Jumat, 29 Oktober 2021

Renungan hari ini: “HATI YANG GEMBIRA MEMBUAT MUKA BERSERI-SERI” (Amsal 15:13)

 Renungan hari ini:

 

“HATI YANG GEMBIRA MEMBUAT MUKA BERSERI-SERI”




 

Amsal 15:13 (TB) "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat"

 

Proverbs 15:13 (NET) "A joyful heart makes the face cheerful, but by a painful heart the spirit is broken"

 

Hati yang gembira membuat muka berseri dapat dimaknai hati yang senang, sukacita, riang gembira, besar hati atau bahagia menjadikan raut wajah yang tampak bercahaya, semarak, tampak ceria, ada kemuliaan, indah, cantik, elok atau bagus.

 

Ada beberapa hal penting yang hendak kita pelajari dari nas hari ini, yakni:

 

Pertama, hati yang gembira membuat muka berseri-seri. Apabila berseri-seri adalah bercahaya; bersemarak, tampak elok, indah, tampak ceria atau cerah sekali, maka muka berseri-seri adalah muka yang bercahaya atau bersemarak. Muka berseri-seri adalah wajah yang tampak elok, indah, atau cantik, wajah yang tampak ceria dan cerah sekali. Dalam Kitab Mazmur 34:5, mengatakan kepada kita: “Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.” Pemazmur mengingatkan supaya kita mengarahkan pandangan mata hati kita kepada-Nya. Supaya kita memfokuskan pandangan mata hati kita kepada Allah. Maka muka kita akan berseri-seri, bersinar, bercahaya, dan akan tampak elok dan menyenangkan. Dan kita tidak akan tersipu atau malu. Apabila kita memfokuskan pandangan kita kepada Allah, maka Ia, Yesus Kristus, Tuhan kita akan membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita agar kita mendapatkan terang kemuliaan Allah yang tampak dari wajah Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita.

 

Kedua, kepedihan hati mematahkan semangat. Secara umum, kepedihan dimaknai sakit hati yang bercampur sedih. Seperti luka yang ditetesi asam atau garam. Jadi, seseorang yang mengalami sakit hati bercampur sedih akan melemahkan perasaan hati, gairah, kekuatan, kegembiraan, dan kemauan untuk bekerja atau berjuang. Dalam Kitab Amsal 25:20, menyatakan: “Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.” Pemazmur menyatakan bahwa orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang melepaskan baju di musim dingin. Bagaimana mungkin tidak kedinginan dan bahkan terlalu dingin yang menyiksa diri. Atau seperti luka yang ditetesi cuka sehingga sangat pedih sekali. Pengkhotbah menuliskan: “Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan” (Pkh. 11:10). Benar! Buanglah jauh-jauh kesedihan dari dalam hati kita. Buanglah jauh-jauh penderitaan dari tubuh kita, dari hidup kita. Mengapa? Sebab masa kemudaan dan fajar kehidupan adalah kesia-sian belaka.

 

Ketiga, berbuat baik membuat muka berseri. Pada waktu itu, ketika Kain yang mempunyai maksud jahat kepada Habel, adiknya, Tuhan bertanya kepada Kain sebagaimana dicatat dalam Kitab Kejadian 4:6-7: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Di sini, Firman Tuhan menyatakan kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? …” Dalam perkataan lain, secara implisit Tuhan bertanya kepada Kain, mengapa hatinya menjadi panas dan bermuka muram dàurja, tidak bercahaya, tidak berseri, tidak bersinar, tidak tampak gembira atau sedih? Tuhan Allah mengingatkan Kain bahwa apabila ia tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan pintu. Dosa sangat menggodanya, dan karenanya Kain harus berkuasa atasnya. Namun sayang, Kain tidak mempedulikan Firman Tuhan. Ia mengajak Habel, adiknya, ke padang. Lalu ia memukul Habel dan membunuhnya. Demikianlah, dosa sudah membuat muka seseorang tampak muram, tidak ceria, gelap, tidak bercahaya dan tidak berseri. Dosa sudah membuat wajah seseorang tidak bersinar, tidak tampak gembira dan sedih. Karena itu, teruslah membuat hati kita bergembira agar wajah kita tampak berseri-seri. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...