Sabtu, 15 Juli 2023

KOTBAH MINGGU VI SETELAH TRINITATIS Minggu, 16 Juli 2023 "PEMELIHARAAN ALLAH BAGI UMAT PILIHANNYA” (Mazmur 65:1-9 )

 KOTBAH MINGGU VI SETELAH TRINITATIS

Minggu, 16 Juli 2023

 

"PEMELIHARAAN ALLAH BAGI UMAT PILIHANNYA

Kotbah: Mazmur 65:1-9            Bacaan: Matius 13:1-9


 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keenam Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Pemeliharaan Allah bagi Umat Pilihan-Nya”. Tema ini menarik untuk kita ulas sebab kita semua umat manusia butuh pemeliharaan Allah. Jika membaca dan mendalami Mazmur 65:1-9, maka kita akan menemukan bawhwa mazmur ini adalah salah satu mazmur dalam Alkitab yang mengungkapkan pujian dan syukur kepada Allah atas pemeliharaan-Nya terhadap umat-Nya yang dipilih. Mazmur ini mencerminkan latar belakang sejarah dan keyakinan keagamaan pada masa penulisannya.

 

Latar belakang sejarah Mazmur ini tidak diketahui dengan pasti karena tidak ada informasi spesifik tentang siapa penulisnya atau kapan tepatnya ditulis. Namun, secara umum, Mazmur termasuk dalam kumpulan puisi dan lagu-lagu yang digunakan dalam ibadah Yahudi di Bait Suci di Yerusalem. Mereka dipercaya ditulis oleh raja-raja atau penyair-penyair terkenal dalam sejarah Israel seperti Daud, Salomo, atau Asaf.

 

Mazmur 65:1-9 memiliki tema umum yang mengungkapkan keajaiban dan kemurahan Allah dalam memelihara umat-Nya. Mazmur ini memberikan gambaran tentang bagaimana Allah turut campur dalam urusan dunia dan memperhatikan kebutuhan umat-Nya. Pada saat yang sama, mazmur ini menunjukkan kekaguman dan rasa syukur terhadap Allah atas pemeliharaan-Nya yang melimpah.

 

Mazmur ini menggambarkan Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Ayat-ayat awal mengungkapkan kekaguman atas kuasa-Nya yang dapat menjawab doa, mengampuni dosa, dan mempersembahkan keadilan-Nya. Kemudian, mazmur ini melanjutkan dengan menggambarkan berkat dan kemurahan Allah yang melimpah kepada alam semesta, termasuk tanah yang subur, hujan yang mencukupi, dan hasil panen yang berlimpah.

 

Dalam konteks keagamaan Israel pada masa itu, pemeliharaan Allah bagi umat-Nya dipandang sebagai tanda kasih dan anugerah-Nya. Umat Israel meyakini bahwa mereka adalah umat pilihan Allah dan bahwa Dia akan memelihara mereka dalam kehidupan sehari-hari, memberikan berkat dan kebutuhan yang diperlukan. Pemeliharaan ini juga dikaitkan dengan kesetiaan umat Israel dalam beribadah kepada Allah dan mengikuti perintah-perintah-Nya. Secara keseluruhan, Mazmur 65:1-9 mengungkapkan kekaguman, syukur, dan keyakinan terhadap pemeliharaan Allah bagi umat pilihan-Nya. Meskipun latar belakang dan konteks sejarahnya tidak spesifik, mazmur ini tetap menjadi bagian penting dari kitab Mazmur dalam Alkitab, yang menginspirasi dan membangkitkan rasa syukur kepada Allah bagi umat-Nya sepanjang generasi.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara Allah memelihara umat-Nya? Berdasarkan Mazmur 65:1-9, cara Allah memelihara umat pilihan-Nya dapat dipahami melalui beberapa gambaran dan ungkapan yang digunakan dalam teks tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat ditemukan dalam Mazmur ini:

 

Pertama, Allah mendengarkan doa umat-Nya (ay. 2). Mazmur 65:2 menyatakan, "Engkau yang mendengar doa, semua manusia datang kepadamu" (terjemahan BIS). Allah memperhatikan dan mendengarkan doa umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa ketika umat-Nya berbicara kepada-Nya, Allah memperhatikan mereka dan bersedia untuk bertindak dalam kehidupan mereka.

 

Kedua, Allah memberikan pengampunan dosa bagi kita (ay. 3). Mazmur 65:3 menyatakan, "Kesalahan-kesalahan kami lebih kuat daripada kami sendiri, tetapi Engkau menghapuskan mereka" (terjemahan BIS). Allah adalah Tuhan yang pengasih dan siap untuk mengampuni dosa-dosa umat-Nya jika mereka bertobat dan menghadap kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah memelihara umat-Nya dengan memberikan pengampunan dan kesempatan untuk memulai yang baru.

