Renungan hari ini:
HINDARILAH PERKATAAN KOTOR
Efesus 4:29 (TB) "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia"
Ephesians 4:29 (NET) "You must let no unwholesome word come out of your mouth, but only what is beneficial for the building up of the one in need, that it may give grace to those who hear”
Perkataan kotor maksudnya adalah setiap perkataan yang mengutuki dirikita maupun orang lain. Kata-kata kotor ini tidak bisa membangun dirikita maupun orang lain, sebaliknya merusak dan bahkan mematikan dirikita sendiri dan juga orang lain. Perkataan kotor itu adalah perkataan yang jahat dan buruk, yang dapat menjadi titik awal menyalanya api yang sanggup melukai, membakar dan menghanguskan hidup orang lain. Itu sebab Rasul Paulus memperingatkan jangan ada perkataan kotor keluar dari mulut kita! Seringkali tanpa sadar ada banyak kata sia-sia yang meluncur begitu saja dari mulut kita, terlebih-lebih jika kita sedang dikuasai oleh emosi. Yang termasuk dalam perkataan kotor di antaranya adalah: fitnah, yaitu perkataan yang tidak didasari kebenaran yang sengaja disebarkan dengan tujuan menjelek-jelekkan atau merusak nama baik seseorang; gosip, yaitu pergunjingan atau obrolan negatif tentang orang lain; makian, yaitu kata-kata kasar yang diucapkan seseorang karena sedang tersulut marah. Dan masih banyak lagi contoh lainnya! Napoleon Bonaparte, seorang jenderal dan juga kaisar terkenal Perancis pernah mengatakan, "Empat buah surat kabar lebih berbahaya daripada seribu senapan." Artinya bahwa perkataan, gosip, fitnah atau kata-kata negatif yang dibesar-besarkan bisa berdampak buruk bagi kehidupan kita dan orang lain dan menjadi bumerang bagi yang menyebarkannya.
Bagaimana dengan kita? Jika sampai hari ini kita masih sulit mengendalikan ucapan kita, berdoalah dan mohon pertolongan Roh Kudus, karena sebagai anak-anak Tuhan tidak sepatutnya kita memperkatakan perkataan yang kotor dan sia-sia!
Kita harus ingat bahwa Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus kita pertanggungjawabkan pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum (Mat. 12:36-37). Ada begitu banyak kekuarga yang hancur berantakan karena di dalam keluarga yang menonjol hanya kritik pedas, caci maki dan kata-kata sinis dari anggota keluarga kepada anggota keluarga lainnya. Kita seharusnya menyadari bahwa kata-kata kita bisa memberkati orang lain, orang bisa merasakan kasih karunia Tuhan lewat apa yang kita katakan, tetapi kata-kata kita juga bisa menghancurkan hidup orang lain.
Paulus mengatakan, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang”. Benar apa yang dikatakan dalam kitab Amsal, bahwa hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”. Untuk itu, hati-hatilah dalam berkata-kata, jangan sampai, dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.
Tuhan Yesus berkata, “Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari penghakiman”. Karena itu, marilah kita belajar mengucapkan kata-kata yang membangun, bukan menghancurkan, menguatkan bukan melemahkan, membuat orang lain terhibur, bukan membuat orang bersedih, biarlah melalui ucapan kita, nama Tuhan dipermuliakan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN