Sabtu, 13 Mei 2023

KOTBAH MINGGU ROGATE Minggu, 14 Mei 2023 “JANGAN KUATIR TENTANG APAPUN JUGA” (Filipi 4:1-5)

 KOTBAH MINGGU ROGATE

Minggu, 14 Mei 2023

 

“JANGAN KUATIR TENTANG APAPUN JUGA”

Kotbah: Filipi 4:1-5       Bacaan: Yunus 2:1-10


 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Rogate, yang artinya berdoa (Yer. 29:12). Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Jangan Kuatir tentang Apapun juga”. Sebagai manusia Paulus tentu pernah merasa kuatir di tengah ketidakpastian dan kesulitan. Ia pernah mengalami karam kapal. Ia pernah dipukuli. Ia pernah dipenjara. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus menguatkan para sahabatnya yang juga menghadapi ketidakpastian dan mengatakan kepada mereka, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (ay. 6).

 

Perkataan Paulus sangat menguatkan kita. Hidup ini tidak mungkin lepas dari ketidakpastian—baik itu berupa keputusan besar yang mempengaruhi hidup, masalah keluarga, kesehatan yang memburuk, atau kesulitan keuangan. Saya terus belajar untuk memahami bahwa Allah peduli. Dia mengundang kita untuk melepaskan kekhawatiran kita akan segala hal yang tidak pasti dengan menyerahkan semua itu kepada-Nya. Saat kita melakukannya, Allah yang Mahatahu menjanjikan bahwa damai sejahtera-Nya “yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran [kita] dalam Kristus Yesus”  (ay. 7).

Perikop Minggu ini mengatakan agar kita jangan kuatir tentang apapun juga, artinya dalam segala aspek meliputi tubuh, jiwa dan roh kita tidak perlu kuatir. Jika Yesus Anak Allah yang Tunggal diberikan kepada kita, bagaimana mungkin Allah tidak memberikan segala-galanya bagi kita? Dalam artinya saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Slamat secara pribadi maka segala sesuatunya telah Ia sediakan. Sama seperti orang tua secara jasmani yang telah mempersiapkan apa yang akan diperlukan oleh anal-anaknya dimasa yang akan datang, seperti itu juga Bapa kita yang disorga, Ia telah lebih dulu mempersiapkan yang terbaik bagi hidup kita, sekarang dan masa yang akan datang.

Kita tidak perlu kuatir meski berada dalam kondisi seperti apapun, karena kita punya Allah yang setia dan penuh belas kasih. Berada dalam himpitan masalah sekalipun bukan berarti kita harus cemas, karena sesungguhnya Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita menghadapi itu semua sendirian. Tuhan mendengar dan siap mengabulkan permohonan kita. Tapi nyatakanlah itu dengan ucapan syukur yang sesungguhnya. Penuhi diri kita terlebih dahulu dengan iman yang disertai rasa percaya sepenuhnya, jangan biarkan sukacita Allah yang sejati hilang dari diri kita, lalu berdoalah. Betapa pentingnya ucapan syukur dalam hidup kita, bukan saja ketika hidup tengah tenang, tapi terlebih ketika guncangan demi guncangan tengah membuat kita terlempar kesana kemari. Itulah yang diinginkan Tuhan untuk kita lakukan.  Tidak ada perkara mustahil untuk dilakukan Tuhan bagi kita orang percaya. Imanilah itu, dan berhentilah kuatir. Tetaplah bersukacita, penuhi doa kita dengan ucapan syukur yang percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Berhentilah memusingkan masalah dan mengisi doa hanya dengan sederet daftar permintaan, gantilah dengan ucapan syukur yang tulus dari hati. Percayalah bahwa Tuhan siap untuk mengabulkan permintaan anda, yang tersulit sekalipun.

Pertanyaannya adalah apa yang harus kita lakukan saat rasa kuatir datang kepada kita? Ada beberapa petunjuk yang diberikan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi untuk menghadapi kekhawatiran, yaitu:

Pertama, ingatlah bahwa Tuhan sudah dekat (ay. 5). Kita harus mengingat bahwa Allah selalu ada di sisiku, dan Dia siap membantu kita dalam setiap situasi. TUHAN sudah dekat, artinya Allah selalu ada di sisiku dan siap membantu kita dalam setiap situasi. Hal ini mengandung makna bahwa Allah hadir secara rohani dalam hidup kita dan memberikan kasih sayang, perlindungan, dan pertolongan-Nya. Kita tidak perlu khawatir atau takut karena Allah dekat dengan kita dan tidak pernah meninggalkan kita sendiri.

 

Pernyataan "Tuhan sudah dekat" juga dapat diartikan sebagai panggilan untuk hidup dalam kesadaran akan kehadiran Allah dan tindakan-Nya dalam hidup kita. Kita harus selalu mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita dan mempercayakan segala hal kepada-Nya melalui doa, permohonan, dan ucapan syukur.

 

Dalam konteks surat Filipi, Paulus menuliskan ini untuk memberikan penghiburan dan dorongan kepada jemaat Filipi, yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan. Kita sebagai umat Kristen juga dapat mengambil hikmah dari kalimat ini dan memperkuat iman serta kepercayaan kita kepada Allah.

 

Kedua, janganlah khawatir tentang apapun juga (ay. 6). Kita harus mempercayakan segala kebutuhan dan keinginan kita kepada Allah melalui doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Kita harus fokus pada kebaikan dan berkat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Makna dari kalimat ini adalah bahwa sebagai orang percaya, kita tidak perlu merasa khawatir atau gelisah terhadap apapun yang terjadi dalam hidup kita. Paulus kemudian menjelaskan bagaimana kita harus merespons rasa khawatir tersebut dengan menghadapkan segala keinginan dan kebutuhan kita kepada Allah melalui doa dan permohonan, dengan ucapan syukur. Kita harus selalu meminta petunjuk dan bantuan dari Allah dalam segala hal yang kita lakukan, dan mengucapkan rasa syukur atas segala berkat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

 

Pernyataan "janganlah khawatir tentang apapun juga" mengandung makna bahwa kita harus mempercayakan segala hal kepada Allah dan merelakan kendali atas kehidupan kita kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan bahwa Dia selalu hadir di samping kita, memberikan kasih sayang dan perlindungan-Nya.

 

Dalam konteks surat Filipi, Paulus menuliskan ini untuk memberikan dorongan dan penghiburan kepada jemaat Filipi yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan. Kita sebagai umat Kristen juga dapat mengambil hikmah dari kalimat ini dan memperkuat iman serta kepercayaan kita kepada Allah, bahwa Dia selalu hadir dalam hidup kita dan memelihara kita dalam setiap situasi.

 

Ketiga, lakukanlah segala sesuatu dengan doa dan permohonan, serta ucapan syukur kepada Allah (ay. 6). Kita harus selalu meminta petunjuk dan bantuan dari Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Makna dari kalimat "lakukanlah segala sesuatu dengan doa dan permohonan, serta ucapan syukur kepada Allah" adalah bahwa kita harus memandang segala hal dalam hidup kita sebagai kesempatan untuk menghadapkan diri kepada Allah melalui doa dan permohonan, dengan ucapan syukur. Kita harus meminta petunjuk dan bantuan dari Allah dalam setiap keputusan yang kita buat dan dalam setiap tindakan yang kita lakukan. Kita harus mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatan dan perlindungan kita, serta mengakui segala berkat yang telah diberikan-Nya kepada kita dengan rasa syukur.

 

Pernyataan ini juga mengandung makna bahwa doa dan permohonan kepada Allah harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita sehari-hari. Kita harus selalu menghadapkan diri kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan, termasuk dalam pekerjaan, studi, hubungan dengan orang lain, dan dalam semua aspek kehidupan kita. Dalam konteks surat Filipi, Paulus menuliskan ini untuk memberikan dorongan dan penghiburan kepada jemaat Filipi yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan. Kita sebagai umat Kristen juga dapat mengambil hikmah dari kalimat ini dan memperkuat iman serta kepercayaan kita kepada Allah, bahwa Dia selalu siap membantu dan memelihara kita dalam hidup kita.

 

Keempat, penuhilah hatimu dengan damai sejahtera yang datang dari Allah (ay. 7). Ketika kita mempercayakan segala hal kepada Allah dan mengikuti petunjuk-Nya, kita akan merasakan damai sejahtera yang melebihi segala pengertian manusia. Makna dari kalimat "penuhilah hatimu dengan damai sejahtera yang datang dari Allah" adalah bahwa ketika kita mempercayakan segala sesuatu kepada Allah melalui doa dan permohonan, dengan ucapan syukur, maka Allah akan memberikan damai sejahtera yang melampaui segala akal untuk menjaga hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Kita akan merasakan kedamaian batin yang melimpah dari Allah dan memenuhi hati kita.

 

Damai sejahtera yang dimaksud di sini adalah keadaan hati yang tenang, sejahtera, dan bebas dari rasa cemas, khawatir, dan gelisah. Hal ini terjadi karena kita merasakan kehadiran Allah dalam hidup kita, dan mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya. Dengan begitu, kita merasakan kedamaian batin yang melimpah, dan tidak tergoyahkan oleh situasi dan kondisi yang sulit. Dalam konteks surat Filipi, Paulus menuliskan ini untuk memberikan dorongan dan penghiburan kepada jemaat Filipi yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan. Kita sebagai umat Kristen juga dapat mengambil hikmah dari kalimat ini dan memperkuat iman serta kepercayaan kita kepada Allah, bahwa Dia selalu memberikan damai sejahtera dalam hidup kita. Dengan mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya melalui doa dan permohonan, dengan ucapan syukur, kita akan merasakan kehadiran-Nya yang membawa kedamaian batin yang melimpah.

 

Dalam rangkaian ayat Filipi 4:1-7, Paulus mengajak kita untuk hidup dengan sukacita dan damai sejahtera dalam Kristus, meskipun kita menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan. Kita harus selalu mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita dan mempercayakan segala hal kepada-Nya melalui doa, permohonan, dan ucapan syukur. Dengan cara ini, kita akan merasakan kedamaian dan sukacita yang datang dari Allah.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Rogate ini?

 

Pertama, ingatlah bahwa kita adalah orang percaya yang telah diselamatkan oleh Kristus dan hidup dalam persekutuan dengan sesama orang percaya. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita harus mengasihi dan mendukung satu sama lain (Filipi 4:1-3).

 

Kedua, ingatlah bahwa Tuhan sudah dekat dan Dia akan memenuhi semua kebutuhan kita (ay. 5-6). Kita tidak perlu khawatir atau takut, karena Allah selalu ada di sisiku dan siap membantu kita dalam setiap situasi.

 

Ketiga, jadikanlah doa dan permohonan dengan ucapan syukur sebagai kebiasaan hidup kita (ay. 6). Kita harus selalu meminta petunjuk dan bantuan dari Allah dalam segala hal yang kita lakukan, dan mengucapkan rasa syukur atas segala berkat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

 

Keempat, percayalah bahwa Allah akan memberikan damai sejahtera yang melebihi segala pengertian manusia (ay. 7). Ketika kita mempercayakan segala hal kepada Allah dan mengikuti petunjuk-Nya, kita akan merasakan kedamaian dan sukacita yang datang dari-Nya.

Dengan merenungkan hal-hal ini, kita dapat mengatasi rasa kuatir dan mencari kedamaian serta sukacita dalam Kristus. Kita harus selalu mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita, dan mempercayakan segala hal kepada-Nya melalui doa, permohonan, dan ucapan syukur.

 

Selamat beribadahn dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...