Senin, 18 Juni 2018

Renungan hari ini: MAKANAN MANUSIA

Renungan hari ini: 

MAKANAN MANUSIA



Kejadian 1:29 (TB) Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu" 

Genesis 1:29 (NRSV) God said, "See, I have given you every plant yielding seed that is upon the face of all the earth, and every tree with seed in its fruit; you shall have them for food” 

Tubuh kita membutuhkan makanan. Tubuh kita dibangun dari makanan yang kita makan. Ada saja senantiasa jaringan-jaringan tubuh yang rusak; setiap gerakan dari tiap organ mencakup pemakaian bahan, dan pemakaian ini dipulihkan dengan makanan kita. Setiap organ tubuh memerlukan bagiannya dari gizi makanan. Otak harus diisi dengan porsinya; tulang, otot, dan urat saraf menuntut bagian mereka. Adalah suatu proses menakjubkan yang mengubah makanan menjadi darah dan menggunakan darah ini untuk membangun berbagai bagian tubuh; tetapi proses ini berlangsung terus, mengisi setiap saraf, otot dan jaringan dengan unsur kehidupan dan kekuatan.

Makanan haruslah dipilih yang paling memberikan unsur-unsur yang diperlukan untuk pembangunan tubuh. Dalam pilihan ini selera bukanlah penuntun yang aman. Dengan kebiasaan makan yang salah maka selera pun jadi menyimpang. Seringkali selera menuntut makanan yang merusak kesehatan dan menyebabkan kelemahan bukannya kekuatan. Kita tidak aman mengikuti kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Penyakit dan penderitaan yang merajalela di mana-mana kebanyakan disebabkan oleh kesalahan umum dalam soal makanan.

Apakah makanan yang semula direkomendasikan untuk manusia? Buah-buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Ini adalah makanan ideal yang ditentukan oleh perancang kita, dan tentu saja karena Ia adalah perancang manusia, Ia mengetahui yang terbaik bagi manusia. Ada saat-saat dimana makanan yang ideal tidak bisa diterapkan, sehingga Tuhan mengijinkan makanan lain kepada manusia yaitu daging. 

Tuhan ingin memberikan makanan umat-Nya dengan makanan terbaik bagi mereka. Di padang belantara selama 40 tahun Tuhan menyediakan “Manna” sebagai makanan mereka, tapi mereka bersungut-sungut dan minta daging/ makanan seperti di Mesir.

Apakah di zaman sekarang ini Tuhan tetap menginginkan umat-Nya makan makanan yang sehat? Pasti demikian, karena Tuhan kita sama dari dulu hingga sekarang, tidak pernah berubah. Tapi apakah umat-Nya sekarang seperti dulu, ingin makanan seperti di Mesir, makan makanan yang sama dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan? 
Pertanyaan kita sekarang, apa makanan yang ideal bagi umat Tuhan? Paulus memberikan nasihat tentang makanan dan minuman. “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1Kor. 10:31). Jadi, ada makanan dan minuman yang membawa kepada kemuliaan Allah, artinya ada juga makanan atau minuman yang tidak membawa kemuliaan bagi Allah.

Tubuh jasmani memiliki keterkaitan yang erat dengan mental rohani seseorang, kita sering dengar pepatah “dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Karenanya, untuk memiliki jiwa/rohani yang sehat, mutlak diperlukan tubuh jasmani yang sehat. Kita sudah terlalu banyak belajar, bahwa tubuh yang sehat sangat bergantung pada apa yang kita masukkan dalam perut kita, artinya apa yang kita makan juga pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani akan mempengaruhi kesehatan kerohanian kita.

Jadi makanan/minuman yang ideal bagi kita di zaman ini haruslah makanan/ minuman yang dapat membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, membawa kita lebih dekat pada Tuhan, makanan yang dapat memberikan kesehatan fisik menjauhkan dari penyakit dan penderitaan.

Dalam praktik, makanan ideal atau tidak ideal itu seperti apakah?

Pertama, makanan dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang dan polongan, ini adalah makanan terbaik yang dapat memberikan kesehatan optimal dan menjauhkan dari penyakit. Dalam makanan dari tumbuhan ini terdapat berbagai vitamin, mineral, karbohidrat dan protein untuk membangun tubuh, dan zat-zat lain yang bersifat farmakologi untuk penyembuhan penyakit.

Kedua,makanan yang dulunya ideal, tapi dengan kondisi alam zaman sekarang yang rusak, membuat berbagai makanan menjadi tidak ideal lagi, contohnya adalah daging halal (lih. Imamat), seperti sapi, ayam, kambing, ikan dan susu. Karena pencemaran yang luar biasa dan sistem peternakan serta obat-obatan yang diberikan, membuat daging hewan ini menjadi tidak layak untuk dimakan.

Ketiga, makanan yang ideal adalah makanan yang dimakan secukupnya, tidak berlebihan dan tidak kurang. Sesuatu yang baik, jika berlebihan menjadi tidak baik. Ada orang yang ingin langsing seperti foto model, sehingga diet kurang makan, itupun jadi tidak baik. Kita harus mempunyai prinsip makan, “Banyak makan pendek makan, sedikit makan panjang makan”. Artinya, jika kita makan banyak maka waktu kita makan singkat (umur pendek), tetapi jika kita sedikit makan (baca: secukupnya), maka waktu kita makan panjang (panjang umur).

Keempat, makanan yang tadinya baik, tapi diolah sedemikian rupa menjadi tidak baik, kita sebut sebagai makanan proses berlebihan, contohnya: gula, tepung putih, minyak trans fat, dll, maupun makanan yang diolah menjadi tidak baik, seperti kentang goreng, kue donat, mie instant, dll Makanan ini sepertinya makanan, karena enak, mengenyangkan, tapi sayang tidak bergizi dan cendrung merusak kesehatan.

Tuhan sangat menyayangi kita, walaupun jatuh kedalam dosa, Tuhan tetap ingin agar kita jangan susah dan menderita. Tuhan memberikan petunjuk dalam Alkitab, memberikan hikmat untuk memahami statistik dan penelitian yang ada. Bahwa melalui makan makanan yang tidak benar akan membawa kita kepada kesusahan dan penyakit. Kita hanya perlu menahan selera dan mau menyayangi tubuh kita karena Tuhanlah yang memberikan tubuh kita ini serta menebusnya dari dosa. Karena itu, makanlah makanan yang sehat dan secukupnya yang dibutuhkan tubuh kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...