Renungan hari ini:
“PUJILAH TUHAN”
Mazmur 150:2 (TB) "Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!"
Psalms 150:2 (NET) "Praise him for his mighty acts! Praise him for his surpassing greatness!"
Jika kita membaca Mazmur 150 ini maka kita akan menemukan bahwa Mazmur 150 tidak hanya menjadi suatu ungkapan pujian yang indah, melainkan juga merupakan pelajaran dalam memuji Tuhan. Mazmur 150 mengajarkan kepada kita tentang di mana kita patut memuji, mengapa kita memuji, bagaimana kita memuji, dan siapa yang seharusnya memberi pujian kepada Allah. Itu semua tidak akan kita bahas satu persatu, namun kita akan fokus pada nas hari ini yang membicarakan mengapa kita memuji TUHAN.
Mengapa kita memuji? Dari pemahaman pemazmur dalam nas hari ini, kita menemukan ada dua alasan mengapa pemazmur memuji TUHAN, yakni:
Pertama, karena segala keperkasaan TUHAN. Kata “segala keperkasaan-Nya” menunjuk kepada kemahakuasaan Tuhan, yang nyata melalui penciptaan dan pemeliharaan dunia ini. Tidak ada pribadi lain yang sama kuasanya seperti Tuhan, yang mampu menciptakan dan memelihara dunia ini. Bahkan pada masa kini bagi kita orang percaya, kata “segala keperkasaan-Nya” juga dapat menunjuk kepada kemahakuasaan Tuhan yang nyata melalui penebusan ciptaan-Nya, melalui pengorbanan di kayu salib. Tidak ada pribadi lain yang mampu untuk menebus ciptaan-Nya ini dari dosa, kecuali Dia, yaitu Tuhan.
Kedua, karena kebesaran-Nya yang hebat!. Kata “kebesaran-Nya yang hebat” menunjukkan siapakah Tuhan yang kita puji itu. Dialah Tuhan yang besar, agung, dan mulia melampaui seluruh ciptaan-Nya ini. Dan sekali lagi tidak ada pribadi lain yang sama besarnya, agung, dan mulia seperti Tuhan. Jadi karena Dia adalah Tuhan yang perkasa dan besar menunjukkan kepada kita bahwa memang Dialah Tuhan yang layak dan patut untuk dipuji oleh seluruh ciptaan-Nya. Seperti seorang raja yang berhak untuk menerima pujian dan penghormatan dari para pengikutnya dan seluruh rakyat, begitu pula Tuhan kita. Keperkasaan dan kebesaran-Nya menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja yang layak dan patut untuk menerima hormat dari seluruh ciptaan-Nya.
Dua alasan inilah yang menjadi dasar pujian bagi Allah menurut pemazmur dalam nas hari ini. Ini merupakan alasan kita memuji TUHAN, berpusat pada diri Allah itu sendiri, yaitu keperkasaan dan kebesaran-Nya. Pujian berarti mengakui kehebatan yang dipuji tersebut, tidak mungkin memuji orang yang tidak hebat, kecuali ada maksud tertentu. Segala kehebatan ada dalam diri TUHAN. Pemazmur menyebut kehebatan Allah itu sebagai keperkasaan dan kebesaran. Jadi, kalau kita memuji TUHAN, itu berarti kita mengakui kehebatan-Nya, kita mengakui keperkasaan dan kebesaran-Nya, baik di bumi maupun di surga. Dalam konteks pemazmur, yaitu konteks umat Israel, secara khusus pascapembuangan, keperkasaan dan kebesaran TUHAN terlihat dengan jelas ketika Allah membawa pulang mereka dari pembuangan ke tanah leluhur mereka, kembali ke kota idaman mereka, Yerusalem.
Setiap orang pun memiliki pengalaman sendiri akan keperkasaan dan kebesaran Allah dalam hidupnya. Ada yang mengalami pemulihan dari keterpurukan; ada yang mengalami kesembuhan dari penyakit; ada yang mendapatkan jalan keluar atas berbagai persoalan kehidupannya; ada yang mampu melewati masa-masa sulit dalam hidupnya; ada yang dapat mengikuti berbagai kegiatan sekolah, termasuk ujian, walaupun ada berbagai keterbatasan; ada yang berdamai dalam keluarga; ada yang berdamai dengan orang yang dikasihinya; dan masih banyak lagi pengalaman kita akan keperkasaan dan kebesaran Allah. Atas dasar itulah kita patut memuji TUHAN di mana saja, di bumi maupun di surga. Memuji Tuhan berarti mengekspresikan ucapan syukur kita atas karya penyelamatan dan pemeliharaan TUHAN dalam hidup kita sampai hari ini. Setiap orang percaya telah mengalami penyelamatan dan pemeliharaan TUHAN, dengan demikian kita pun wajib memuji TUHAN.
Melalui nas hari ini, kita diajak untuk memuji Tuhan karena Ia adalah Tuhan yang perkasa dan besar, sehingga Ia patut dan layak untuk dipuji. Ia telah menciptakan dan memelihara dunia ini beserta segala isinya, termasuk kita umat-Nya dari dulu sampai sekarang. Dan tidak ada seorangpun yang sama seperti Dia. Ia telah menebus kita dari dosa dengan mati di kayu salib, sehingga kita boleh memiliki jaminan keselamatan, yaitu hidup yang kekal. Bukankah itu yang menjadi kebutuhan utama kita di atas segalanya? Kita tidak perlu untuk menunggu agar keadaan kita baik terlebih dahulu baru mau memuji Tuhan! Dan janganlah kita mengajukan persyaratan kepada Tuhan sebagai bukti bahwa Ia adalah Allah yang baik, karena kebaikan Tuhan tidaklah bergantung pada kita. Karena itu, marilah kita memuji Tuhan karena keperkasaan-Nya dan kebesaran-Nya yang hebat bagi kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN