Rabu, 24 November 2021

Renungan hari ini: “BANGSA-BANGSA MELIHAT KEBENARAN TUHAN” (Yesaya 62:2)

 Renungan hari ini:

 

“BANGSA-BANGSA MELIHAT KEBENARAN TUHAN”




 

Yesaya 62:2 (TB) "Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri"

 

Isaiah 62:2 (NET) "Nations will see your vindication, and all kings your splendor. You will be called by a new name that the Lord himself will give you"

 

Kebernaran TUHAN merupakan suatu sifat yang melekat pada pribadi-Nya. Kebenaran firman Tuhan ditulis the righteousness (noun), yang berasal dari kata righteous (ajd) artinya “bebas dari kesalahan dan dosa”. Mungkinkah kita bebas dari kesalahan dan dosa? Secara manusiawi tidak mungkin. Namun secara rohani mungkin, dan memang kita menerima pengudusan sekali untuk selamanya (Ibr. 10:10).

 

Kata kebenaran atau righteousness di tuliskan dalam bahasa Ibrani yaitu tzedek atau tzaddik. Arti tzaddik itu sendiri orang benar yang sempurna. Orang-orang Yahudi yang membaca ayat ini langsung memahami arti kata righteouss atau tzaddik.  Menurut tradisi Yahudi, tzaddik adalah orang yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk meneliti taurat dan melakukannya. Selain itu orang Yahudi memiliki legenda tentang tzaddikim, yaitu 36 orang kudus yang tersembunyi dan melalui imannya membela bumi dari penghakiman Allah. Jadi, tzaddik atau righteous adalah status atau identitas rohani: orang benar yang sempurna.

 

Dalam perjanjian baru righteous/righteousness berasal dari bahasa Yunani dikaios/dikaiosune. Perlu diketahui, bahwa dalam Alkitab bahasa Indonesia kata righteousness diterjemahkan menjadi kebenaran, sama dengan terjemahan kata truth. Sehingga seringkali pembaca keliru memahami maksud ayat tersebut. Contoh populer adalah ayat dalam Matius 6:33, “Ccari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya.” Kata kebenaran dalam ayat tersebut dalam bahasa inggris righteousness (bukan truth). Seringkali kata kebenaran dalam Alkitab kita langsung persepsikan atau artikan sebagai firman Tuhan (truth), padahal mungkin maksudnya adalah righteousness.

 

Righteous/righteousness adalah satus rohani milik Yesus yang diberikan oleh Allah kepada orang yang percaya, menjadikan kita kudus, tak bercacat, tak bercela di hadapan Allah (Kol. 1:22) seperti Yesus. Hanya Yesus yang dapat di sebut righteous (sempurna mentaati taurat), namun Dia mengambil dosa kita dan memberikan kebenaran (righteousness) milik-Nya (2 Kor. 5:21) kepada kita. Kita sekarang adalah kebenaran Allah dalam Kristus (atau orang benar yang sempurna secara roh).

 

Dalam Yesaya 62 sangat jelas, kebangkitan gereja terjadi ketika KEBENARAN (rightousness) bersinar seperti cahaya sehingga bangsa-bangsa akan melihatnya dan raja-raja melihat kemuliaannya. Kita harus menghidupi terus menerus posisi sebagai orang benar (Mat. 6:33), supaya buah-buah kebenaran itu dinikmati bangsa-bangsa. Karena itu, beritakanlah kebenaran TUHAN itu bagi seluruh bangsa-bangsa agar nama TUHAN dimuliakan di seluruh dunia. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...