Minggu, 10 Februari 2019

Renungan hari ini: 

FIRMAN ALLAH TETAP UNTUK SELAMANYA



Yesaya 40:8B (TB) “Tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya" 

Isaiah 40:8B (NET) “But the decree of our God is forever reliable” 

Walau dunia berubah-ubah tetapi Firman Allah akan tetap untuk selama-lamanya. Tetap untuk selama-lamanya maksudnya adalah isi Firman Allah tidak akan berubah sampai kapan pun. Walau dalam penulisan Kitab Suci terus mengalami penyempurnaan terjemahan ke dalam berbagai bahasa di dunia ini, tetapi isi dari Firman Allah tidak akan mengalami perubahan. 

Apa yang bisa kita pelajari dari nas hari ini?

Pertama, perubahan bahasa. Kitab Suci mengalami penerjemahan ke dalam bahasa-bahasa yang berbeda-beda di dunia ini. Usaha penerjemahan ini untuk memudahkan seluruh bangsa untuk memahami teks Kitab Suci dalam bahasa ibu mereka. Perubahan bahasa ini tidak merubah isi dan makna Kitab Suci. Walau dalam usaha penerjemahannya kata-kata dan ungkapan bisa mempunyai arti yang sangat berbeda dengan makna aslinya. Mungkin, kita bisa memikirkan contohnya dalam bahasa kita sendiri. Hal ini juga terjadi dengan bahasa di zaman dulu. Bahasa Ibrani dan Yunani yang dulu digunakan untuk menulis Alkitab berbeda dengan bahasa Ibrani dan Yunani yang ada sekarang. Kebanyakan orang tidak mengerti Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani kuno. Jadi, mereka butuh terjemahannya. Beberapa orang berpikir bahwa mereka perlu mempelajari bahasa Ibrani dan Yunani kuno agar bisa lebih memahami Alkitab. Tapi, itu tidak terlalu bermanfaat.  Kita sangat bersyukur karena seluruh atau sebagian Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 3.200 bahasa. Allah ingin agar orang-orang dari ”setiap bangsa dan suku dan bahasa” mendapat manfaat dari Firman-Nya. 

Kedua, perubahan bahasa juga memengaruhi terjemahan Alkitab.Sebuah terjemahan yang awalnya mudah dimengerti lama-kelamaan bisa semakin ketinggalan zaman. Contohnya adalah Alkitab King James Version yang pertama kali dicetak pada 1611. Pada waktu itu, ini adalah salah satu Alkitab bahasa Inggris yang paling populer. Bahkan, kata-kata dalam King James Version memengaruhi perkembangan bahasa Inggris. Tapi, terjemahan ini hanya beberapa kali menggunakan nama Yehuwa. Dalam kebanyakan pemunculan nama Allah di Kitab-Kitab Ibrani, nama itu diganti menjadi kata ”LORD” (artinya ”TUHAN”) dalam huruf besar. Cetakan-cetakan selanjutnya juga menggunakan kata ”LORD” dalam huruf besar di beberapa ayat dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Jadi, King James Version mengakui bahwa nama Allah juga muncul di bagian yang sering disebut Perjanjian Baru.

Ketiga,kita butuh terjemahan Baru. Sewaktu Alkitab King James Version pertama kali dicetak, bahasa Inggrisnya mudah dimengerti. Tapi lama-kelamaan, beberapa kata mulai ketinggalan zaman, dan sekarang Alkitab itu sulit dimengerti. Terjemahan Alkitab lama dalam bahasa lain pun begitu. Jadi, kita pasti senang karena punya Kitab Suci  Terjemahan Baru, yang bahasanya mudah dimengerti. Terjemahan ini tersedia seluruhnya atau sebagian dalam lebih dari 150 bahasa. Ini berarti hampir setiap orang di dunia bisa membaca terjemahan ini dalam bahasa mereka sendiri. Karena bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti, isi Alkitab jadi lebih menyentuh hati. Dengan demikian Kitab Suci mengalami perubahan dalam penerjemahaanya untuk memudahkan para pembaca masa kini akan isi dan maksud Kitab Suci, namun isi Kitab Suci itu sendiri tidak akan mengalami perubahan. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...