Selasa, 15 Oktober 2019

Renungan hari ini: JANGAN MEMBANTAH ALLAH

Renungan hari ini: 

JANGAN MEMBANTAH ALLAH



Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" 

Romans 9:20 (NET) But who indeed are you – a mere human being – to talk back to God? Does what is molded say to the molder, “Why have you made me like this?” 

Sebagai ciptaan TUHAN, manusia tidak punya hak membantah TUHAN. Apa yang dirancangkan Tuhan bagi hidup kita adalah sebuah masterplan yang sempurna bagi setiap kita. Sesakit apapun proses itu, ingatlah bahwa semua itu bertujuan mendatangkan kebaikan bagi kita. Paulus mengingatkan demikian: “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan–justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan”(Rm. 9:20-23). 

Tuhan punya hak penuh atas kita, ciptaan-Nya, dan hukuman-hukuman yang kita alami tidak lain adalah sebuah proses pembentukan ulang bejana dari yang rusak menjadi sempurna, semata-mata karena Tuhan sangat mengasihi kita dan mempersiapkan kita agar layak menerima kemuliaan bersama-Nya. Setelah kita menjadi sebuah bejana yang indah, Tuhan pun mempersiapkan kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mulia. “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia” (2Tim. 2:21). Kita tidak akan mampu melakukan itu semua jika kita masih berupa bejana rusak.

Saat ini mungkin kita tidak dapat menyelami apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Mungkin saja kita sedang mengalami kekecewaan, kedukaan, sakit hati, amarah, stress, depresi, sakit yang tidak kunjung sembuh, tidak mendapat jawaban doa, masih banyak masalah lainnya. Tetaplah ingat bahwa Tuhan sedang melihat kita, Tuhan sedang menyertai kita, Tuhan sedang mendengar kita, bahkan Tuhan sedang mencurahkan kasihNya yang sempurna bagi hidup kita. Tuhan menyayangi dan mencintai hidup kita. Dia sedang membentuk kita untuk dapat menjadi sesuai dengan rencana yang telah Dia tetapkan, yaitu rencana yang indah dan sempurna. Betapa indahnya jika kita telah dibentuk menjadi bejana yang sempurna, yang akan Dia gunakan dan tempatkan menjadi suatu bejana yang mempunyai kegunaaan bagi kemuliaan Tuhan. Tuhan mempunyai rencana bagi hidup kita

Tuhan menciptakan setiap pribadi unik dan istimewa dengan kemampuan, kepribadian dan fisik yang telah Ia rancangkan secara khusus. Namun saat kita melihat  diri sendiri dan merasa tidak suka baik secara keseluruhan atau bagian tertentu diri kita, hal tersebut seperti sebuah periuk yang berkata kepada penjunannya "Mengapa engkau membentuk aku demikian?" 

Saat kita menolak diri sendiri, kita sedang menolak Allah, karena Dialah pencipta kita. Ketika kita tidak menerima diri kita sendiri apa adanya, kita sedang memberontak kepada-Nya. Seakan kita berkata, "Saya lebih tahu dari pada Tuhan. Dia seharusnya membuat saya berbeda, dengan hal ini dan hal itu." Namun apakah benar kita lebih pandai dari Tuhan? Tidak bukan? 

Saat kita tidak bisa menerima diri sendiri, kita tidak mengalami kedamaian baik dengan Tuhan maupun dengan diri sendiri dan orang lain. Hal ini terjadi karena kita tidak mempercayai Tuhan sepenuhnya, kita meragukan ke-Ilahian-Nya. Saat kita meragukan Tuhan, maka kita akan kehilangan iman sehingga semua masalah menjadi lebih besar dan lebih berat. 

Hari ini, marilah berdamai dengan diri sendiri dan dengan Tuhan. Ingatlah bahwa "kejadianku dasyat dan ajaib" (Mzm. 139:14) dan Tuhan sendiri yang telah membentuk dan menenun kita di kandungan ibu kita (Mzm. 139:13). Ketahuilah dan percayalah seperti apapun diri kita, Tuhan memiliki maksud yang terbaik dan indah bagi kita. Tidak sekalipun Dia merancangkan hal buruk atas ciptaannya. Kita ini berharga dan mulia di hadapan-Nya (Yes. 43:4). Karena itu, sadarilah bahwa kita adalah mahakaryanya Tuhan, Dia telah menciptakan kita indah dalam ketidaksempurnaan kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...