Minggu, 11 Februari 2018

Renungan hari ini: BERBAHAGIALAH ORANG YANG TAHAN DALAM PENCOBAAN


BERBAHAGIALAH ORANG YANG TAHAN DALAM PENCOBAAN


Yakobus 1:12 (TB) "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia"

James 1:12 (NRSV) "Blessed is anyone who endures temptation. Such a one has stood the test and will receive the crown of life that the Lord has promised to those who love him”

Suatu pernyataan yang kontradiksi kelihatannya jika dikatakan berbahagia dalam keadaan pencobaan. Biasanya jika kita mengalami pencobaan kita selalu bersedih. Tetapi Yakobus memberikan tips bagi kita hari ini agar kita mampu melakukan sesuatu di luar kebiasaannya. Pastilah kita pernah mengalami pencobaan demi pencobaan. Sebagai manusia biasa, terkadang kita merasa bahwa pencobaan yang kita hadapi sangat berat membuat kita tidak tenang, khawatir dan takut. Padahal, kalau kita keluar dari rumah dan melihat kehidupan orang lain di luar sana ternyata masih ada yang lebih menderita. Pencobaan yang kita alami bisa saja melemahkan kita.

Kitab Suci mengajarkan bahwa ada dua sumber pencobaan. Pertama adalah iblis. Efesus 6:10-12 menjelaskan bahwa kita hidup dalam suasana perang dengan iblis. Di sini kita bisa melihat bahwa iblis senantiasa berusaha untuk berperang melawan dan menjatuhkan kita. Itu sebabnya ia akan menggunakan segala cara untuk membuat kita jatuh dan berdosa. Inilah niat jahat iblis. Ketika kita tergoda dan mau menuruti kata-kata iblis, maka dalam waktu yang sangat singkat kita akan berubah menjadi serigala yang siap mencari mangsa baru dan menggoda orang lain agar ikut dengan langkah kita yang salah. Kedua bersumber dari diri kita sendiri (Yak. 1:14). Kadang kitalah yang bertanggung jawab penuh atas kejatuhan sebab keinginan untuk jatuh dan berdosa berasal dari dalam diri kita sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita lupa mengucap syukur kepada Tuhan. Bulan ini hanya dapat keuntungan satu juta, kita merasa masih sangat terlalu sedikit. Kita terlalu serakah dan menginginkan keuntungan yang berlipat ganda tanpa pernah mensyukuri berkat awal yang diberikan Tuhan.

Pertanyaan kita sekarang adaah langkah apa yang harus kita tempuh agar tetap kuat menghadapi pencobaan ini?

Pertama, kita mesti menyadari titik lemah dalam hidup kita. Iblis selalu menyerang kelemahan kita; jangan sampai kita menyangkal kelemahan diri sendiri. Jangan pernah lupa untuk selalu membekali diri dengan firman Tuhan.

Kedua, kita tidak boleh meremehkan pencobaan dan terlalu percaya diri. Kendati kita tahu kelemahan kita, jangan kita bermain api dengan pencobaan. Itu sebabnya dalam Doa Bapa Kami, Tuhan mengajarkan kita untuk berdoa supaya Ia menjauhkan kita dari pencobaan. Jadi, jangan kita malah mendekatkan diri dengan pencobaan. Jangan karena merasa hebat kita lantas menghampiri pencobaan yang sesungguhnya sejak awal sudah diingatkan.

Ketiga, ingatlah bahwa pencobaan dari iblis dan dari diri sendiri adalah sama berbahayanya. Iblis sangat cerdik sehingga ia cepat membisikkan kata-kata yang menghasut kita untuk berontak dari Tuhan. Kita pun adalah makhluk yang berdosa sehingga kita dapat memainkan rasio dan membuat diri "tidak merasa bersalah." Sikap mau menang sendiri sesungguhnya sama halnya dengan kita sedang menggali lubang sendiri dan siap-siap masuk ke dalamnya.

Keempat, terimalah pencobaan sebagai bagian dari ujian untuk mendewasakan kita. Dengan kata lain, ini adalah kesempatan untuk kita bertumbuh, bukan untuk kita jatuh.

Kelima, apa pun yang kita rasakan, yakinlah dengan iman bahwa Tuhan melihat dan menolong. Tidak selalu kita melihat Tuhan bekerja secepat yang kita harapkan namun terpenting adalah mengetahui bahwa Ia beserta kita, bahkan dalam pencobaan.

Keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita tiada terukur, Tuhan selalu hadir dalam setiap kesusahan, kesedihan dan kesulitan yang kita alami. Pertolongan Tuhan tiada terhitung dalam kehidupan kita. Yesus sangat setia dalam hidup kita dan mengawal kita setiap saat. Berbahagialah jika hari ini kamu masih bisa bertahan dalam pencobaan. Karena segala sesuatu akan indah pada waktunya, dan Tuhan tidak akan membiarkan kita sampai terjerembab. Karena itu, berbahagialah dalam pencobaan sebab ada TUHAN yang akan menopang dan menguatkan kita. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini 

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...