Keempat, mengeluarkan racun. Menurut William Frey Seorang ahli biokimia. Beliau telah melakukan beberapa kasus studi mengenai ar mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Keluarnya air mata inilah yang berarti ia mengeluarkan racun dari dalam tubuh lewat mata. Kelima, dapat meningkatkan mood atau rasa nyaman. Ternyata seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis. Karena merasa lega telah mengeluarkan ungkapan di hati, akhirnya dapat mengembaikan mood seseorang tersebut. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24% protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata. Jadi, jika anda ingin menangis, menangis saja tak usah di ragu untuk mengeluarkannya.

 

Manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah mengalami penderitaan yang mengeluarkan air mata. Hidup di dunia ini diwarnai air mata yang tak kunjung habis. Air mata senantiasa mengikuti perjalanan hidup manusia sejak ia dilahirkan. Kelahiran bayi pun diawali tangisan dan tetesan air mata, begitu keluar dari rahim ibunya ia sudah mulai menangis. Ini adalah air mata pertamanya saat pertama kali ia melihat dunia. Dan ketika orang meninggalkan dunia ini kembali ditutup dengan linangan air mata dari keluarga, teman dan para sahabat. Sungguh, air mata merupakan bagian kehidupan manusia. Tetapi, pada saatnya air mata itu akan berhenti mengalir yaitu pada hari yang penuh dengan kemenangan dan kebahagian, air mata tak akan lagi terlihat, di mana tak seorangpun sanggup menghapus air mata kita kecuali tangan Tuhan sendiri. Segala kesusahan tidak akan kita alami lagi.

 

Bagi umat Tuhan yang setia sampai garis akhir akan mendapatkan perhentian. Janji firman-Nya mengatakan bahwa kita tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa kita lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan kita dan akan menuntun kita ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata kita.

 

Ayat ini sering dipakai untuk menjadi kekuatan dan pengharapan bagi kita yang sedang mengalami pergumulan atau kedukaan. Tetapi apa maksud dari ayat ini? Bagian firman ini akan lebih jelas ketika kita membandingkannya dengan Kejadian 3, yang menyatakan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa.

 

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, ada konsekuensi yang terjadi dalam kehidupan manusia. Ada kesakitan, penderitaan, sakit-penyakit, pergumulan kehidupan, dan kematian. Hal ini menjadikan hidup manusia penuh dengan air mata dan kesedihan karena beban kehidupan terkadang bisa menimbulkan keputus-asaan. Sebaliknya, ketika waktu-Nya tiba maka air mata itu akan dihapus, perkabungan dan ratap tangis atau dukacita tidak ada lagi karena segala sesuatu yang merupakan konsekuensi dosa telah berlalu. Pada akhir zaman, langit dan bumi yang baru, dosa dan juga konsekuensinya sudah tidak ada lagi. Karena memang dosa dan konsekuensinya tidak mendapat tempat dalam kekudusan Tuhan.

 

Lalu bagaimana kita menghidupi hal ini sebagai orang percaya yang masih hidup di dunia yang berdosa ini? Memang selama kita masih hidup dalam dunia, maka konsekuensi dosa itu masih bisa kita alami. Kita masih bisa mengalami sakit penyakit, kesulitan hidup, dan kedukaan yang semua itu kadang membuat kita mencucurkan air mata. Bahkan kematian pun akan menjadi bagian kehidupan kita.

 

Namun, di dalam Kristus, kita memiliki pengharapan bahwa sakit penyakit, kesulitan, kedukaan, bahkan maut sekalipun tidaklah lagi dapat menguasai kehidupan kita. Kita masih bisa mengalami semua itu, tetapi Kristuslah sekarang yang menguasai kehidupan kita, sehingga kita dikuatkan dalam menghadapinya, bahkan kematian akan berganti dengan kehidupan kekal bersama Tuhan. Inilah yang menjadi pengharapan bagi setiap orang percaya di dalam Kristus; Dia telah mati dan bangkit mengalahkan maut. 

 

TUHAN tidak akan selamanya membuat hidup kita menderita dengan air mata kesedihan. TUHAN pasti akan menggantikan air mata kesedihan dengan mata air kehidupan. Karena itu, janganlah terus bersedih dan larut dalam penderitaan kita sebab TUHAN menciptakan air mata sangat baik untuk kesehatan tubuh jasmani kita, namun tidak selamanya kita berada dalam zona kesedihan tetapi TUHAN juga menyediakan mata air kehidupan yang akan kita nikmati. (rsnh)

 

Selamat berkahir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...