Renungan hari ini:
“BERAKAR DAN DIBANGUN DI DALAM TUHAN”
Kolose 2:7 (TB) "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur"
Colossians 2:7 (NET) "Rooted and built up in him and firm in your faith just as you were taught, and overflowing with thankfulness"
Berakar berarti tertancap ke dalam tanah untuk mencari bahan makanan dan atau untuk mengokohkan dirinya untuk menghadapi hantaman angin. Manusia berakar di dalam Yesus berarti kita makin dalam memahami dan meneladani Yesus dalam hidup kita sebagai sumber kekuatan hidup kita. Juga semakin menguatkan dan mengokohkan kehidupan kita untuk menghadapi segala hantaman angin kencang yang hendak menumbangkan hidup kita.
Perikop yang kita baca hari ini ditujukan kepada orang yang telah menerima Kristus. Bila kita telah menerima-Nya, maka ada satu nasihat untuk kita, yakni “…hendaklah hidupmu berakar di dalam Dia”. “Hidupmu” berarti berjalan, bertindak, bertingkah-laku dan membawa diri kita selalu di dalam Kristus. Bila ada nasihat untuk tetap di dalam Dia, berarti ada kemungkinan orang-orang percaya tidak lagi ada di dalam Dia (walaupun mengaku tetap mempercayai-Nya).
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana caranya agar hidup kita tetap di dalam TUHAN?
Pertama, hendaklah kamu berakar di dalam Dia. Seperti tanaman, kita adalah organisme hidup yang menyerap segala kekayaan dan kemuliaan Kristus sehingga kita bisa bertumbuh. Berakar berarti kita menancapkan sepenuhnya hidup kita di dalam kehidupan Kristus. Kita tidak hanya menyerap berkat-berkat-Nya, tapi juga menjadikan Kristus sebagai Pemimpin, Inspirator, Motivator dan Pribadi yang oleh-Nya kita memutuskan segala sesuatu dan melakukan segala sesuatu.
Kedua, hendaklah kamu dibangun di atas Dia. Kristus adalah fondasi tempat kita menancapkan segala pilar yang menopang kehidupan. Kalau kita memakai fondasi yang lain untuk hidup kita (pekerjaan, rumah tangga, sosial dsb), maka berarti kita sedang membangun hidup kita menjadi bangunan yang rapuh atau bahkan tanpa fondasi sama sekali.
Ketiga, hendaklah hidup kita semakin bertambah teguh dalam iman dan percaya bahwa Yesus sanggup memulihkan apapun keadaan kita. Alkitab berkata mintalah maka akan diberi, berserulah kepada Tuhan maka ia akan mendengarkan kita. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan Dia mendengarkan setiap doa kita, ketika kita datang merendahkan diri dihadapan Tuhan. Itu sebabnya Ayub berkata, aku tahu Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan bahwa tidak ada rencana tuhan yang gagal dalam hidup kita.
Disaat kita lemah, Alkitab berkata, disaat itu kita akan dikuatkan asalkan kita tetap bersama Yesus. Jika kita sudah mengangkat tangan terhadap setiap persoalan yang sedang kita hadapi dan berserah penuh kepada Yesus, maka saat itulah Tuhan akan turun tangan dan menyelesaikan semuanya. Rencana Tuhan tidak pernah gagal bagi kita orang percaya. orang lain bisa menilai kita gagal, sia-sia tetapi waktu kita tetap percaya, maka rencana Tuhan itu tidak pernah gagal bagi kita.
Keempat, hendaklah hatikita melimpah dengan syukur. Yakobus memberikan teladan bagaimana agar kita dapat terus mengucap syukur walaupun kita menghadapi berbagai persoalan hidup dalam Yakobus 1:2, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.
Kalau kita dibangun di atas Dia maka kita akan bisa bertambah teguh dalam iman. Seringkali kita telah banyak diajar dan belajar tentang iman, tetapi hal itu hanya “nyangkut” di kepala kita sebagai pengetahuan. Kita tidak mengalami kebenaran iman itu. Tetapi kalau kita menanggapi dan melakukan ajaran (Firman) itu maka berarti kita sedang berakar dan dibangun di atas Dia – kita akan bertumbuh dan bertambah teguh.
Hal lain yang membuat kita tidak di dalam Dia adalah bila kita bersungut. Hari ini kita dinasihati untuk selalu berlimpah-limpah dengan ucapan syukur. Kata “berlimpah-limpah” berarti sesuatu yang kita miliki lebih dari yang kita butuhkan. Bagi anak-anak Allah mengucap syukur tidak tergantung situasi dan kondisi, tetap menjadi gaya hidup. Maka lakukanlah apapun situasinya. Kalau kita menanggapi dan melakukan ajaran (Firman) itu maka berarti kita sedang berakar dan dibangun di atas Dia. Karena itu, tetaplah berakar dan dibangun di dalam Yesus. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN