Selasa, 16 Oktober 2018

Renungan hari ini: MEREKA PUN PERCAYA AKAN KITAB SUCI

Renungan hari ini: 

MEREKA PUN PERCAYA AKAN KITAB SUCI



Yohanes 2:22 (TB) "Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus" 

John 2:22 (NET) "So after he was raised from the dead, his disciples remembered that he had said this, and they believed the scripture and the saying that Jesus had spoken” 

Mempercayai Kitab Suci terkadang bisa terjadi setelah kita melihat dan mengalami sebuah peristiwa. Ketika Yesus memberikan pernyataan-Nya mengenai Bait Allah, para murid dan orang-orang yang mendengarnya pun tidak percaya. Kepada pedagang-pedagang merpati Yesus berkata ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan, tidaklah demikian terhadap mereka yang menjual kambing domba, ternak sapi dan para penukar uang. Mereka diobrak abrik dan diusirNya. Mengapa hanya kepada mereka, Yesus hanya menyampaikan teguran keras? Mengapa Yesus marah terhadap mereka semua? Apakah mereka telah melakukan kejahatan dalam transaksi di bait Allah itu? Bukankah mereka bermaksud baik, yakni membantu para jemaat mempersembahkan kurban bakar di bait Allah? Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Bukankah memang bait Allah adalah tempat kehadiran Allah? Para pedagang itu sepertinya mencari kesempatan dalam kesempitan guna mendapatkan keuntungan diri.

Bahkan lebih tajam lagi Yesus berkata bahwa Yesus akan merombak Bait Allah dan dalam tiga hari Yesus akan mendirikannya kembali. Perkataan ini sangat sulit dipahami dan dimengerti oleh para murid dan orang-orang yang mendengar saat itu. Apalah artinya bait Allah yang dibangga-banggakan kalau memang digunakan untuk tindak kejahatan. Bukankah bait Allah itu tempat untuk berdoa? Yesus akan membangun bait Allah yang lebih indah dan tak dapat dipermainkan oleh umatNya, yakni tubuh-Nya sendiri. Tubuh Kristus Yesus adalah Bait Allah yang kudusKemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Padahal Yesus hendak memberikan pemahaman baru bahwa tubuh-Nyalah yang merupakan Bait Allah itu sendiri. Kenapa Tubuh Kristus adalah Bait Allah? Pertama,  bait Allah atau rumah doa adalah tempat orang berdoa. Bait Allah adalah tempat orang-orang berkumpul untuk berdoa sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Allah. Bait Allah adalah sebatas tempat orang-orang bersatu, tetapi yang lebih penting lagi adalah kebersatuan umat Allah yang memuji dan memuliakan Allah yang kiranya lebih penting dan mendapatkan perhatian. Keindahan dan kekhusukan umat berdoa, melambungkan doa ke hadapan Tuhan Allah, tentunya tidak ditentukan oleh tempat, walau memang menjadi sarana penting, tetapi sikap hati umat beriman itu sendiri dalam menyatukan hati sebagai orang-orang yang dikasihiNya. Kedua, kematian dan kebangkitan Kristus adalah jaminan setiap orang mendapatkan keselamatan, karena memang kematian dan kebangkitanNya menjadi tebusan bagi seluruh umatNya. Paskah telah membuat setiap orang menjadi orang-orang yang diselamatkan; setiap  orang dalam kondisi ada bersama Tuhan, sebab memang keselamatan adalah buah-buah ada bersama Tuhan, dan ada bersama Tuhan diwujudkan dan tampak dalam keselamatan itu sendiri. Maka tepatlah kalau Paulus mengatakan, bahwa tubuh kita ini adalah tempat kehadiran RohNya yang kudus (1Kor. 6: 19), Allah hadir dalam diri kita, dan kita sendiri menjadi tubuhNya (Kis. 22: 7).

Setelah kebangkitan Yesus dari kematian, maka para murid-Nya pun teringat akan semua ucapan Yesus tentang Bait Allah itu. Dengan peristiwa itu mereka pun percaya akan isi Kitab Suci. Mempercayai isi Kitab Suci terkadang setelah kita alami sebuah peristiwa penting. Itulah sebabnya jika kita membaca Kitab Suci kita harus merenungkan dan mendalaminya dengan baik agar pemahaman kita atas isi Kitab Suci itu bisa kita mengerti pada saat ini bukan setelah ada peristiwa yang mengikutinya. Karena itu, teruslah percaya akan isi Kitab Suci di dalam kehidupan kita sehari-hari. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...