Renungan hari ini:
MUJIZAT TUHAN
Yesaya 35:6 (TB) "Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara"
Isaiah 35:6 (NRSV) “Then the lame shall leap like a deer, and the tongue of the speechless sing for joy. For waters shall break forth in the wilderness, and streams in the desert”
Mujizat adalah kejadian ajaib/luar bisaa yang sukar dijangkau oleh kemampuan manusia. Hal itu telah dinubuatkan Yesaya jauh sebelum Yesus menyembuhkan orang lumpuh. Artinya, mujizat yang dinubuatkan Yesaya sudah digenapi Yesus. Di dalam setiap masa sejarah, orang-orang yang dapat melakukan mujizat-mujizat yang benar-benar sempurna, merupakan suatu hal yang luar biasa. Dalam sejarah mereka yang panjang, bangsa Israel melihat banyak orang yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, walaupun bukan semuanya berasal dari Allah (ingat: tukang sihir Mesir pun melakukan sesuatu yang ajaib namun tidak sempurna karena bukan berasal dari Allah). Akan tetapi, selama empat ratus tahun, ketika para nabi tidak lagi berbicara kepada bangsa itu, perbuatan-perbuatan ajaib demikian tidak ada lagi dan orang-orang mengalami masa-masa sukar.
Tetapi Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa hal yang luar biasa seperti itu akan terjadi lagi dan perbuatan-perbuatan itu akan mencapai puncaknya apabila Mesias datang. Ia tidak hanya mengatakan bahwa Dia yang Dijanjikan akan memberikan kesembuhan secara jasmaniah kepada orang yang sakit dan menderita, melainkan Ia juga akan menyuburkan tanah yang gersang. Mata orang buta akan dicelikkan, telinga orang tuli akan dibuka, orang lumpuh dan orang timpang akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai dan mata air akan memancar di padang gurun (Yes. 35:4-6).
Mujizat-mujizat kesembuhan yang dilakukan-Nya akan menjadi bukti yang nyata bahwa Ia adalah Mesias yang sesungguhnya. Tanda-tanda ajaib ini akan membuktikan bahwa “Roh Tuhan ada pada-Nya” dan “Ia diurapi untuk menyembuhkan orang-orang yang remuk hati dan Ia akan membebaskan orang-orang yang ditawan oleh dosa (Yes. 42:1 ; 61:1-2).
Pada saat Yohanes Pembaptis dikurung dalam penjara Herodes, karena ia telah mencela Herodes yang menikahi istri saudaranya sendiri, ia selalu memikirkan semua nubuat yang harus digenapi Mesias apabila Ia datang. Yohanes tahu bahwa Mesias datang untuk menyucikan hati bangsa-Nya dan untuk membinasakan orang-orang yang menindas dan yang menganiaya bangsa pilihan Allah. Tetapi ia juga tahu bahwa Mesias harus menderita untuk menebus dosa bangsa Israel dan juga untuk menebus dosa semua umat manusia, sebab sebelumnya Yohanes sendiri telah berkata tentang Yesus, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang telah menghapus dosa manusia” (Yoh. 1:29).
Tetapi ketika Yohanes dipenjarakan dan ia ingin melihat bagaimana Yesus dapat menggenapi kedua peranan itu, ia memutuskan untuk mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus siapakah Dia itu sesungguhnya. Lalu beberapa orang dari murid Yohanes pergi kepada Yesus dan bertanya: “Engkaukah yang Akan Datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus menjawab mereka : “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (Mat. 11:2-6).
Yesus mengerti bahwa Yohanes pasti mengetahui nubuat-nubuat tentang kuasa Mesias dalam melakukan mujizat dan Ia tahu bahwa dengan mengutip nubuat ini kepada Yohanes maka hal ini akan meyakinkan dia tentang diri Yesus yang sesungguhnya. Yesus menunjukkan salah satu bukti keMesiasan-Nya, yaitu kuasa untuk melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa itu dan hal tersebut cukup merupakan bukti bagi Yohanes untuk teguh percaya bahwa Yesuslah Mesias yang dijanjikan dan dinubuatkan oleh para nabi dahulu kala. Karena itu, percayalah kepada Yesus maka Ia akan melakukan mujizat dalam hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN