Jumat, 13 Maret 2020

Renungan hari ini: DIALAH ALLAH KITA, DAN KITA ADALAH DOMBANYA

Renungan hari ini:

DIALAH ALLAH KITA, DAN KITA ADALAH DOMBANYA



Mazmur 95:7 (TB)  "Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!"

Psalms 95:7 (NET) "For he is our God; we are the people of his pasture, the sheep he owns. Today, if only you would obey him!”

Dalam nas hari ini kita melihat perbedaan antara manusia dengan ALLAH. Pemazmur membedakannya dengan jelas bahwa Sang Pencipta adalah ALLAH digambarkan sebagai gembala, dan manusia digambarkan sebagai domba. Dalam Perjanjian Lama (PL), Allah sering digambarkan sebagai gembala, dan bangsa/umat itu sebagai kawanan domba-Nya (Mzm. 23:1; Mzm. 77:21; (Mzm. 79:13; Mzm. 80:2, dll). 

Mengapa kita sering digambarkan sebagai domba? Karena domba sangat tergantung dan membutuhkan gembala. Mengapa?

Pertama,  domba itu bodoh dan sangat mudah tersesat (Yer. 23:4). Kita memang tahu bahwa seekor domba adalah seekor binatang yang tolol, dan karena itu mempunyai kebutuhan akan seorang gembala untuk menguasai/mengepalai dan membimbingnya. Bahwa domba mempunyai kecenderungan untuk mengembara, dan karena itu membutuhkan seorang gembala yang membimbing (Mzm. 119:176; Yes. 53:6). Adalah sangat penting bahwa domba tidak diijinkan untuk mengembara dari/meninggalkan kawanannya, karena pada waktu mereka sendirian mereka sama sekali tak berdaya. Dalam keadaan seperti itu, mereka menjadi bingung, karena mereka tidak mempunyai pengertian/perasaan sama sekali tentang tempat. Dan jika mereka meninggalkan kawanannya mereka harus dibawa kembali.
  
Kedua, Alkitab berulangkali menunjukkan keadaan yang menyedihkan dari domba tanpa gembala (Mat. 9:36; Mrk. 6:34; 1Raj. 22:17). Tanpa seseorang untuk membimbingnya, domba itu mengembara, terhilang, menjadi makanan untuk serigala-serigala, dsb. Tanpa seseorang untuk menggembalakannya, ia mati kelaparan. Yesus tahu bahwa orang-orang itu adalah seperti itu: pemimpin-pemimpin mereka gagal untuk memberi mereka bimbingan yang bisa diandalkan. Mereka tidak menyuplai jiwa-jiwa mereka dengan makanan yang bergizi.

Ketiga, domba merupakan binatang yang sama sekali tidak mempunyai alat pertahanan atau cara/jalan untuk lari/menyembunyikan diri terhadap pemangsanya. Tidak ada makhluk yang lebih tak mempunyai pertahanan dari pada domba, dan yang lebih terbuka untuk dimangsa oleh anjing-anjing dan binatang-binatang liar. Bahkan burung-burung di udara mencari penghancuran mereka. Kita tahu bahwa burung-burung gagak sering berusaha untuk menghancurkan anak-anak domba dengan mencungkil mata mereka, dalam mana, jika mereka berhasil, karena makhluk itu tak bisa melihat kemana ia pergi, ia dengan cepat menjadi mangsa dari penghancurnya. 

Karakter domba itu pada umumnya ada pada kita manusia. Karena itu, sangatlah tepat jika kita membutuhkan Sang Gembala yang bersedia menyertai, menolong dan mendampingi kita agar kita tidak tersesat, tidak menderita. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...