Kamis, 05 September 2019

Renungan hari ini: IMAN YANG KANDAS

Renungan hari ini: 

IMAN YANG KANDAS



1 Timotius 1:19 (TB) "Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka" 

1 Timothy 1:19 (NET) "To do this you must hold firmly to faith and a good conscience, which some have rejected and so have suffered shipwreck in regard to the faith” 

Jika kita menolak hati nurani yang murni maka kandaslah iman kita. Apa artinya “iman yang kandas?” Paulus mengatakan ini terjadi setidaknya kepada 2 orang, yakni Himeneus dan Aleksander yang telah diserahkan kepada iblis. Jadi ada kemungkinan ini juga terjadi pada kita. Tapi bagaimana iman bisa kandas dan apa konsekuensinya? Sebagian besar orang tidak tahu jawabannya, tapi ketakutan terhadap kemungkinan terburuk: “Iman yang kandas berarti kita kehilangan keselamatan, berarti kita menuju neraka.” Padahal, tidak begitu sama sekali.

Apa yang menyebabkan iman menjadi kandas? Lihat lagi ayat-ayat di atas, bagaimana Paulus mendefinisikan memperjuangkan perjuangan yang baik sebagai “berpegang pada iman dan hati nurani yang murni.” Kedua hal ini berkaitan. Jika kita menolak atau membuang hati nurani yang murni, maka iman kita akan kandas!

Memegang erat iman (bersandar sepenuhnya kepada Allah dengan kepercayaan dan keyakinan penuh) dan memiliki hati nurani yang bersih (jernih). Dengan menolak dan membuang (hati nurani yang bersih itu), beberapa orang telah membuat kandas iman mereka. Ini bukan tentang mengabaikan nurani kita. Ini tentang bahaya mengabaikan hati nurani kita yang murni. Jika hati nurani kita menghukum kita (= hati nurani yang jahat), kita akan kesulitan mempercayai apa yang Allah katakan mengenai kita.

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh (menghakimi) kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya 

Apa itu iman yang kandas? Paulus lama menghabiskan waktu di daerah pantai dan dia suka menggunakan metafora kelautan dalam tulisannya. Dia mengumpamakan “bayi” rohani sebagai orang yang “diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” (Ef. 4:14).

Jika kita tidak merasa aman dan pasti akan kasih Bapa -yang pasti kita rasakan jika hati nurani kita menuduh kita- iman kita akan kandas dan karam. Seperti kapal yang gagal mencapai tujuannya, kita akan gagal menerima apa yang telah Allah sediakan untuk kita.

Iman yang kandas artinya bergeser dari fondasi yang kuat Yesus Kristus. Artinya mengganti iman kita pada Allah dengan iman kepada diri sendiri, pada usaha kita, pada kemampuan kita, pada kehebatan kita. Karena itu, usahakanlah jangan sampai iman kita kandas melainkan iman kita harus bertumbuh, berakar dan berbuah. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...