Renungan hari ini:
“TANGGUNG JAWAB BESAR YANG DIEMBAN OLEH SEORANG IMAM”
Maleakhi 2:7 (TB2) "Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, karena dialah utusan TUHAN semesta alam"
Malachi 2:7 (NET) "For the lips of a priest should preserve knowledge of sacred things, and people should seek instruction from him because he is the messenger of the Lord who rules over all”
Nas hari ini mengingatkan kita akan tanggung jawab besar yang diemban oleh seorang imam, atau dalam konteks kehidupan kita, pemimpin rohani dan semua orang yang dipercayakan untuk membawa kebenaran firman Tuhan. Dalam Alkitab, seorang imam memiliki peran penting sebagai perantara antara Tuhan dan umat-Nya. Tanggung jawab ini tidak hanya berkaitan dengan ritual keagamaan tetapi juga mencakup aspek moral, rohani, dan social.
Sebagai umat yang telah menerima firman Tuhan, kita diingatkan untuk menjaga pengetahuan tersebut dengan serius. Ini berarti bukan hanya menyimpan firman dalam hati, tetapi juga terus memperdalam pemahaman akan kebenaran-Nya melalui doa, pembelajaran Alkitab, dan kehidupan yang mencerminkan kehendak Tuhan. Apakah kita sudah berupaya memelihara pengetahuan firman Tuhan dalam keseharian kita?
Ayat ini juga menunjukkan bahwa orang lain akan mencari hikmat dan pengajaran dari mereka yang hidupnya dipenuhi firman Tuhan. Hidup kita menjadi cerminan kebenaran-Nya. Dengan kata lain, hidup kita harus menjadi kesaksian yang berbicara lebih keras daripada kata-kata.
Seorang imam, atau siapa pun yang dipercayakan firman Tuhan, adalah utusan-Nya. Ini adalah panggilan mulia sekaligus tanggung jawab besar. Sebagai utusan Tuhan, kita dipanggil untuk menyampaikan kasih, kebenaran, dan pengharapan kepada dunia yang membutuhkan. Apakah kita sudah menyadari dan menjalankan peran ini dengan setia?
Renungan ini mengingatkan kita untuk hidup selaras dengan firman Tuhan, menjadi terang bagi sesama, dan setia dalam tugas sebagai saksi Kristus. Mari kita terus berusaha memelihara pengetahuan, menjadi sumber pengajaran, dan menjalankan panggilan sebagai utusan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang hendak ditenungkan dari nas hari ini? Renungan ini mengajarkan tiga hal penting:
Pertama, tanggung jawab pemimpin Rohani. Ayat ini menggarisbawahi bahwa seorang imam bertugas untuk memelihara pengetahuan dan memberikan pengajaran kepada umat. Hal ini menjadi pengingat bahwa pemimpin rohani atau siapa pun yang dipercayakan firman Tuhan harus hidup dalam kebenaran, memiliki pemahaman yang mendalam, dan menyampaikan ajaran dengan bijaksana. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dipanggil untuk menjadi teladan yang mencerminkan nilai-nilai ilahi.
Kedua, menjadi Sumber Hikmat. Orang mencari pengajaran dari mulut seorang imam, yang artinya kehidupan orang percaya menjadi rujukan bagi orang lain. Kita dipanggil untuk membagikan hikmat, pengertian, dan nilai-nilai firman Tuhan kepada sesama, baik melalui perkataan maupun tindakan. Pertanyaan reflektifnya: Apakah hidup kita sudah menjadi berkat dan sumber pengajaran bagi orang di sekitar kita?
Ketiga, peran sebagai Utusan Tuhan. Seorang imam dilihat sebagai utusan Tuhan semesta alam. Ini adalah panggilan yang menegaskan bahwa setiap perkataan dan tindakan kita membawa misi dari Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun dipanggil untuk hidup sebagai perpanjangan tangan kasih Tuhan, menjadi terang dan garam dunia. Karena itu, Renungan ini mengajak kita untuk memperdalam hubungan dengan firman Tuhan, menjaga integritas, dan menyadari tanggung jawab untuk menjadi saluran kasih dan pengajaran-Nya bagi sesama. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN