Renungan hari ini:
TUHAN INGAT APA YANG TERJADI PADA KITA
Ratapan 5:1 (TB) "Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami"
Lamentations 5:1 (NRSV) "Remember, O LORD, what has befallen us; look, and see our disgrace!”
Semua yang terjadi dalam hidup manusia TUHAN tahu. Tidak ada yang luput dari ingatan Allah. Tuhan mengingat semua yang terjadi dalam hidup kita. Dalam terjemahan Inggris dipakai kata “be fallen” yang artinya apa yang membuat kita terjatuh. Tuhan tahu apa yang sering membuat kita jatuh dalam penderitaan dan kehinaan kita. Dan Tuhan hendak mengeluarkan kita dari kejatuhan itu dang memberikan sukacita baru bagi kita.
Namun kita harus sadar bahwa sama seperti Nabi Yeremia, ada kalanya Tuhan membiarkan pergumulan kita dan melihat sejauh manakah kita tahan menghadapi kejatuhan dan penderitaan kita itu. Kita harus mampu bertahan dalam menghadapi setiap kejatuhan yang kita hadapi dan alami. Apa rahasianya agar kita bisa bertahan? Rahasianya adalah hadapi kenyataan, jangan mengarang satu tenggat waktu yang sebenarnya tidak ada. Lebih jauh lagi, dalam 2Korintus 5, Paulus menegaskan selama masih di dalam dunia ini, kita seperti hidup di dalam kemah, di tenda-tenda kamp pengungsian. Ini hanya tempat tinggal kita sementara sampai rumah kita yang permanen, di surga sana, sudah siap. Kita rindu rumah itu, bukan? Siapa yang betah tinggal di kamp pengungsian dan tidak mau pindah ke rumah?
Tetapi kenyataan berkata lain. Kita hidup di tengah tarik-menarik antara harapan dan kenyataan. Pertanyaannya bagi kita, bagaimana kita sebagai orang-orang Kristen, sebagai gereja Tuhan, hidup di antara dua tarikan ini, terutama ketika kita tengah menghadapi masalah yang berlarut-larut dan Tuhan sepertinya diam saja?
Di satu sisi, ada masalah yang jelas hadir di depan mata, terasa begitu mengganggu dan menyakitkan. Apa yang harus kita perbuat dengan masalah ini? Berapa lama lagi sampai masalah ini selesai? Seberapa jauh kita harus berjuang? Kita tidak tahu.
Sementara di sisi lain, ada panggilan yang Tuhan berikan kepada kita: panggilan untuk bersekutu, untuk melayani, untuk menjadi kesaksian di tengah-tengah lingkungan ini di mana Dia sudah tempatkan kita. Panggilan ini tidak Tuhan tarik ketika masalah datang bertubi-tubi. Apa pun yang terjadi pada kita, inilah panggilan kita. Lantas, bagaimana kita bersikap di tengah dua tarikan ini?
Di tengah kemelut dan dilema semacam ini, hanya ada satu yang konstan: Tuhan. Tuhan tetap setia melihat keadaan kita. Ketika Yeremia meratap atas penderitaan yang sedang dialaminya TUHAN datang memberikan penghiburan dan kekuatan baru baginya. TUHAN tidak pernah lupa atas penderitaan yang sedang kita alami sekarang, namun TUHAN akan datang menopang dan menolong kita. Karena itu, tetaplah yakin bahwa TUHAN tetap ingat atas apa yang terjadi dalam hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN