Renungan hari ini:
MANUSIA BUKAN
HIDUP DARI ROTI SAJA
Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada
tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang
keluar dari mulut Allah"
Matthew 4:4 (NRSV) But he answered,
"It is written, One does not live by bread alone, but by every word that
comes from the mouth of God”
Pernyataan Yesus ini hendak menunjukkan
bahwa manusia yang hidup tidak ditenttukan oleh makanan jasmani yang
dikonsumsinya saja melainkan ada makanan rohani yang jauh lebih
penting. Yesus menegaskan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.
Tampaknya sabda Yesus ini sering
terlewatkan. Banyak orang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berburu
makanan. Makanan jasmani lebih diminati dari pada makanan rohani. Oleh
karena itu, orang bekerja keras untuk memperoleh uang. Dengan dana itulah,
orang lantas berburu materi termasuk makanan jasmani. Karena merasa nyaman
dengan memberi makanan jasmani, akhirnya makanan rohani (Firman Allah) lebih
banyak terlupakan.
Makanan rohani itu apa saja? Makanan
rohani ini antara lain Firman Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci,
mengikuti ibadah setiap minggunya, hidup mati raga seperti pantang dan puasa
atau pun hidup ugahari, pengakuan dosa, dll adalah sarana-sarana rohani yang
perlu bagi santapan rohani kita.
Ketika Yesus berkata bahwa manusia hidup
bukan dari roti saja melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah,
maka kita dapat memastikan bahwa seluruh kebutuhan manusia dapat dikategorikan
menjadi kebutuhan akan firman dan kebutuhan akan roti. Roti yang dimaksud
disini tentu bermakna luas. Segala kebutuhan jasmani manusia, yaitu makan,
minum, pakaian, rumah dan yang lainnya, sudah termasuk dalam pengertian roti
disini.
Manusia tidak dapat hidup dari roti saja,
demikian juga manusia tidak dapat hidup dari firman saja. Manusia hanya dapat
hidup normal jika kebutuhannya akan firman dan roti terpenuhi. Jika salah satu
dari kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan terlihat gejala-gejala kurang
sehat pada diri manusia. Apabila manusia mengalami kegelisahan, stress, kuatir,
takut, bahkan sampai tidak bisa tidur, maka gejala ini terjadi karena
kebutuhannya akan firman Tuhan kurang terpenuhi atau bahkan tidak terpenuhi
sama sekali. Banyak orang menyangka jika kita mengalami kegelisahan, stress,
takut, kuatir, maka itu adalah sesuatu yang normal selama kita hidup didunia
ini. Orang yang berpendapat demikian kurang menyadari bahwa semua gejala itu
sebenarnya adalah karena kebutuhan manusia akan firman tidak terpenuhi. Sama
seperti jika manusia kekurangan roti ( gizi ) maka akan terlihat
gejala-gejalanya, demikian juga jika manusia kekurangan firman Tuhan maka akan
terlihat juga gejala-gejalanya seperti yang telah kita uraikan diatas. Hal ini
perlu kita perhatikan.
Oleh sebab itu, jika manusia ingin hidup
normal dan berbahagia, maka ia harus memperhatikan kebutuhannya akan firman dan
juga roti. Manusia harus mencari firman dan roti agar dapat hidup sehat.
Sekarang masalahnya adalah, mana yang harus didahulukan ? Sebenarnya pertanyaan
ini sangat mudah dijawab, karena Yesus berkata dalam Matius 6:33, “Tetapi
carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu “. Tetapi jika direnungkan lebih dalam lagi, maka
masalahnya tidaklah begitu sederhana seperti yang kita duga. Mari kita renungkan
pertanyaan-pertanyaan berikut. Apakah para pelayan Tuhan yang biasa disebut
pelayan Tuhan sepenuh waktu itu, sudah mendahulukan firman dari pada roti?
Bagaimana jika ia terjun keladang Tuhan, semata-mata karena ia gagal terjun
dalam bidang-bidang yang lainnya. Atau mungkin ia tergerak terjun diladang
Tuhan, tetapi bukankah Alkitab pernah mencatat mengenai orang-orang Farisi (
yang jika kita terapkan untuk situasi saat ini dapat dipandang sebagai
orang-orang yang terjun diladang Tuhan sepenuh waktu ), namun dinyatakan
sebagai hamba-hamba uang [Luk. 16:14 ]. Dan sebaliknya, bagaimana dengan
orang-orang yang bekerja seharian mencari uang, namun memberi sebagian, bahkan
sebagian besar uangnya untuk pekerjaan Tuhan dengan sukarela dan sepenuh hati?
Siapa yang mendahulukan firman, dan siapa yang mendahulukan roti ?
Tampaknya, hanya Tuhan yang tahu siapa
dari anak-anak-Nya yang mendahulukan firman dari pada roti. Kalau kita melihat
dari luar saja, kita tidak dapat mengetahui apakah orang itu mendahulukan firman
atau roti. Para pelayan Tuhan sepenuh waktu, belum tentu mendahulukan firman.
Demikian juga orang-orang yang bekerja didunia “sekuler”, belum tentu
mengutamakan roti dalam hidupnya. Biarlah semua ini kita serahkan kepada Tuhan
yang dapat menilai dengan benar. Bagian kita adalah tetap menjaga hati kita
sendiri agar tetap terpaut kepada Tuhan, sebab Alkitab berkata, “Jagalah hatimu
dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah sumber kehidupan”. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN