Rabu, 01 Desember 2021

Renungan hari ini: “TUHAN MENJADI SAKSIMU” (Mikha 1:2)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MENJADI SAKSIMU”




 

Mikha 1:2  (TB)  "Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus"

 

Micah 1:2 (NET) "Listen, all you nations! Pay attention, all inhabitants of earth! The sovereign Lord will testify against you; the Lord will accuse you from his majestic palace"

 

Tuhan menjadi saksi atas kita maksudnya adalah Tuhan menjadi pembela perkara kita. Tuhan mau memberikan dukungan kepada kita agar kita bisa memperoleh kemenangan. Banyaknya kejahatan yang menimpa umat Allah yang setia melakukan kebenaran membuat Allah turun tangan datang membelanya. Walau secara kasat mata orang benar itu kalah dalam pengadilan dunia, tetapi dalam pengadilan Allah orang benar mengalami kemenangan. Dunia bisa menghukum orang benar tetapi Allah akan melindungi mereka dari kejahatan dunia ini.

 

Banyak orang berbuat dosa tanpa merasa bersalah. Mereka mengabaikan fakta bahwa Tuhan ada dan melihat tindakan mereka.  Orang Israel dan orang Yehuda melakukan dosa tanpa takut. Seolah Tuhan tidak ada dan hukum Tuhan tak pernah mereka dengar. Maka datanglah nabi Mikha untuk menyuarakan kemarahan Tuhan (ayat 2). Ia memperingatkan bahwa penghakiman Tuhan akan jatuh atas Israel dan Yehuda. Alam saja gentar menghadapi Dia (ayat 4), masakan manusia tidak takut terhadap Tuhan yang melihat semua kejahatan mereka?

 

Apa dakwaan Tuhan terhadap Israel? Pemberontakan melawan Allah yang mahakuasa! Sementara Yerusalem telah menjadi tempat penyembahan berhala dan bukan tempat beribadah (ay. 5). Sebab itu Tuhan akan menghukum mereka (ay. 6)! Mendengar itu, Mikha berseru agar mereka bertobat (ay. 10-16): kembali taat dan beribadah kepada Allah. Namun umat tidak mau mendengar dia. Ia meminta agar mereka melakukan keadilan sosial, dengan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan pertolongan, tetapi mereka menolak! Mikha jadi berduka (ay. 7-8). Ia meratapi dosa umat dan penghakiman Allah yang akan jatuh atas kedua bangsa itu.

 

Allah memerhatikan kita sama seperti Ia memerhatikan Israel. Maka sebagai umat, kita harus memelihara kekudusan hidup. Ia memandang serius segala sikap dan tindakan dosa, atau perlawanan terhadap kebenaran-Nya. Ia marah bila kita mengandalkan sesuatu selain Dia, memprioritaskan hubungan lain dan mengabaikan hubungan dengan Dia, atau mengutamakan ambisi ketimbang memerhatikan kehendak-Nya. Apapun bentuknya, semua bentuk penyangkalan atas Ketuhanan Yesus di dalam hidup kita, akan membangkitkan murka-Nya. Karena itu, janganlah takut untuk melakukan kebenaran sebab Tuhan akan menjadi saksi dan pembela kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...