Rabu, 11 Januari 2023

Renungan hari ini: “ALFA DAN OMEGA” (Wahyu 1:8)

 Renungan hari ini:

 

“ALFA DAN OMEGA”


 

Wahyu 1:8 (TB) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa"

 

Revelation 1:8 (NET) “I am the Alpha and the Omega,” says the Lord God – the one who is, and who was, and who is still to come – the All-Powerful!"

 

Alfa dan Omega adalah dua huruf di dalam bahasa Hellenika atauYunani, Alfa (α) adalah huruf pertama dan Omega (ω)  adalah huruf terakhir dari alfabetikal huruf-huruf Yunani. Di dalam Alkitab Tuhan Yesus menyebut diri-Nya dalam penglihatan Yohanes sebagai Alfa dan Omega, yakni suatu pribadi yang ada, sudah ada, dan akan datang. Bahkan Tuhan Yesus juga mengambil pengertian literral yakni Ia adalah Yang Awal dan Yang Akhir. 

 

Dengan perkataan “Akulah Alpha & Omega”,  adalah gambaran yang digunakan Yohanes untuk membuka dan menutup kitab Wahyu.  Di pasal terakhir di kitab Wahyu 22:13  dikatan  “ Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Inilah kebenaran itu yang akan kita bahas. Mungkin kita sudah sering dengar mengenai hal ini tetapi Yohanes berkata kalau kamu mengerti bahwa Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega. 

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apa sesungguhnya dari Alfa dan Omega ini?

 

Pertama, Alfa artinya Yesus sudah ada dari awal. Akhir-akhir ini banyak sekali pengajaran yang tidak alkitabiah yang mengatakan bahwa Yesus itu tidak setara dengan Allah yaitu Yesus itu adalah ciptaan. Ini adalah pengajaran dwi tunggal bukan tritunggal. Tetapi kita baru saja membaca bahwa Yesus Kristus adalah Alfa. Artinya, Yesus itu tidak diciptakan. Dia tidak mempunyai permulaan dan kalau alam semesta memiliki permulaan maka Tuhan tidak memiliki permulaan. Yesus bukan yang kedua tetapi Dia adalah Alfa dan bukan beta dan omega artinya tidak ada lagi yang lain. Jadi Yesus adalah yang pertama (Alfa), maksudnya dari Awal sudah ada. Sang Pencipta dan bukan ciptaan serta setara dengan Bapa. Ini artinya adalah segala sesuatu dalam hidup kita harus dimulai dari Dia, dan tidak bisa dari diri kita sendiri atau dari tempat yang lain. 

 

Jika kita membaca Yohanes 1:1-4, maka kita akan menemukan pernyataan Yohanes bahwa pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Hal ini membuktikan bahwa Yesus setara dengan Bapa dan sudah ada sejak awalnya. Pernyataan Yohanes ini ditegaskan juga dalam Kejadian 1:1, yang menuliskan, “Pada mulanya ALLAH menciptakan langit dan bumi”. Segala sesuatu diciptakan oleh Dia, dari Dia dan untuk Dia termasuk hidup kita, hidup kita ini pemberian dari Tuhan, titipan dari Tuhan maka harus berawal pada Allah dan bukan dari diri sendiri. Jadi dalam memulai apapun, kita tidak bisa mulai dari diri sendiri tapi mulai dari Tuhan! Itulah sebabnya kita membutuhkan Yesus. 

 

Kedua, Omega artinya segala sesuatu yang kita lakukan harus berakhir pada Dia, harus ber-orientasi pada Dia dan cocok dengan apa yang Tuhan inginkan. Yesus yang terakhir (Omega). Segala sesuatu diciptakan hanya untuk kemuliaan-Nya. Dalam hidup, kita sering merasa serba salah dalam melakukan segala sesuatu, padahal tujuan kita baik, dan caranya juga baik tapi tetap saja salah, mengapa?  Jawabannya adalah karena kita berpikir bahwa alam semesta ini diciptakan untuk diri kita! Padahal yang benar adalah alam semesta ini diciptakan untuk Allah dan bukan untuk cocok dengan diri kita. Kita akan terus mengalami kesulitan jika kita hidup hanya untuk kesenangan diri sendiri atau untuk nafsu manusia sendiri menjadi tujuan atau segala sesuatu harus cocok dengan kita. Yang benar adalah Tuhan menciptakan kita untuk Dia dan kita hanya akan menemuan kebahagiaan dan kepuasan sejati saat kita hidup di dalam konteksnya Tuhan yaitu untuk kemuliaaannya dan melayaninya. 

 

Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Jawabannya adalah “Jangan jadikan TUHAN sebagai alat sarana untuk mencapai tujuanmu”. Sebagai ciptaan TUHAN, sikap kita yang benar adalah menjadikan TUHAN sebagai tujuan hidup kita, bukan sebaliknya kita menjadikan Tuhan sebagai alat sarana untuk mencapai tujuan kita di dunia ini. Dalam Alkitab juga ada tokoh-tokoh yang mengalami hal semacam itu yaitu Musa dan Yunus. Pada awalnya mereka menjadikan TUHAN sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka, dan akhirnya TUHAN menegor. Lalu mereka bertobat dan TUHAN pun memakai mereka untuk melayani-Nya. Karena itu, hayatilah Alfa dan Omega dengan baik dan benar bahwa hidup kita harus dimulai dari Yesus dan berakhir pada Yesus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...