Senin, 01 Maret 2021

Renungan hari ini: “ORANG YANG BERBAHAGIA” (Mazmur 1:1)

 Renungan hari ini:

 

“ORANG YANG BERBAHAGIA”




 

Mazmur 1:1 (TB) "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh"

 

Psalms 1:1 (NET) "How blessed is the one who does not follow the advice of the wicked, or stand in the pathway with sinners, or sit in the assembly of scoffers!"

 

Semua orang pasti ingin berbahagia. Dalam Bahasa Ibrani istilah yang digunakan adalah  esher artinya diberkatilah; berbahagialah. Setiap orang pasti ingin hidupnya selalu diberkati oleh Tuhan. Dan setiap orang juga ingin memiliki kehidupan yang berbahagia. Rahasia hidup yang diberkati Tuhan dan hidup yang berbahagia adalah memperhatikan sikap, tingkah laku, dan gaya hidupnya. Tentu saja seturut dengan Firman Tuhan.

 

Menurut pemazmur ada beberapa cara agar hidup kita berbahagia, yakni:

 

Pertama, jangan berjalan menurut nasihat orang fasik. “Berjalan, berdiri, duduk” sama artinya berbicara tentang sikap hidup manusia. Maksudnya janganlah kita dudu, berjalan dengan orang fasik. “Orang fasik” = רשׁע raw-shaw (Bhs. Ibrani) artinya orang yang tidak beriman; orang yang tahu Tuhan namun tidak melakukan Firman Tuhan. Juga  dikatakan dalam 2 Timotius 2:16 yang menerangkan bahwa orang fasik senang untuk berkata-kata omong kosong, sehingga menambah kefasikannya.  Dan orang fasik itu identik dengan kelaliman atau kekejaman (Ams. 10:6). Kitab Ayub 36:13 berkata bahwa yang namanya orang fasik, mereka suka menyimpan kemarahan di dalam hati mereka.  Bahkan Yesaya 9:17 berkata bahwa orang fasik itu seperti membakar tanaman dan menjalar sampai ke akar tanaman yang menghabiskan seluruhnya dan asapnya mengepul sampai ke atas tinggi. Oleh karena itu Tuhan akan membakar orang fasik pada kedatangan-Nya dalam melaksanakan pehukuman bagi mereka (Mal. 4:1).

 

Kedua, kita jangan berdiri di jalan orang berdosa. “Orang berdosa” = חטּא khat-taw (Bhs. Ibrani) artinya orang yang melakukan kejahatan; pelanggar hukum; seorang yang berdosa. Jalan mereka selalu menuju kebinasaan. Hidupnya menghendaki kekacauan, senang melihat orang lain susah menderita. Pikirannya selalu kotor dan negatif, serta melihat dirinyalah yang paling benar di dunia ini. Jalan orang berdosa ini juga adalah orang yang suka melawan aturan dan ketetapan yang sudah disepakati bersama. Tampaknya baik di depan kita, tetapi berpikir jahat dan licik di belakang kita. Suka membuat tindakan yang melawan aturan dan peraturan.

 

Ketiga, janganlah duduk bersama kumpulan pencemooh. Pencemooh secara aktif senantiasa mengejek dan menghina sesamanya, karena menganggap dirinyalah yang paling benar. Ia akan mampu memutarbalikkan kata dan fakta tanpa merasa bersalah, hanya untuk memuaskan keinginannya untuk mencemooh siapa saja yang berbeda pendapat atau pandangan dengan dirinya. Ia akan menyebabkan pertengkaran dan perbantahan yang hebat, karena dari mulutnya yang mengejek dan menghina itu akan muncul cerita yang berkembang menjadi gossip dan melahirkan fitnah, dan akhirnya memecah-belah persatuan dengan pro dan kontra yang ia tanamkan atas seseorang. Ketika kelompok yang disusupi manusia seperti ini sadar, biasanya sudah terlambat, karena kerusakan yang ia tinggalkan sudah menjadi kerusakan yang permanen dan bahkan fatal! Itulah sebabnya pemazmur mengingatkan hal ini di awal Kitab Mazmur 1:1 = Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, Orang yang suka mencemooh dikatakan juga dalam ayat 5 bahwa mereka tidak akan berada dalam kerajaan sorga sebagaimana orang fasik. Mengapa pencemooh tidak akan berada di sorga?  Dalam Amsal 13:1 berkata bahwa mereka ini tidak akan mendengar hardikan dan nasihat untuk bertobat dari kejahatannya.  Mereka tidak suka ditegor oleh karena kejahatan yang mereka lakukan (Ams. 15:12). Karena itu, jadilah orang berbagia dengan menghindari ketiga sikap tadi. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...