Sabtu, 03 Juli 2021

Bahan Kotbah Minggu 5 Setelah Trinitatis Minggu, 04 Juli 2021 "PERGILAH DAN BERITAKANLAH FIRMAN ALLAH”

 Bahan Kotbah Minggu 5 Setelah Trinitatis

Minggu, 04 Juli 2021

 

"PERGILAH DAN BERITAKANLAH FIRMAN ALLAH”

Kotbah: Markus 6:6b-13      Bacaan: Yehezkiel 2:1-5




 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kelima setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Pergi dan Beritakanlah Firman Allah”. Perintah Yesus jelas, yakni pergi memberitakan Injil-Nya. Tugas murid-murid-Nya juga jelas, memberitakan Injil kepada semua bangsa, tanpa kecuali. Semua bangsa, harus dijadikan murid-Nya.


Kesebelas murid itu menerima tugas yang dikenal sebagai Amanat Agung Kristus bagi seluruh umat yang percaya kepada-Nya. Dimulai oleh kesebelas murid itu yang kemudian digenapkan lagi jadi 12 setelah Mathias terpilih menggantikan Yudas Iskariot. 


Pergilah, adalah kata perintah. Perintah yang dimaksudkan berasal dari Tuhan Yesus, kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Memberitakan Injil, dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga. Injil harus diberitakan. Dan golnya adalah, menjadikan semua bangsa murid Kristus, agar seluruh dunia selamat baik di bumi maupun di sorga dalam kekekalan.

 

Yesus menghendaki agar murid-murid-Nya tidak egois. Maksudnya, keselamatan tidak boleh hanya dimiliki oleh para rasul itu. Juga jangan hanya menjadi bagian orang percaya saja. Tapi, seluruh dunia "harus menjadi murid." Artinya seluruh dunia harus diselamatkan oleh pemberitaan Injil orang percaya. Tuhan Yesus mau agar orang percaya tidak berdiam diri dan membiarkan dunia tidak mengenal kebenaran atau Kabar Baik tentang Kristus. Jadi orang Kristen wajib memberitakan Injil ke seluruh dunia agar semua bangsa-bangsa mendengar Injil, menjadi percaya dan diselamatkan.

 

Orang Kristen yang tidak memberitakan Injil bukanlah orang Kristen sejati. Kesejatian kita adalah bersaksi tentang Kristus dalam segenap aspek kehidupan kita. Memberitakan Injil berarti melaksanakan semua kehendak firman Tuhan dalam hidup kita. Semua keluarga dan umat Kristen harus memberitakan Injil menurut talenta dan karunia-Nya bagi kita. Terutama dengan penginjilan kontekstual, melalui cara berpikir, tutur kata, perilaku hidup sehari-hari yang memancarkan keteladanan Kristus.


Menginjillah dalam keteladanan. Mengajarlah tentang Kristus kepada semua orang dengan sikap dan prilaku hidup yang berkenan kepada-Nya. Tuntunlah orang-orang di sekitar kita mengenal Injil dengan mewujudkan kasih kepada semua orang. "Jadikanlah semua bangsa murid" bermakna bahwa kita harus mengajarkan semua bangsa tentang kasih dan kehendak Kristus dalam kehidupan sehari-hari, di kantor/tempat kerja, dalam pergaulan, di sekolah dan di mana saja.

 

Berbuat baik, melakukan kebenaran, mewujudkan kasih, rela berkorban bagi orang lain dan suka menolong sesama, termsuk orang yang tidak seiman dengan kita, adalah bentuk penginjilan kekinian yang harus kita lakukan, di mana saja, kapan saja dan dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga. Itulah panggilan penginjilan kita. Maka wajiblah bagi semua orang Kristen untuk memberitakan Injil. Kalau tidak, maka iman kita tidak bertumbuh dan kesaksian serta kebenaran Kristus tidak ada dalam kita.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara kita untuk memberitakan Firman Allah itu? Ada beberapa cara yang perlu kita pelajari dari perikope Minggu ini yakni:


Pertama, kita harus selalu fokus pada visi-Nya Tuhan Yesus (ay. 7). Jika kita fokus pada visinya Tuhan, maka apapun yang terjadi dalam pelayanankita tidak akan membuat kita goyah dan kecewa, karena kita tetap mengejar apa yang menjadi visinya TUHAN. Sebuah visi akan menjadi sempurna jika:

1. Tujuannya untuk memuliakan Tuhan (ay. 7a).

2. Tujuannya untuk kepentingan bersama (ay. 7b).

3. Tujuannya untuk merasakan kuasa Allah (ay. 7c).


Kedua, kita harus selalu fokus pada motivasi yang baik (ay. 8-9). Tuhan Yesus ketika mengutus para murid-murid-Nya untuk pergi kesuatu daerah dalam rangka pemberiatan Injil melarang mereka untuk membawa perbekalan yang biasa digunakan orang-orang yang ada pada zamannya ketika berpergian. Dalam hal ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa sebagai seorang pelayan Firman Allah jangan sampai terhalang dengan masalah keuangan, kebutuhan hidup dan lain sebagainya yang menurut cara pandang dunia hal itu adalah suatu kemutlakan, tetapi tetap terfokus pada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu sasaran yang akan dicapainya sehingga walaupun uang tidak ada, makanan tidak ada atau mungkin gereja yang digembalakannya biasa-biasa saja, pemberita Firman itu  tetap bersukacita dan tetap berkata: ”Kerja Buat Tuhan Yesus Selalu Manise”.


Ketiga, kita harus selalu fokus pada kesetian (ay. 10-11). Seperti yang telah disinggung di atas bahwa seorang pelayan Firman Allah yang akan mengawali karirnya maka hal yang sangat vital yang perlu dimilikinya adalah sebuah kesetian dalam setiap pekerjaannya, baik itu besar maupun kecil karena dengan kesetian merupakan langkah awal dalam mencapai suatu target yang akan dicapai, dan kesetian juga membuat kita tetap bertahan dalam menghadapi goncangan yang mungkin menyakitkan bagi kita. Kesetian adalah awal dalam meraih suatu tujuan yang diimpikan seorang pemimpin, karena seorang harus tetap terfuokus pada pekerjaannya untuk tetap setia. Karena itu, pergi dan beritakanlah Firman Allah. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...