Jumat, 25 November 2022

Renungan hari ini: “MEMIKUL KUK PADA MASA MUDA” (Ratapan 3:27)

 Renungan hari ini:

 

“MEMIKUL KUK PADA MASA MUDA”


 

Ratapan 3:27 (TB)  "Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya" 

 

Lamentations 3:27 (NET)  "It is good for a man to bear the yoke while he is young"

 

TUHAN memanggil orang-orang muda dengan kuat dan tenaga muda mereka untuk memikul kuk dengan ikut serta menyangkal diri, berkorban dan menderita dengan Dia. Artinya, ketika seorang anak masih kecil, adalah baik bagi dia mengalami sedikit penderitaan, agar dia lebih mengerti akan perjuangan dan nilai hidup. Anak yang dilahirkan dalam keluarga yang serba berkekurangan, bila dia menginginkan sesuatu, dia pun harus berjuang untuk mendapatkannya. Dengan demikian anak tersebut akan memiliki semangat juang yang tinggi. 

 

Berbeda dengan anak yang dilahirkan dalam keluarga yang memiliki segalanya dan tidak pernah merasakan penderitaan. Bila ingin makan, sebarisan pelayan pun telah siap melayaninya. Dia hanya perlu membuka mulutnya saja. Bagaimana anak seperti ini dapat memiliki semangat juang untuk meraih keberhasilan dan mengerti nilai kehidupan?

 

Demikian pula dengan perjalanan hidup kerohanian kita. Kita perlu memikul kuk penderitaan, agar rohani kita bisa bertumbuh menjadi dewasa. Segala kesusahan yang melanda kita sebenarnya adalah “hadiah dari Allah”. Hanya orang yang telah dewasa rohaninya baru dapat mengerti akan hal ini. Karena itu kita harus bersyukur dan bersukacita atas penderitaan yang kita alami!

 

Orang dunia dengan kacamata jasmani akan melihat penderitaan sebagai sesuatu yang melukai dirinya, tetapi orang Kristen dengan kacamata rohani akan melihat penderitaan sebagai sebuah anugerah dari Allah. Tentu kita ingat bahwa anugerah terbesar dalam hidup ini adalah anugerah keselamatan, yang berasal dari penderitaan besar yang ditanggung oleh Tuhan Yesus, dengan mengalirkan darah-Nya di atas kayu salib. Tuhan Yesus pernah berkata: “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.  Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” (Yoh. 15:1-2). 

 

Seorang percaya yang hidup seperti ranting yang tidak berbuah akan dipotong oleh Allah. Tetapi bila dia hidup seperti ranting yang berbuah, Allah pun akan membersihkannya supaya ia lebih banyak lagi berbuah. Bagaimana Allah membersihkan ranting agar ia semakin banyak berbuah? Tidak lain melalui ‘penderitaan’ untuk mengikis sudut-sudut runcing sifat kita, sampai kita sepenuhnya dapat hidup taat kepada Firman Allah. Hanya melalui pembersihan inilah kita dapat menghasilkan lebih banyak buah.

 

Orang yang tidak pernah memikul kuk, tidak akan pernah mengalami kedalaman rohani. Dia pun tidak akan pernah mendapatkan berkat oleh penderitaan yang dapat membuat rohaninya semakin dewasa. 

 

Memikul kuk pada masa adalah bentuk latihan rohani agar kaula muda memiliki kedewasaan dan kematangan rohani. Sejak muda kaula muda telah mengalami rintangan dan tantangan iman. Hal itu akan membuat kaula muda semakin bertumbuh dan terlatih menghadapi rintangan dan tantangan iman itu sehingga pada masa tuanya menjadi orang yang beriman teguh di dalam TUHAN. Karena itu, marilah ikut serta memikul kuk yang diberikan TUHAN selagi masih muda agar iman kita terbentuk dan bertumbuh semakin dewasa. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...