Selasa, 03 Mei 2022

Renungan hari ini: “DARI KEMATIAN MENUJU KESELAMATAN KEKAL” (2 Korintus 1:10)

 Renungan hari ini:

 

“DARI KEMATIAN MENUJU KESELAMATAN KEKAL”


 

2 Korintus 1:10 (TB) "Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi"

 

2 Corinthians 1:10 (NET) "He delivered us from so great a risk of death, and he will deliver us. We have set our hope on him that he will deliver us yet again"

 

Pada umumnya orang beranggapan bahwa kematian adalah akhir dari segala kehidupan. Dengan meninggalnya seseorang maka ia telah berhenti sampai di situ. Padahal dalam iman kekristenan, kematian bukanlah akhir dari segalanya. Kematian menjadi Langkah menuju kehidupan yang kekal. Dari kematian hidup jasmani, kita akan menuju kehidupan selanjutnya menuju kehidupan yang kekal. Artinya, kehidupan di dunia ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang kekal.

 

Dalam Kamus Teologi dapat mengartikan Kematian sebagai akhir kehidupan jasmani, yang terjadi secara otomatis, menurut waktu yang ditetapkan oleh Tuhan, dan tidak ada satu pun manusia yang mampu menolak kematian. Dengan kematian sejarah hidup kita dihadapan Allah mencapai bentuk yang lengkap dan tak dapat diubahkan. Kitab suci memandang kematian sebagai hal yang alamai (Mzm. 49 11-12; ay. 40:6-7) dan sebagai akibat dosa (Kej. 3:19; Rm. 5:12). Kematian adalah musuh terakhir yang harus dikalahkan (1Kor. 15:26) dengan keikutsertaan kita dalam kebangkitan Kristus 

 

Konsep dunia orang mati menurut kamus teologi, dosa yaitu kematain kekal bukan hanya sebatas kematian fisik, namun penjelaskan kamus teologi lebih menunjuk kepada perpisahan dari Allah itulah yang dimaksud dengan kematian. Maka kematian semacam inilah yang harus dikalahkan oleh umat manusia pada umumnya, dan strategi yang dapat memampukan manusia untuk mengalahkan kematian tersebut manusia harus hidup di dalam Tuhan Yesus supaya manusia akan dibangkitakan bersama Dia, serta memberikan kemenangan atas kuasa maut. 

 

Kematian tidak peduli dengan kesedihanmu, karena kematian merupakan suatu kepastian yang harus dialami oleh manusia, kematian adalah jembatan untuk manusia bisa berpindah tempat dari fisik ke alam roh, kematian adalah bagian dari kehidupan dan dibalik kematian manusia ada kehidupan lain yang sedang menanti. 

 

Setiap agama sangat konsisten dalam mengajarkan tentang kehidupan di balik kematian. Pengajaran tentang kondisi kehidupan setelah mati, selalu tersebar di seluruh dunia, supaya semua manusia memiliki harapan yang pasti tentang kehidupan di balik kematian, sesuai dengan keyakinannya masing-masing. 

 

Harapan terbesar bagi manusia adalah hidup bahagia setelah mati, sukacita telah mananti di alam yang tak kelihatan yakni dunia orang mati. Namuan sampai saat ini masih banyak manusia yang takut mati, karena merasa kematian adalah hal yang merugikan. Padahal kematian adalah peristwa pasti yang datang secara tak terduga. Tetapi hal yang terpenting bukan masalah mati atau tidak mati, sebab kematian merupakan hal yang pasti tidak lagi membutuhkan persetujuan manusia. Karena itu, kita harus menyakini bahwa dari kematian, kita sedang menuju keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...