Kamis, 02 Februari 2023

Renungan hari ini: “HIDUP YANG MENJADI BERKAT” (Kejadian 12:2)

 Renungan hari ini:

 

“HIDUP YANG MENJADI BERKAT”


 

Kejadian 12:2 (TB) "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat"

 

Genesis 12:2 (NET) "Then I will make you into a great nation, and I will bless you, and I will make your name great, so that you will exemplify divine blessing"

 

Peristiwa Allah memanggil Abraham keluar dari negerinya  adalah peristiwa yang sangat penting.  Panggilan itu mempunyai dampak yang sangat luar biasa.  Allah sedang merencanakan  mendirikan suatu bangsa yang besar yang dimulai dari Abraham.  Allah akan  memberkati orang yang memberkati Abraham  dan Allah akan mengutuk orang yang mengutuki Abraham.  

 

Dalam ayat ini sangat terlihat bahwa Allah memiliki rencana dan kehendak kepada Abraham. Kehendak Allah tersebut dinyatakan pada pernyataan “Aku akan...”; dikatakan bahwa Allah akan membuat Abraham menjadi bangsa yang besar, Allah akan memberkati Abraham, Allah akan membuat nama Abraham dikenal oleh segala bangsa, dan Allah akan menjadikan Abraham sebagai berkat bagi bangsa lain. Itu semua merupakan tanda dari komitmen Allah yang tanpa syarat walaupun Allah tidak menjelaskan dengan spesifik bagaimana Dia akan menyelesaikan atau mengerjakan janji-Nya. Tetapi kita bisa melihat bahwa disepanjang kehidupannya Abraham diberkati Tuhan, bahkan ketika tindakannya tidak berkenan, Allah akan menunjukkan kemurahan/kebaikan-Nya kepada Abraham, nama besar Abraham akan selalu diingat dalam setiap generasi. Dia tidak hanya diberkati, dia juga menjadi sebuah saluran yang mana berkat Allah bisa mengalir terus-menerus kepada orang lain. Allah menyampaikan kehendak dan rencana dalam perjanjian-Nya bahwa Dia akan terus menerus memberkati Abraham dengan berkat yang kekal. 

 

Nas hari ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang yang mau melakukan perintah TUHAN, akan diberkati oleh TUHAN. Namun harus kita ingat bahwa setiap orang yang diberkati TUHAN memiliki tanggung jawab untuk menggunakan “berkat-berkat yang kita terima itu” untuk memberkati orang lain. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara kita agar hidup kita menjadi berkat bagi orang lain? Ada beberapa cara agar hidup kita menjadi berkat bagi orang lain, yakni:

 

Pertama, berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada kita harus kita alirkan juga ke orang lain. Alkitab mengajarkan bahwa kita diberkati bukan cuma sekedar agar kita merasa lebih baik, bukan cuma sekedar agar kita lebih bahagia dan lebih nyaman, tetapi supaya kita bisa memberkati atau menolong orang-orang lain. Allah berkata kepada Abraham: “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur, dan engkau akan MENJADI BERKAT” (Kej. 12:2). Allah memberkati Abraham supaya Abraham mengalirkan berkat itu kepada orang lain juga. Prinsip pertama dari berkat Tuhan adalah berkat itu harus mengalir keluar bagi orang lain.

 

Kedua, ketika kita memberkati orang lain, Tuhan akan memelihara hidup kita. Prinsip kedua dari berkat Tuhan adalah apabila kita menaruh perhatian penuh untuk memberkati atau menolong orang lain, maka Tuhan akan mencukupi semua kebutuhan kita. Tuhan Yesus berkata, “Sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya, istrinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya, akan menerima kembali lipat ganda pada masa itu juga dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal” (Luk. 18:29-30).

 

Ketika kita memperhatikan kebutuhan orang lain, Tuhan akan mengambilalih semua masalah dan kesulitan hidup kita. Dia mengatasi masalah dan kesulitan kita jauh lebih baik dibanding kita sendiri yang mengatasinya. Ketika kita menaruh perhatian untuk memberkati hidup orang lain, maka Tuhan akan memberikan imbalannya sekarang ini juga dan kita akan menerima hidup yang kekal. Itulah yang berkat sejati. Alkitab berkata, “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri …” (Ams. 11:17)

 

Ketiga, Ketika kita memberkati orang lain maka kita diberkati kembali. Semakin banyak kita memberkati orang lain; semakin banyak kita menolong orang lain; semakin banyak pula Tuhan akan memberkati hidup kita. Di dalam Lukas 6:38 Tuhan Yesus berkata, “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

 

Prinsip berkat yang ketiga adalah semakin banyak kita mencoba untuk memberkati orang lain di sekitar kita, maka semakin Tuhan akan berkata: “Aku akan mencurahkan berkat ke atas hidupmu dengan berlimpah-limpah. ”

 

Keempat, semakin banyak kita diberkati Tuhan, Dia mengharapkan kita menolong lebih banyak lagi orang lain. Yesus berkata, “… Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut” (Luk. 12:48)

 

Prinsip berkat Tuhan keempat adalah semakin banyak kita diberikan, semakin banyak kita dipercayakan maka sesungguhnya semakin besar tanggung jawab yang dituntut oleh Tuhan. Kita harus mempertanggungjawabkan semua pemberian Tuhan, kita harus mengerti bahwa jika kita telah diberkati lebih banyak dari pada orang lain di sekitar kita, hal itu berarti bahwa Tuhan punya tujuan agar kita peduli dan memperhatikan orang lain. “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (2 Kor. 5:10). Karena itu, jadilah menjadi berkat yang memberkati orang lain. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...