Minggu, 15 September 2019

Renungan hari ini: JANJI PEMULIHAN

Renungan hari ini: 

JANJI PEMULIHAN



Mikha 4:7 (TB) "Mereka yang pincang akan Kujadikan pangkal suatu keturunan, dan yang diusir suatu bangsa yang kuat, dan TUHAN akan menjadi raja atas mereka di gunung Sion, dari sekarang sampai selama-lamanya" 

Micah 4:7 (NET) "I will transform the lame into the nucleus of a new nation, and those far off into a mighty nation. The Lord will reign over them on Mount Zion, from that day forward and forevermore” 

Setiap manusia terkadang mengalami banyak kepincangan. Kepincangan itu merupakan dosa dan kejahatan yang kita lakukan di dalam perjalanan hidup kita. Allah adalah pribadi yang membenci dosa, namun mengasihi manusia yang  berdosa. Allah tidak ingin manusia tetap hidup dalam dosanya dan  terus tertekan dalam penghukuman. Karena itulah, Allah memulihkan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Bangsa Israel merupakan contoh nyata, yang tampak dalam nubuat Mikha: "Pada hari itu,  demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengumpulkan mereka yang pincang, dan akan menghimpunkan mereka yang terpencar-pencar dan mereka yang telah Kucelakakan" (Mi. 4:6). 

Allah menghukum Israel, sebagai suatu bangsa, karena tidak lagi menaati Allah. Babel menjadi tempat penghukuman itu. Bangsa Israel tidak dijajah bangsa Babel, tetapi mereka dibuang ke Babel. Di Babel orang Israel tidak sedang pelesir, tetapi menjadi bangsa kelas dua--bangsa buangan. Di Babel Israel tidak bisa hidup sebagaimana layaknya sebuah bangsa. Mereka tidak boleh mengembangkan jati dirinya sebagai suatu bangsa. Mereka hidup 
dalam tekanan. 

Namun demikian, Allah tidak ingin selama-lamanya menghukum Israel. Allah, dalam nubuat Mikha, menegaskan: "Mereka yang pincang akan Kujadikan pangkal suatu keturunan, dan yang diusir suatu bangsa yang kuat, dan TUHAN akan menjadi raja atas mereka di gunung Sion, dari sekarang sampai selama-lamanya" (Mi. 4:7). 

Pemulihan itu tidak terjadi karena tindakan Israel. Tidak sama sekali. Semuanya itu merupakan tindakan Allah semata. Allahlah yang menaruh belas kasihan dalam diri Koresh, Raja Persia, yang mengizinkan orang Israel kembali ke Yerusalem. Sesuatu yang tak terbayangkan dalam diri orang Israel. Jika pada kemerdekaan pertama, Allah memakai Musa, orang Yahudi sendiri; maka pada kemerdekaan kedua ini, Allah akan memakai orang asing yaitu Koresh. Saat itulah Israel bisa merasakan betapa Allah sungguh mengasihi umat-Nya.  Sudahkah kita merasakan pemulihan dari Allah sendiri? Jika demikian,  hiduplah dalam pemulihan Allah itu! Jangan sekali-kali berbuat dosa. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...