Rabu, 10 April 2019

Renungan hari ini: HIDUPKU TERSEMBUNYI DARI TUHAN

Renungan hari ini: 

HIDUPKU TERSEMBUNYI DARI TUHAN



Yesaya 40:27 (TB) Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" 

Isaiah 40:27 (NET) Why do you say, Jacob, Why do you say, Israel, “The Lord is not aware of what is happening to me, My God is not concerned with my vindication”? 

Hidup tersembunyi dari TUHAN merupakan sebuah perasaan manusia yang jauh dari TUHAN. Hal ini bisa disebabkan pergumulan hidup yang tak kunjung selesai. Hidup ini memang harus selalu berhadapan dengan masalah. Sejak lahir setiap orang sudah menghadapi masalah. Itulah sebabnya bayi yang lahir ke dunia selalu menangis. Melewati masa demi masa dalam hidup ini semua orang akan selalu menghadapi masalah. Yang penting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi setiap masalah masalah yang mendatangi hidup kita. Firman Tuhan di atas mengajarkan sikap yang benar dalam menghadapi masalah.

Melalui nas hari ini kita bisa belajar bahwa hidup yang tersembunyi dari TUHAN itu bisa diatasi dengan beberapa cara, yakni:

Pertama,jangan menyalahkan siapapun, apalagi Tuhan.  Ayat 27 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: ’Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?’ Ketika menghadapi masalah kita seringkali mencari siapa yang salah. Mungkin yang kita persalahkan adalah orang tua, atau pasangan, atau teman atau siapa saja yang bisa dipersalahkan. Kalau tidak menyalahkan orang kita menyalahkan keadaan, atau menyalahkan garis kehidupan atau nasib. Dan pada ujungnya kita menyalahkan Tuhan. Masalah tidak akan selesai dengan menyalahkan orang atau keadaan, terlebih menyalahkan Tuhan. 

Kedua,belajar mengandalkan Tuhan. Ayat 28-29 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Mungkin kita lelah dan kehabisan akal. Itu adalah saat untuk menyadari bahwa kita memerlukan Tuhan. Kita harus bersandar dan berharap kepada Tuhan. Itu adalah saat bagi kita untuk introspeksi: Kalau saya sampai kelelahan, barangkali saya mengandalkan kekuatan saya sendiri.

“Footprint” adalah judul sebuah sajak yang sangat terkenal yang menyentuh hati jutaan manusia di seluruh dunia.  Sajak ini dikarang oleh Margaret Fishback, seorang guru sekolah dasar Kristen untuk anak-anak Indian di Canada.  Sajak ini begitu populer di kalangan umat Kristiani, mengisahkan tentang seseorang yang tengah berjalan menyusuri pantai yang berpasir.  Sajak ini seringkali dipakai untuk menggambarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.  Ketika menoleh ke belakang ia melihat dua pasang jejak kaki di pasir, sepasang jejak kakinya dan sepasang lagi jejak kaki Tuhan.  Tapi ketika sedang dalam situasi sulit yang terlihat hanyalah sepasang jejak kaki.  Ia pun mengeluh dan memprotes:  Tuhan, pada masa-masa berat dalam hidupku, mengapa Engkau malah membiarkan dan meninggalkan aku berjalan sendirian?  Tuhan menjawab:  "Aku tidak pernah meninggalkan kamu.  Jejak kaki yang sepasang itu adalah jejak kaki-Ku, karena saat itu Aku sedang menggendong kamu!"

Suatu ketika bangsa Israel sedang mengalami masa-masa sulit, mereka harus kehilangan negerinya dan hidup sebagai buangan di negeri asing.  Begitu berat penderitaan yang dialami sampai-sampai mereka merasa telah ditinggalkan Tuhan.  "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?".  Benarkah?  Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, terlebih-lebih saat dalam situasi sulit.  "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya"  (Yes. 40:29).  Justru yang seringkali terjadi adalah kita meninggalkan Tuhan.

Tetaplah berpaut kepada Tuhan yang terus bertekun menanti-nantikan Tuhan, sebab  "...orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya"  (Yes. 40:31).  Jangan pernah merasa sendiri, apalagi ditinggalkan Tuhan, sebab Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sedetik pun, asal kita hidup seturut kehendak-Nya. Karena itu, marilah kita belajar lebih mempercayai dan mengandalkan Tuhan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...