Jumat, 23 Februari 2018

Renungan hari ini: PERCAYALAH KEPADA TUHAN

Renungan hari ini:

PERCAYALAH KEPADA TUHAN



Mazmur 37:3 (TB) "Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia"

Psalms 37:3 (NRSV) "Trust in the LORD, and do good; so you will live in the land, and enjoy security”

Nas hari ini merupakan ajakan pemazmur bagi kita untuk percaya kepada TUHAN. Kitab Mazmur merupakan  sebuah kisah pengalam hidup yang sangat menyentuh hatikita. Mazmur bagi Luther adalah kitab yang dengan jujur menceritakan pengalaman iman dalam seluruh segi kehidupan para pemazmurnya, baik ketika mereka diberkati maupun ketika mengalami pergumulan hidup. Dalam bacaan hari ini, Pemazmur membagikan refleksinya ketika berjumpa dengan orang fasik. Orang fasik adalah orang yang suka berbohong dan melakukan kecurangan. Dalam menghadapinya, Pemazmur mengatakan, “Jangan marah! Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik! Tuhan akan memunculkan kebenaran seperti terang dan hakmu seperti siang.” Pemazmur mengajak kita untuk tidak dikuasai oleh situasi, tetapi menyerahkan pergumulan itu kepada Tuhan dan tetap melakukan bagian kita dengan baik.

Ada beberapa pelajaran penting yang hendak kita renungkan dari nas hari ini untuk menghadapi kehidupan ini, yakni:

Pertama, percayalah kepada TUHAN. Dari sejak masa mudanya, Daud - yang memulai karirnya sebagai seorang gembala kambing domba – sudah belajar untuk percaya kepada TUHAN. Karirnya terus menanjak sekalipun ia harus berperang menghadapi raksasa Goliat, orang-orang Filistin dan musuh-musuh lainnya. Dalam setiap keadaan, bahkan ketika ia sangat terjepit, Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN. ”Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. (1Sam. 30:6). Daud mengajarkan untuk tetap percaya kepada TUHAN. Kepercayaan kepada TUHAN adalah soal keputusan, bukan soal perasaan. Anda yang memutuskan untuk tetap percaya kepada TUHAN atau tidak, dan hal ini tidak tergantung pada keadaan. Marilah kita belajar untuk senantiasa percaya kepada TUHAN, apapun yang terjadi.

Kedua, lakukanlah yang baik. Tidak cukup hanya percaya kepada TUHAN. Ada bagian yang harus dikerjakan. Daud mengajarkan untuk tetap melakukan apa yang baik. Sementara percaya dan berharap kepada TUHAN, lakukanlah yang baik. Bekerjalah dengan baik, berkaryalah dengan baik. Sedang mengharapkan kesembuhan dari TUHAN? Lakukan hal yang baik untuk menunjang proses kesembuhan, misalnya menyeleksi makanan yang masuk ke dalam tubuh dan beristirahat dengan cukup. Sedang berdoa untuk pemulihan keluarga? Lakukanlah yang baik bagi keluarga. Sediakanlah waktu yang cukup bagi keluarga, jadilah anggota keluarga yang baik.  Sedang berharap bisnis berhasil? Di samping berdoa dan percaya kepada TUHAN, kerjakanlah bisnis dengan baik dan benar. Pelajarilah cara-cara untuk lebih efektif dan efisien. Kerjakanlah yang baik!

Ketiga, diamlah di Negeri. Pada saat menantikan pertolongan TUHAN, seringkali harus belajar ”berdiam diri” dan membiarkan TUHAN bekerja sesuai dengan caraNya. Seringkali caraNya tidak seperti cara kita. Tetap perlu melakukan pekerjaan baik, tetapi harus tetap berada pada ”koridor” TUHAN; tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dan melakukannya dengan cara-cara yang tidak Ia kehendaki. Bagi kebanyakan orang, hal ini yang paling sulit. Kita terbiasa untuk segera bergerak dan mencari jalan pintas. Ratapan 3:26 berkata  ”Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.” Mazmur 37:4 berkata,”Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri,”

Keempat, berlakulah setia. Selanjutnya diperlukan kesetiaan. Orang yang berlaku setia dikenan TUHAN (Amsal 12:22). Kesetiaan diuji dengan waktu. Kesetiaan diuji dengan hambatan, batu sandungan, dan seringkali penderitaan jasmani. Pada waktu Ayub mengalami ujian, ia berkata ”Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas”. Ujian merupakan proses pemurnian. Untuk lulus dalam ujian tersebut diperlukan kesetiaan. Belajar untuk tetap setia kepada TUHAN apapun yang sedang dialami. (rsnh)



Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...