Rabu, 02 Agustus 2023

Renungan hari ini: “TUGAS MANUSIA ATAS CIPTAAN ALLAH” (Kejadian 1:28)

 Renungan hari ini:

 

“TUGAS MANUSIA ATAS CIPTAAN ALLAH”


 

Kejadian 1:28 (TB2) Allah memberkati mereka, ldan berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah dan taklukkanlah bumi. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan atas segala binatang melata di bumi" 

 

Genesis 1:28 (NET) God blessed them and said to them, “Be fruitful and multiply! Fill the earth and subdue it! Rule over the fish of the sea and the birds of the air and every creature that moves on the ground”

 

Tujuan penulis kitab Kejadian dalam menyampaikan ayat "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah dan taklukkanlah bumi. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang melata di bumi" adalah untuk memberikan perintah dan tugas kepada manusia, yang pertama kali diciptakan oleh Allah, untuk memperluas populasi manusia, mengelola dan menguasai bumi, serta menjadi pemelihara dan penguasa atas seluruh makhluk hidup yang ada di alam semesta. Ayat ini merupakan bagian dari narasi penciptaan dalam Kitab Kejadian, di mana Allah menciptakan manusia, laki-laki, dan perempuan, sebagai makhluk unggulan yang diciptakan atas gambar dan rupa-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk memperbanyak diri dan mengisi bumi dengan keturunan mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya reproduksi dan perkembangbiakan manusia sebagai bagian dari rencana Allah dalam mengisi dunia dengan kehadiran manusia.

 

Selain itu, ayat ini juga mengandung pesan tentang tanggung jawab manusia sebagai pemelihara dan penguasa atas seluruh ciptaan Allah. Manusia diberi kuasa dan otoritas untuk mengelola dan menguasai alam semesta, termasuk hewan-hewan di darat, burung-burung di udara, dan ikan-ikan di laut. Namun, perintah ini juga berimplikasi pada tanggung jawab manusia untuk menjaga keseimbangan alam dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan atau merusak ekosistem. Dengan demikian, tujuan utama dari ayat ini adalah untuk memberikan arahan dan tanggung jawab manusia dalam menghargai, merawat, dan mengelola alam semesta sebagai anugerah dari Allah. Kitab Kejadian secara keseluruhan berisi banyak pesan teologis dan moral tentang hubungan antara manusia dengan Allah, alam, dan sesama manusia, serta tanggung jawab moral manusia terhadap ciptaan-Nya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Pernyataan penulis kitab Kejadian yang menyatakan "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah. Penuhilah dan taklukkanlah bumi. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang melata di bumi" menimbulkan beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, tanggung jawab untuk berkembang biak. Ayat ini menekankan pentingnya reproduksi dan beranak cucu untuk mengisi bumi dengan keturunan manusia. Meskipun populasi manusia memang perlu bertambah, namun dalam mengelola pertumbuhan populasi, perlu juga dipertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

 

Kedua, peran manusia sebagai pemelihara bumi. Manusia diberi tugas untuk "taklukkan" dan mengelola bumi serta memiliki otoritas atas hewan dan alam lainnya. Hal ini mengingatkan kita akan tanggung jawab manusia sebagai pemelihara dan penjaga lingkungan. Kekuasaan yang diberikan juga harus disertai dengan kebijaksanaan dan tanggung jawab moral dalam menjaga alam dan keanekaragaman hayati.

 

Ketiga, mengenali kehadiran semua makhluk. Dalam perintah ini, disebutkan bahwa manusia memiliki wewenang atas ikan, burung, dan binatang melata. Ini mengingatkan kita akan keberadaan dan peran penting semua makhluk dalam ekosistem. Kita dituntut untuk menghormati dan merawat keberadaan semua ciptaan Allah, bukan hanya untuk kepentingan manusia semata.

 

Keempat, tanggung jawab dalam mengelola sumber daya. Perintah untuk "taklukkan bumi" juga mengajarkan tentang tanggung jawab manusia dalam mengelola sumber daya alam dengan bijaksana. Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

 

Kelima, relasi manusia dengan Pencipta. Keseluruhan narasi penciptaan dalam Kitab Kejadian menegaskan hubungan manusia dengan Allah sebagai Pencipta. Ayat ini menegaskan bahwa manusia adalah makhluk unggulan yang diberi tanggung jawab untuk merawat dan mengelola ciptaan-Nya dengan bijaksana sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada Sang Pencipta.

 

Dalam merenungkan pernyataan ini, kita diingatkan akan peran penting manusia sebagai pemelihara bumi dan bagaimana hubungan kita dengan alam dan penciptanya. Karena itu, kita dituntut untuk bertanggung jawab atas tindakan kita dan menjalankan peran kita sebagai makhluk yang diberi kuasa untuk mengelola alam, tetapi juga sebagai pelayan dan pemuja Allah yang penuh kasih sayang. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...