Senin, 01 Februari 2021

Renungan hari ini: “YESUS GEMBALA YANG BAIK” (Yohanes 10:11)

 Renungan hari ini:

 

“YESUS GEMBALA YANG BAIK”




 

Yohanes 10:11 (TB) "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya"

 

John 10:11 (NET)  “I am the good shepherd. The good shepherd lays down his life for the sheep"

 

Ada banyak gembala di dunia ini, namun yang terbaik hanya satu, yakni Yesus Kristus. Ketika Yesus mengatakan “Akulah gembala yang baik“ maka hal penting yang ingin disampaikan-Nya adalah bahwa Dia ingin mengembalikan bahwa gambaran ALLAH. Sejatinya ALLAH sendiri yang menjadi penggembala domba-domba-Nya kembali melalui Yesus. Namun menggembalakannya bukan dengan mengalahkan musuh melalui keperkasaan-Nya tetapi dengan cara memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

 

Gembala yang memberikan nyawa bagi domba-domba inilah yang Yesus lakukan bagi manusia sebagai domba-Nya. Penggambaran Yesus sebagai pintu maupun penggambaran Yesus sebagai gembala  sama-sama berhubungan dengan keselamatan. Sebagai pintu, Yesus merupakan satu-satunya jalan masuk pada keselamatan dan sebagai gembala maka Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya.

 

Pada saat Tuhan Yesus menyatakan Diri-Nya: “Akulah Gembala yang baik,” ini berarti Yesus menyatakan ada kualitas tertentu yang dimiliki oleh Sang Gembala tersebut sehingga ia disebut sebagai “Gembala yang Baik.” Minimal ada dua kualitas dari seorang gembala yang baik ialah, yakni:

 

Pertama, Ia memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Pada bagian ini Tuhan Yesus mengkontraskan gembala yang baik dengan mereka yang ha- nyalah seorang upahan. Para upahan ini bukan pemilik domba dan mereka tidak memperhatikan domba-domba tersebut. Bahkan ketika ada serigala datang, mereka akan meninggalkan domba-domba itu lalu lari karena yang mereka perhatikan ialah diri mereka sendiri. Lain halnya dengan gembala yang baik, karena gembala yang baik justru memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Yang menjadi fokus dari gembala yang baik ialah domba-dombanya dan bukan diri mereka sendiri. Itulah sebabnya ketika serigala datang maka gembala tersebut akan memberikan nyawanya sebagai pengganti agar domba-dombanya tidak dimangsa. Inilah juga yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ketika Ia mati menggantikan hukuman dosa kita di atas kayu salib. Kita yang seharusnya binasa karena dosa-dosa kita, namun Tuhan Yesus memberikan Diri-Nya untuk menanggung dosa-dosa kita. Jadi, ketika Tuhan Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik,” maknanya ialah “Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya supaya kita memiliki hidup yang kekal.”

 

Kedua, Ia mengenal domba-domba-Nya. Yesus menegaskan bahwa sebagai gembala yang baik, Ia memiliki kualitas yang unik yakni Ia mengenal domba-domba-Nya. Biarpun domba-domba kelihatannya hampir sama semuanya namun gembala yang baik dapat melihat perbedaan antara domba yang satu dengan domba yang lain. Hal ini menunjukkan ada pengenalan yang dalam dari Sang Gembala terhadap domba-dombanya sehingga ia dapat mengenal setiap dombanya. Bukankah ini adalah berita yang sangat indah karena Tuhan Yesus mengenal setiap kita? Saat Tuhan mengenal kita, ini juga berarti Ia tahu dengan jelas semua pergumulan, kepahitan, kekecewaan, dan bahkan semua kebutuhan kita. Karena itu, jadilah menjadi domba yang baik untuk digembalakan oleh Gembala yang Baik itu. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...