Rabu, 02 Juni 2021

Renungan hari ini: “PENGHARAPAN MILIK YANG PASTI” (Ibrani 6:11)

 Renungan hari ini:

 

“PENGHARAPAN MILIK YANG PASTI”




 

Ibrani 6:11 (TB) "Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya"

 

Hebrews 6:11 (NET) "But we passionately want each of you to demonstrate the same eagerness for the fulfillment of your hope until the end"

 

Pengharapan orang Kristen itu pasti, bukan ragu-ragu atau mudah-mudahan. Penulis Ibrani ingin agar jemaat punya harapan yang pasti karena mereka tidak lagi berpegang pada janji Tuhan. Ia ingin jemaatnya menjadi penurut iman dan pegang janji ini. Abraham dipanggil Tuhan dari Haran ke tempat yang dijanjikan. Waktu dipanggil, ia bukan orang miskin melainkan kaya luar biasa. Rumahnya sangat mewah, kamarnya puluhan. Punya banyak hamba, hartanya melimpah dan hidupnya nyaman. Suatu kali ia diminta keluar oleh Tuhan. Ia menurut. Ia tidak bertanya pada Tuhan  mau kemana dan tidak meragukan Tuhan. Ia tetap jalani. Dua kisah Abraham yang terkenal adalah ia keluar dari Haran dan mempersembahkan Ishak. Ini menunjukkan Abraham penurut iman dan pegang janji Tuhan. Abraham menanti dengan sabar. 

 

Kata sabar lawan kata dari lamban (ay. 12). Penulis Ibrani hendak memberitahu jemaatnya yang waktu itu sudah hampir menyerah dan daya tahannya hampir runtuh. Mereka diminta untuk terus berharap dan pegang janji Tuhan. Karena Tuhan sudah bersumpah demi diri-Nya sendiri akan memberkati. Allah bersumpah. 

 

Pertanyaannya adalah mau tidak pegang janji Tuhan? Kita jangan katakan itu berlaku hanya untuk Abraham bukan untuk saya, karena Tuhan katakan untuk semua keturunan Abraham. Kita adalah keturunan rohani Abraham dalam garis imannya. Kita juga mendapat janji itu. Tuhan memberkati dan Ia sungguh-sungguh akan memberkati. Kalau sakit jangan ragu minta kepada Tuhan. Tidak perlu panggil hamba Tuhan dan majelis, tetapi kita bisa minta mujizat dari Allah. Yohanes 1:12, kita diberi kuasa oleh Allah.  Kalau kita ada masalah ekonomi, kita bisa mendekat pada Tuhan, Yehova Jireh. Kita kadang tidak minta padahal Tuhan sudah sediakan. Kita kurang iman, sehingga Tuhan tidak kasih. Tuhan sudah janji, anak cucu tidak akan minta roti malah akan kasih berkat. Tuhan janji berkati secara rohani dan jasmani, percaya tidak? 

 

Untuk menghadapi ketidakpastian, perlu memiliki pengharapan yang pasti. Kesungguhan dan semangat menjadikan pengharapan milik yang pasti, sangat penting, supaya kita tidak menjadi lamban, namun tetap sabar, tetap memiliki keteguhan iman, tetap menjadi penurut–penurut Allah dan mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan oleh Allah (Ibr. 6:12 ). Dalam firman ini kita ditunjukkan contoh, kesungguhan Abraham, yang menjadikan pengharapannya, suatu milik yang pasti, sehingga Abraham diberkati oleh Tuhan, dan memperoleh apa yang telah dijanjikan Tuhan (Ibr. 6: 13–15).

 

Mengapa menjadikan pengharapan suatu milik yang pasti, begitu penting untuk menghadapi ketidak pastian? Dalam Ibrani 6: 19-20 diungkapkan: “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman, bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir, dimana Yesus, telah masuk sebagai perintis bagi kita, ketika Ia menurut peraturan Melkisedek, menjadi imam besar sampai selama-lamanya”. Tuhan Yesus sumber pengharapan kita, lebih tinggi, lebih besar, lebih berkenan dibanding para imam, para nabi, para raja. Pengharapan yang tertuju pada Tuhan Yesus, sungguh merupakan sauh atau jangkar, supaya perjalanan bahtera kehidupan kita, tidak tenggelam oleh ganasnya badai ketidak pastian hidup. Menjadikan pengharapan suatu milik yang pasti, dan tetap berpegang teguh pada pengharapan, kiranya senantiasa mendorong kita untuk tetap percaya pada kepastian janji Tuhan, seperti yang dinasehatkan dalam Ibrani 10:23 “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya setia”. Tuhan setia pada janjinya, itulah kepastian imam dan pengharapan kita, untuk menghadapi berbagai ketidak pastian hidup. Karena itu, mari jadikanlah pengaharapanmu milik yang pasti. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...