Renungan hari ini:
“KERENDAHAN HATI DAN PENGAKUAN AKAN ANUGERAH TUHAN DALAM HIDUP KITA”
Ulangan 9:6 (TB) "Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!"
Deuteronomy 9:6 (NET) "Understand, therefore, that it is not because of your righteousness that the Lord your God is about to give you this good land as a possession, for you are a stubborn people!"
Nas hari ini mengingatkan kita tentang pentingnya kerendahan hati dan pengakuan akan anugerah Tuhan dalam hidup kita. Ayat ini menegaskan bahwa berkat yang kita terima bukanlah hasil dari usaha atau kebaikan kita sendiri, melainkan karena kasih karunia Tuhan semata. Bangsa Israel diingatkan bahwa mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk, yang sering kali memberontak dan tidak taat. Namun, Tuhan tetap setia pada janji-Nya dan memberikan mereka tanah perjanjian.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita juga sering kali tergoda untuk berpikir bahwa pencapaian dan keberhasilan kita adalah hasil dari usaha kita sendiri. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Kita diajak untuk bersikap rendah hati, bersyukur, dan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan menyadari hal ini, kita dapat hidup dengan lebih bijaksana dan penuh rasa syukur, serta lebih peka terhadap kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas ini mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal penting dalam kehidupan rohani kita:
Pertama, kerendahan hati. Ayat ini mengingatkan kita bahwa berkat dan anugerah yang kita terima bukanlah hasil dari usaha atau kebaikan kita sendiri. Ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan tidak sombong atas pencapaian kita.
Kedua, anugerah Tuhan. Semua yang kita miliki adalah karena kasih karunia Tuhan. Kita diingatkan untuk selalu bersyukur dan mengakui bahwa tanpa campur tangan Tuhan, kita tidak akan berada di posisi kita saat ini.
Ketiga, kesadaran diri. Bangsa Israel digambarkan sebagai bangsa yang "tegar tengkuk," yang berarti keras kepala dan sering memberontak. Ini mengajak kita untuk introspeksi, menyadari kelemahan dan kekurangan kita, serta berusaha untuk lebih taat dan setia kepada Tuhan.
Keempat, kesetiaan Tuhan. Meskipun kita sering kali gagal dan tidak setia, Tuhan tetap setia pada janji-Nya. Ini memberikan kita pengharapan dan dorongan untuk terus berusaha hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, Dengan merenungkan hal-hal ini, kita dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan menjalani hidup yang lebih bermakna dan penuh rasa syukur. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN