Jumat, 25 Maret 2022

Renungan hari ini: “BERDOA DI DALAM NAMA YESUS” (Yohanes 16:26-27)

 Renungan hari ini:

 

“BERDOA DI DALAM NAMA YESUS”




 

Yohanes 16:26-27 (TB) "Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah"

 

John 16:26-27 (NET) "At that time you will ask in my name, and I do not say that I will ask the Father on your behalf. For the Father himself loves you, because you have loved me and have believed that I came from God"

 

Berdoa di dalam nama Yesus ini terkadang sering disalah pahami dan salahtafsirkan. Beberapa orang beranggapan bahwa asal mengatakan “di dalam nama Yesus” pada akhir sebuah doa, maka Allah akan selalu mengabulkan apa saja yang diminta. Bahkan dengan menambahkan kata “Haleluya” setelah “di dalam nama Yesus” maka doanya langsung 100% dijawab TUHAN. Hal ini menunjukkan sebagian orang Kristen menganggap perkataan “di dalam nama Yesus” dan atau “di dalam nama Yesus, haleluya”  seperti sebuah mantra. Hal ini sama sekali tidak Alkitabiah.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apa arti berdoa di dalam nama Yesus? Ada beberapa arti dan makna berdoa di dalam nama Yesus, yakni:

 

Pertama, berdoa “di dalam nama Yesus” berarti berdoa dengan otoritas Yesus. Berdoa dan minta kepada Allah Bapa untuk menjawab doa kita karena kita datang dalam nama anak-Nya, Yesus. Berdoa “di dalam nama Yesus” memiliki arti yang sama dengan berdoa sesuai dengan kehendak Allah. 

 

Kedua, berdoa “di dalam nama Yesus” berarti berdoa untuk hal-hal yang menghormati dan memuliakan Yesus. Mengucapkan “di dalam nama Yesus” pada akhir dari doa bukanlah sebuah mantra. Jika apa yang kita minta dalam doa bukanlah untuk kemuliaan Allah dan bukan sesuai dengan kehendak-Nya, mengatakan “di dalam nama Yesus” tidak ada artinya. Yang terpenting adalah berdoa dengan sungguh-sungguh dalam nama Yesus dan bagi kemuliaan-Nya; bukan sekedar menempelkan kata-kata tertentu pada akhir dari doa. Dalam doa, bukan kata-katanya yang penting, tapi maksud dari doa itu. 

 

Ketiga, Berdoa dalam nama Yesus bukanlah sebuah rumusan ajaib (magic formula). Berdoa untuk hal-hal yang sesuai dengan kehendak Allah itu pada hakikatnya sudah berdoa “di dalam nama Yesus.” Berdoa dalam nama Yesus bukanlah seperti seseorang  yang mendekati pintu rumah terkunci rapat-rapat, lalu dia berseru dengan suara keras: “Sim salabim, terbukalah hai pintu!” Berdoa dalam nama Yesus adalah berdoa dengan cara yang sama seperti Yesus sendiri melakukannya:  berdoa dengan iman yang sama, kasih yang sama kepada Bapa surgawi, dan semangat yang sama dengan semangat Yesus sendiri (lih. Luk. 6:12). Berdoa dalam nama Yesus berarti kita terbenam dalam kehidupan Yesus sendiri. Doa sedemikian mencerminkan hasrat kita untuk ambil bagian dalam persatuan antara Yesus dan Bapa-Nya di surga, dengan demikian kita memiliki rasa percaya yang mutlak bahwa Bapa surgawi mendengar dan akan menjawab doa-doa kita – bahkan apabila kita tidak melihat hasilnya secara langsung.

 

Keempat, berdoa dalam nama Yesus menyangkut sebuah komitmen untuk mencontoh kehidupan Yesus, yang menghasrati ketaatan kepada Bapa surgawi dalam segala hal, seperti halnya Yesus. Hal itu berarti menghaturkan permohonon kepada Roh Kudus untuk menolong kita “menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Flp. 2:5), sehingga dengan demikian ujud-ujud doa kita kepada Bapa surgawi menyerupai intensi-intensi yang dipersembahkan Yesus ketika Dia masih hidup di dunia ini, dan sekarang tetap dilakukannya di dalam surga (lih. Ibr. 8:6 dll.).

 

Kita akan melihat bahwa doa-doa kita diperlebar untuk mencakup permohonan-permohonan bahwa semua orang  akan sampai ke iman kepada Yesus, bahwa kuasa-kuasa kegelapan akan dijauhkan, bahwa Gereja akan dipersatukan sebagai sebuah terang bagi mereka yang berjalan dalam kegelapan. Doa-doa kita akan menjadi lebih daripada sekadar permohonan-permohonan untuk mendapatkan pertolongan, misalnya agar supaya dapat lulus ujian, atau berhasil dalam karir, agar cepat mendapat cucu dlsb. Tentu Tuhan memperhatikan detil-detil kehidupan kita yang paling intim sekalipun; Ia sungguh mendengar dan menjawab doa-doa yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan kita. Namun demikian, dalam kesempatan ini kita harus memperhatikan tulisan Santo Yakobus yang mengingatkan kita untuk memanjatkan doa permohonan tanpa hasrat hati untuk mementingkan diri sendiri: “Kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” (Yak. 4:3). Karena itu, gunakankah doa yang baik dan benar tanpa menjadikan nama Yesus sebagai pemuas keinginan dan mantra ajaib bagi kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...