Jumat, 27 April 2018

Renungan hari ini: MENERIMA FIRMAN DENGAN SUKACITA

Renungan hari ini: 

MENERIMA FIRMAN DENGAN SUKACITA


1 Tesalonika 1:6 (TB)  “… Dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus" 

1 Thessalonians 1:6 (NRSV)  “… For in spite of persecution you received the word with joy inspired by the Holy Spirit” 

Menerima Firman TUHAN dengan sukacita adalah wajar. Namun jika menerima Firman TUHAN dalam keadaan penindasan yang berat dengan sukacita adalah luar biasa. Kata “penindasan” berarti penganiayaan, tekanan, kesusahan, kesulitan. Paulus mengatakan bahwa dalam penindasan yang berat jemaat Tesalonika telah menerima Firman Tuhan dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. 

Pernyataan Paulus ini berhubungan dengan keadaan di Tesalonika di mana ketika Paulus memberitakan Injil di sana telah terjadi keributan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak percaya. Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus tidak disenangi dan dibenci. Inilah penganiayaan, tekanan, kesusahan atau kesulitan yang dialami oleh jemaat Tesalonika dalam mengikut Yesus. Namun dalam keadaan tersebut, iman, kasih dan pengharapan jemaat tidak mundur. Sebaliknya, mereka mau menerima Firman Allah dan bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan kepada Yesus. Roh Kuduslah yang memampukan, menguatkan, menghibur jemaat sehingga mereka bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih.

Paulus juga mengatakan bahwa jemaat Tesalonika menerima Firman Tuhan dengan sukacita yang dikerjakan Roh Kudus. Artinya Roh Kuduslah yang memampukan, menguatkan, menghibur jemaat sehingga mereka bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih sekalipun dalam penindasan.

Sering kali penganiayaan, tekanan, kesusahan atau kesulitan dalam hidup ini seperti masalah, sakit penyakit, doa yang belum dijawab Tuhan dan lain sebagainya membuat orang Kristen kecewa dan menyangkal imannya. Iman, pengharapan dan kasih kepada Yesus menjadi “tumpul”.

Namun kalau kita menyadari bahwa kita telah menerima Roh Kudus, maka kita akan dimampukan, dikuatkan dan dihibur-Nya dalam menghadapi semuanya dan kita pasti akan bisa menerima Firman Allah dengan sukacita dalam segala keadaan. Mari bangun hubungan yang terus menerus dengan Tuhan melalui Roh Kudus, maka kita akan tetap bersukacita.

Paulus begitu besukacita ketika ia mendengar jemaat di Tesalonika bersukacita menerima Injil, sekalipun banyak penderitaan yang sedang dialami. Firman Tuhan menjadi sebuah kesukaan yang besar. Inilah yang seharusnya menjadi kebanggaan pengikut-pengikut Kristus, bahwa sukacita mereka adalah menemukan kehendak Tuhan dalam hidup mereka.

Bagaimana dengan kita? Apa yang membuat hidup kita menyenangkan? Kekayaan? Kekuasaan? Kesuksesan? Apa gunanya semuanya itu, jika kita melakukannya tanpa Tuhan? Karena itu, terimalah Firman TUHAN dengan sukacita baik dalam keadaan suka maupun duka, karena dengan demikianlah kita akan dikuatkan oleh Firman TUHAN itu sendiri. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...