Jumat, 12 Juni 2020

Renungan hari ini: SEGALA SESUATU DIJADIKAN OLEH DIA

Renungan hari ini:

SEGALA SESUATU DIJADIKAN OLEH DIA



Yohanes 1:3 (TB) "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan"

John 1:3 (NET) "All things were created by him, and apart from him not one thing was created that has been created”

Kisah penciptaan ALLAH selain diceritakan dalam Kejadian 1, kita juga menemukan dalam Kitab Yohanes. Dalam nas hari ini Yohanes menjelaskan bahwa segala sesuatu dijadikan oleh ALLAH, bahkan tanpa ALLAH tidak ada suatu pun yang telah terjadi dari segala yang telah dijadikan. Namun kita akan melihat perbedaan makna “pada mulanya” antara Kejadian 1:1 dengan Yohanes 1:1. Dalam Kejadian “pada mulanya” mengacu pada awal mula eksistensi alam semesta yakni diciptakan oleh Allah. Permulaan segala sesuatu yang disebut ada adalah Allah, Sang Pencipta. Namun dalam Yohanes 1:1 “pada mulanya” lebih mundur ke belakang (dalam pengertian waktu) yaitu mengacu pada eksistensi Allah, khususnya Logos, yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada. Yohanes 1:1 membicarakan eksistensi Allah yang kekal dan Kejadian 1:1 membicarakan karya penciptaan Allah sebagai mula dari segala sesuatu yang ada. Oleh sebab itu ayat yang paralel dengan Kejadian 1:1 adalah Yohanes 1:3, karena bagian ini sama-sama menjelaskan karya penciptaan oleh Elohim (Theos). Namun dalam Injil Yohanes, terdapat keterangan yang lebih spesifik, bahwa pelaku penciptaan alam semesta adalah Pribadi Logos.

Jika kita membaca lebih dalam nas hari ini maka kita akan menemukan bahwa Penciptaan Logos bersifat Creatio ex nihilo. Ayat 3 dituliskan oleh Yohanes dalam 2 bentuk, positif, melalui Dia segala sesuatu telah dijadikan (through him all things were made)dan negatif, tapa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (without him nothing was made that has been made). Perubahan tenses dari were made menjadi has been made merupakan perubahan yang menunjukkan  tindakan ciptaan. Pada awalnya adalah ketiadaan, namun Logos menjadikan sesuatu menjadi ada dari yang tidak ada. Penciptaan adalah suatu karya yang unik hanya dilakukan oleh Allah dan sifat dari peciptaan haruslah mencipta dari sesuatu yang tiada (creatio ex nihilo), penciptaan yang tidak bersifat ex nihilo tidak dapat digolongkan penciptaan. Penciptaan memberikan implikasi-implikasi penting dalam seluruh doktrin Kristen, diantaranya mengimplikasikan perbedaan esensi antara Pencipta dan ciptaan, kebergantungan ciptaan kepada Pencipta, kedaulatan Pencipta atas ciptaan, adanya limitasi ciptaan, dll.


Doktrin creatio ex nihilo berakar dari kata בָּרָא (baca: bara) yang memiliki makna membagi, memotong (split, divide, cut). Alkitab secara konsisten menggunakan kata tersebut hanya kepada perbuatan Allah, tidak pernah menggunakannya kepada manusia. Jadi Alkitab sendiri menyatakan bahwa kata bara unik sebagai karya Allah yang sama sekali berbeda dengan tindakan makhluk ciptaan apapun. Allah menciptakan segala sesuatu; langit, bumi, laut dan segala isinya (Kel. 20:11, Neh. 9:6, dll) dari yang tidak ada menjadi ada. Apa yang disebut materi berasal dari ketiadaan, bukan dengan sendirinya tetapi diciptakan menjadi ada oleh Allah. Hanya Allah satu-satunya yang ada sejak dari permulaan yang tidak dicipta oleh siapapun. Karena itu, kita harus mengimani bahwa ALLAH mampu menciptakan segala sesuatunya dari yang tiada menjadi ada. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...