Renungan hari ini:
“JANGAN TAKUT SEBAB TUHAN MENEBUS KITA”
Yesaya 43:1 (TB) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku"
Isaiah 43:1 (NET) Now, this is what the Lord says, the one who created you, O Jacob, and formed you, O Israel: “Don’t be afraid, for I will protect you. I call you by name, you are mine”
Allah memberikan jaminan agar kita tidak perlu takut, sebab Allah sendiri akan menebus kita. Sama seperti orang Israel yang ditebus-Nya dan dibebaskan-Nya dari perbudakan di Mesir dan pembuangan di Babel, kita pun akan ditebus-Nya dari segala dosa kejahatan kita. Israel diminta untuk tidak takut. Namun, ketidaktakutan itu bukan karena kemampuan mereka, tetapi karena Allah. Mengapa Allah mengajak umat Israel untuk tidak taku?
Pertama, karena Allah telah menebus Israel. Itu berarti orang Israel tidak lagi dikuasai bangsa mana pun. Satu-satunya yang menguasai mereka adalah Allah sendiri.
Kedua, karena peristiwa penebusan itu tidak terjadi secara massal, tetapi pribadi demi pribadi. Allah yang menebus Israel itu memanggil nama mereka. Nama merupakan jati diri pertama yang dimiliki manusia. Dalam setiap kartu identitas, yang pertama dan terutama adalah nama. Juga saat kita berkenalan dengan orang lain, maka nama merupakan hal yang biasa kita sebut pertama kali. Dipanggil seturut nama berarti diakui keberadaannya. Apa pun nama kita, tentu kita kesal jika ada orang yang salah mengeja nama kita.
Ketiga, karena Israel adalah kepunyaan Allah. Israel adalah milik Allah. Itu berarti Allah sungguh berkepentingan, dan peduli, ketika sesuatu terjadi atas umat-Nya.
Kisah Israel mirip dengan kisah setiap Kristen. Ketika seseorang dibaptis, dia telah mengalami penebusan Allah di dalam dirinya, dipanggil seturut namanya, dan menjadi milik Allah. Baptisan merupakan bukti bahwa Allah sungguh mengasihi kita. Dan pertanyaan yang layak kita ajukan: ”Sudahkah kita hidup berdasarkan keselamatan yang telah kita terima dalam baptisan itu?”
Dalam peristiwa pembaptisan Yesus di Sungai Yordan, Sang Bapa bersabda, ”Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Luk. 3:22). Dan sama seperti Sang Anak, kita juga dikasihi Bapa! Pertanyaannya: ”Berkenankah Bapa kepada kita?” Hidup berdasarkan keselamatan juga berarti hidup yang diperkenan Allah. Caranya? Marilah kita belajar seperti Sang Anak untuk selalu berkata, ”Jangan kehendak-ku Bapa, kehendak-Mu jadilah!” Karena itu, mari terus menjalani hari-hari kita di 2020 ini dengan keyakinan TUHAN berjalan Bersama kita dan menebus kita dari segala dosa dan kejahatan kita. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini