Renungan hari ini:
MENYUKAI DAN MERENUNGKAN TAURAT TUHAN
SIANG DAN MALAM
Mazmur 1:2 (TB) “Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam"
Psalms 1:2 (NET) "Instead he finds pleasure in obeying the Lord’s commands; he meditates on his commands day and night”
Menyukai dan merenungkan Taurat TUHAN siang dan malam menjadi bagian hidup orang percaya. Pemazmur mengajak kita punya pola dan ritme hidup yang menyukai dan merenungkan Taurat TUHAN. Dari nas hari ini, ada dua hal yang hendak kita pelajari, yakni:
Pertama, kita harus menyukai TAURAT TUHAN. Orang yang menyukai Taurat Tuhan, ialah mereka selalu mencerna kembali Firman yang diterimanya dan merenungkannya siang dan malam. Seperti dalam Yosua 1:7-8, dengan tidak lupa memperkatakan Firman, maka kita dapat bertindak hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sehingga perjalanan kita berhasil dan akan beruntung.
Taurat Tuhan atau Firman dalam pengajaran itu sempurna dan menyegarkan jiwa, membuat mata bercahaya (Mzm. 19:8-9). Ini berarti membuat mata kita menjadi terang/tidak gelap. Jika kita betul-betul hidup dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah, maka jiwa kita menjadi segar dan mata hati kita menjadi terang, dan dapat memberikan hikmat/pengertian kepada orang yang tak berpengalaman. Jika kita setia menyukai Taurat TUHAN, maka hidup kita akan berbahagia. Selain itu apa saja yang kitaperbuat pasti berhasil, karena kita tidak pindah dari aliran air.
Kedua, kita harus merenungkan Taurat TUHAN siang dan malam. Siang dan malam berarti sehari penuh dan perenungan itu dilakukan setiap hari. Bagaimana kita menjalankan tuntutan ini? Apakah kita harus membawa Alkitab setiap waktu di tangan kita? Apakah kita harus makan siang sambil membaca Alkitab? Jika demikian, maka mungkinkah kita melakukan tuntutan ini? Dalam bahasa Ibrani “merenungkan” itu berarti “membicarakan” atau “membisikkan”. Jika hal ini dilakukan di dalam hati, maka ini bisa disebut sebagai “meditasi”. Menurut Mazmur 1:2, kita harus melakukan ini sepanjang hari dan setiap hari. Ini berarti kita harus terus menerus mengingat pesan Firman Tuhan sambil kita melakukan aktivitas kita sehari-hari. Ini juga berarti kita harus menghafal ayat yang kita renungkan. Dengan kita terus menerus mengingat Firman Tuhan, kita akan lebih cenderung untuk mempraktikkannya.
Merenungkan siang dan malam adalah sebuah kebiasaan. Tetapi sang pemazmur bukan berbicara tentang disiplin yang kaku terhadap merenungkan taurat Tuhan tetapi kebiasaan yang lahir dari kesukaan, dari rasa haus dan lapar terhadap Tuhan. Merenungkan taurat Tuhan menjadi kesukaan sang Pemazmur.
Rasa haus dan lapar terhadap firman Tuhan adalah undangan Tuhan untuk kita lebih dekat kepadaNya, untuk lebih mengenal Dia melalui firman-Nya. Seperti makanan, firman Tuhan perlu “dikunyah” agar setiap nutrisi dan kandungan baik yang ada di makanan, diserap oleh tubuh kita. Merenungkan firman Tuhan berulang kali sama dengan “mengunyah” firman Tuhan, untuk memberkati jiwa, hati dan pikiran kita. Firman Tuhan bukan saja makanan, tetapi juga roh (Yoh/ 6:63). Merenungkan firman Tuhan membuat roh kita menerima berkat-berkat rohani yang Tuhan sediakan, damai sejahtera, sukacita, iman, kasih, kebenaran, wahyu, hikmat dan pengenalan akan Tuhan.
Merenungkan taurat Tuhan siang dan malam seperti mengijinkan benih firman Tuhan berakar di hati kita. Jangan biarkan hati dan pikiran kita menjadi tanah kosong dan ditumbuhi tanaman belukar yang liar, berilah tempat seluas-luasnya bagi firman Tuhan untuk ditabur. Sebab dari hati kehidupan mengalir. Karena itu, marilah membiasakan diri menyukai dan merenungkan Taurat TUHAN agar hidup kita menjadi berkat untuk memberkati orang lain. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN