Jumat, 02 Februari 2024

Renungan hari ini: “MEMBANGUN RUMAH DI ATAS BATU” (Matius 7:25)

 Renungan hari ini:

 

“MEMBANGUN RUMAH DI ATAS BATU”



Matius 7:25 (TB2) "Lalu turunlah hujan dan datanglah banjir, dan angin bertiup melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab didirikan di atas batu"

 

Matthew 7:25 (NET) "The rain fell, the flood came, and the winds beat against that house, but it did not collapse because it had been founded on rock"

 

Nas hari ini menyampaikan sebuah alegori atau perumpamaan tentang dua orang yang membangun rumah, salah satunya dibangun di atas batu dan yang lainnya di atas pasir. Ayat ini menggambarkan bahwa rumah yang didirikan di atas batu dapat bertahan dan tidak roboh ketika terjadi hujan, banjir, dan angin bertiup keras. Analoginya adalah bahwa orang yang mendengarkan ajaran-ajaran Yesus dan mengamalkannya dalam hidupnya seperti membangun rumah di atas dasar yang kokoh. Batu di sini bisa diartikan sebagai fondasi yang kuat, yang mencerminkan keimanan dan ketaatan terhadap ajaran-ajaran Tuhan.

 

Dalam konteksnya, Yesus ingin mengajarkan pentingnya mendengarkan dan mengikuti ajaran-Nya sebagai dasar hidup yang kokoh dan stabil. Orang yang hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan akan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan kehidupan. Sebaliknya, orang yang tidak membangun hidupnya di atas fondasi yang kuat, seperti pasir, akan rentan roboh ketika datang cobaan atau ujian hidup.

 

Ayat ini menekankan pentingnya kepatuhan dan kepercayaan kepada ajaran Tuhan sebagai dasar yang kokoh dalam membangun hidup. Kitab Matius 7:24-27 secara keseluruhan merangkum pesan ini dalam perbandingan dua orang yang membangun rumah, satu di atas batu dan satu di atas pasir, untuk mengilustrasikan konsep dasar kehidupan yang teguh dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa pelajaran yang dapat direnungkan:

 

Pertama, ketahanan dalam Krisis. Pernyataan ini menyoroti ketahanan dan kekuatan spiritual dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Rumah yang didirikan di atas batu mewakili kestabilan dan ketahanan terhadap badai kehidupan. Hal ini mengajarkan bahwa fondasi iman yang kokoh dapat memberikan kekuatan dan ketenangan di tengah-tengah kesulitan.

 

Kedua, fondasi hidup yang kokoh. Perumpamaan ini menegaskan pentingnya memiliki dasar yang kokoh dalam hidup. Bagaimana kita membangun fondasi kehidupan kita akan memengaruhi sejauh mana kita dapat menghadapi berbagai tantangan. Fondasi yang kuat dapat ditemukan dalam iman, integritas, dan ketaatan terhadap nilai-nilai moral dan spiritual.

 

Ketiga, ketekunan dalam mengamalkan ajaran. Rumah yang didirikan di atas batu mencerminkan ketekunan dalam mengamalkan ajaran-ajaran Tuhan. Ini menunjukkan pentingnya bukan hanya mendengar firman Tuhan, tetapi juga mengikutinya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketekunan ini akan memberikan kestabilan dan ketahanan terhadap segala ujian.

 

Keempat, pilihan hidup. Pernyataan ini juga mencerminkan bahwa setiap individu memiliki pilihan untuk membangun hidupnya dengan bijaksana atau tidak. Pilihan untuk hidup sesuai dengan ajaran Tuhan dan membangun hidup di atas fondasi yang kuat dapat memberikan perlindungan dan keamanan dalam setiap musim hidup.

 

Dengan merenungkan pernyataan ini, seseorang dapat mempertimbangkan bagaimana ia membangun hidupnya, apakah didasarkan pada nilai-nilai yang kokoh dan kepercayaan yang benar. Karena itu, dengan mengamati fondasi hidup kita, kita dapat menilai apakah kita siap menghadapi berbagai badai kehidupan atau masih perlu memperkuat fondasi kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...