Senin, 12 Juli 2021

Renungan hari ini: “DI SEBELAH LUAR TAMPAK BENAR DI MATA ORANG” (Matius 23:28)

 Renungan hari ini:

 

 “DI SEBELAH LUAR TAMPAK BENAR DI MATA ORANG”




 

Matius 23:28 (TB) "Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan"

 

Matthew 23:28 (NET) "In the same way, on the outside you look righteous to people, but inside you are full of hypocrisy and lawlessness"

 

Kadang manusia hidup penuh dengan sandiwara. Memang dunia ini adalah panggung sandiwara. Tetapi hidup orang percaya bukanlah demikian adanya. Orang percaya haruslah tampil sesuai dengan apa yang diimaninya. Orang percaya sejatinya meninggalkan panggung sandiwara. Kelihatan benar di mata orang, tetapi ternyata dirinya adalah orang munafik dan durjana. 

 

Matius pasal 23 ini berisikan tentang kecaman Tuhan Yesus terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.  Mengapa mereka dikecam?  Karena mereka hidup dalam kemunafikan.  Artinya hidup mereka penuh kepalsuan. Apa yang tampak dari luar berbeda dengan apa yang ada di dalam mereka;  tahu kebenaran firman Tuhan tapi tidak melakukannya, bahkan perbuatan mereka jauh menyimpang dari apa yang mereka ajarkan kepada orang lain.

 

Sikap munafik adalah satu sikap di mana seseorang menutupi kekurangannya atau kesalahannya dengan cara yang licik dan ekslusif:  di hadapan banyak orang mereka berlaku baik, ramah, sok rohani dan saleh, padahal apa yang ada di hati mereka sangat bertolak belakang.  Bahkan motivasi pelayanan mereka tidak benar, karena  "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang"  (ay. 5a).  Tidak ada kasih yang mendasari pelayanan mereka.  Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan rohani dengan harapan beroleh pujian dan sanjungan dari orang lain, sehingga Tuhan Yesus memberi nasihat,  "...turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya"  (ay. 3).

 

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat dikatakan Tuhan tampaknya mereka benar di mata orang tetapi di sebelah dalam penuh kemunafikan. Mereka memanggil Yesus Kristus guru, tetapi mereka sesungguhnya tidak setuju dengan pengajaran-Nya. Kelihatannya para ahli Taurat dan orang Farisi sudah terbiasa dengan sikap berpura-pura. Mereka sudah biasa berpura-pura rajin berdoa, dan sengaja melakukannya di depan orang. 

 

Orang yang munafik digambarkan seperti  "...kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran"  (ay. 27).  Di luar tampak putih dan menarik, tapi di dalamnya “busuk”.  Tanpa disadari sifat munafik ini telah mendarah daging dalam kehidupan orang percaya.  Untuk itu kita perlu dimurnikan dari berbagai macam kemunafikan supaya apa yang kita lakukan berkenan di hadapan Tuhan.  Ada pun sifat munafik antara lain: ingin dipuji dan dihormati orang, suka berpura-pura baik dan suka mencari kesalahan orang lain.  Firman-Nya tegas,  "Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu"  (Mat. 7:5).  Jika ada kemunafikan dalam hidup kita, apa pun yang kita lakukan akan menjadi sia-sia!

 

Mereka hanya mementingkan penampilan dari luar

 

Tahukah saudaraku bahwa kebanyakan orang hari-hari ini hanya mementingkan penampilan dari luar. Kadang sang suami berpikir,"bagaimana istri saya dapat bahagia, bila saya belikan ia kosmetik yg mahal, saya baru pulang dari luar negri, saya belikan ia sepatu dan baju yg mahal." Saya selalu mencoba untuk mengumpulkan uang yg banyak, agar saya dapat memberikan ia uang yg banyak. Dengan melakukan hal itu, saya yakin istri saya pasti bahagia. Tetapi, ia tidak perlu tahu tentang hidup saya. Kalaulah saya masih suka berzinah dengan wanita lain itu adalah hal biasa, karena saya sebagai lelaki normal masih bisa tertarik dengan kesenangan dunia! Karena itu, mari buanglah segala kemunafikan, dan mari kita berusaha hidup benar di hadapan Tuhan dan juga manusia. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...