 

Ketiga, Allah memberikan kekuatan dan keadilan-Nya (ay. 6-7). Mazmur 65:6-7 menyatakan, "Engkau menjadikan gunung-gunung tetap kokoh dengan kekuatan-Mu, Engkau memulihkan ketenangan lautan yang berombak-ombak. Engkau membenturkan batu-batu dan memerangi bunga api" (terjemahan BIS). Allah memelihara umat-Nya dengan mengendalikan dan menaklukkan kekuatan alam. Ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk melindungi umat-Nya dari bahaya dan memberikan keadilan dalam situasi yang sulit.

 

Keempat, Allah dengan kemurahan-Nya memberikan berkat bagi alam (ay. 9-10). Mazmur 65:9-10 menyatakan, "Engkau memperhatikan bumi dan memberkati tanah itu, Engkau memperkaya sumber-sumbernya. Engkau sangat kaya akan air, dan ladang Engkau penuh dengan hasil panen" (terjemahan BIS). Allah memelihara umat-Nya dengan memberikan berkat alam, seperti tanah yang subur, hujan yang mencukupi, dan hasil panen yang melimpah. Ini menunjukkan bahwa Allah menyediakan kebutuhan materi dan fisik umat-Nya.

 

Secara keseluruhan, Mazmur 65:1-9 menggambarkan bahwa Allah memelihara umat pilihan-Nya dengan mendengarkan doa, mengampuni dosa, memberikan berkat alam, menunjukkan kekuasaan dan keadilan-Nya, serta memberikan keselamatan dan kegembiraan. Ini menunjukkan kasih dan perhatian-Nya yang tidak terbatas terhadap umat-Nya dan keinginan-Nya untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.

 

RENUNGAN

 

Apa yang kita renungkan melalui perikop Minggu Keenam setelah Trinitatis ini ini? Dari pernyataan penulis kitab Mazmur 65:1-9 yang membahas tema "pemeliharaan Allah bagi umat pilihan-Nya," ada beberapa hal yang dapat direnungkan:

 

Pertama, Allah adalah pemberi perhatian. Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Allah yang penuh perhatian terhadap umat-Nya. Dia tidak hanya menciptakan alam semesta, tetapi juga secara aktif mendengarkan doa dan memelihara umat-Nya. Ini mengingatkan kita untuk memiliki keyakinan bahwa Allah mendengar dan peduli dengan setiap detail kehidupan kita.

 

Kedua, Allah adalah pengampun. Mazmur ini menekankan bahwa Allah adalah Tuhan yang siap mengampuni dosa-dosa umat-Nya. Meskipun kita mungkin membuat kesalahan dan melakukan dosa, Allah senantiasa membuka pintu pengampunan bagi mereka yang bertobat. Hal ini mengajak kita untuk bersikap rendah hati, mengakui kesalahan kita, dan datang kepada Allah dengan hati yang tulus dalam pertobatan.

 

Ketiga, Allah adalah sumber berkat. Mazmur 65:9 menggambarkan Allah sebagai pemberi berkat bagi alam semesta, termasuk tanah yang subur dan hasil panen yang melimpah. Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber segala berkat dalam hidup kita. Dia memberikan apa yang kita butuhkan dan melimpahkan kemurahan-Nya kepada umat-Nya. Ini mengajak kita untuk bersyukur dan mengakui bahwa segala sesuatu yang kita terima berasal dari tangan Allah.

 

Keempat, Allah memiliki kuasa atas alam dan kehidupan. Mazmur ini juga menggambarkan Allah sebagai Penguasa yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan dan menaklukkan alam, serta memberikan keadilan dalam situasi yang sulit. Ini mengingatkan kita bahwa kita dapat mengandalkan Allah dalam segala hal. Ketika kita menghadapi tantangan, kita dapat percaya bahwa Allah memiliki kuasa untuk melindungi dan membimbing kita melalui setiap perjuangan.

 

Kelima, keselamatan dan kegembiraan ditemukan di hadapan Allah. Pernyataan terakhir dalam mazmur ini mengungkapkan bahwa orang yang dekat dengan Allah akan menemukan keselamatan dan kegembiraan. Ketika kita mempercayai Allah, menjadikan-Nya sebagai tempat perlindungan dan mengikuti jalan-Nya, kita akan mengalami sukacita dan kepuasan yang sejati. Ini mengajak kita untuk mencari kehadiran Allah dalam hidup kita dan menggantungkan harapan kita pada-Nya. Secara keseluruhan, renungan dari pernyataan penulis dalam Mazmur 65:1-9 mengingatkan kita akan pemeliharaan Allah yang penuh kasih terhadap umat-Nya. Karena itu, kotbah ini mengajak kita untuk mempercayai, bersyukur, dan bergantung sepenuhnya pada-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...