Kamis, 14 November 2019

Renungan hari ini: BUKAN UNTUK MELAKUKAN APA YANG CEMAR

Renungan hari ini: 

BUKAN UNTUK MELAKUKAN APA YANG CEMAR



1 Tesalonika 4:7 (TB) "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus" 

1 Thessalonians 4:7 (NET) "For God did not call us to impurity but in holiness” 

Melakukan yang cemar itu sudah sifat asali manusia. Dalam diri kita sudha tertanam perangkat dan kebiasaan kecemaran. Itulah sebabnya Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Ini adalah firman Tuhan yang keras, karena ayat selanjutnya menyatakan: "Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu" (ay. 8). Bayangkan betapa seriusnya jika kita dianggap menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus kepada kita. Atas kasih-Nya kita ditebus, diselamatkan dan dianugerahkan Roh Kudus sebagai Sang Penolong, tapi atas segala kecemaran yang kita lakukan kita justru menolak Allah. 

Paulus menyatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Itulah gambaran manusia yang seharusnya penuh dosa dan tidak layak untuk mendapatkan kemuliaan Allah. Tapi oleh kasih karunia Allah yang begitu besar kita sudah ditebus lunas lewat Kristus. "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus"(ay. 24). Firman Tuhan lewat Petrus berkata: "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat" (1 Ptr. 1:18-19). Ini semua telah kita terima, bahkan dikatakan dengan cuma-cuma. Artinya dengan menerima Kristus seharusnya kita bisa memulai sebuah kehidupan yang baru yang benar-benar kudus. Kecemaran akibat dosa bukanlah menjadi agenda kita selanjutnya menurut Tuhan. Hidup kudus, dan bukan cemar, itulah yang seharusnya kita lakukan setelah kita ditebus dan dibenarkan lewat darah Kristus. 

Tuhan telah memberikan, selanjutnya tugas kita untuk mempertahankan. Inilah yang menjadi masalah, karena arus dunia dengan segala iming-iming yang ditawarkan di dalamnya akan terus menerus berusaha meracuni kita yang lemah ini. Segala bentuk tipu muslihat siap digelontorkan iblis untuk meruntuhkan kita. Menjauhkan kita dari kekudusan dan mengarahkan kita ke dalam berbagai bentuk kecemaran. Kelemahan kita membuat terdapatnya banyak lubang-lubang dalam pertahanan kita yang sangat rentan untuk diserang. Tapi Tuhan tahu bagaimana lemahnya kita. Tidak akan mungkin kita mampu bertahan melawan arus dunia dengan segala penyesatana di dalamnya apabila kita hanya mempergunakan kekuatan kita sendiri. Oleh sebab itu Tuhan memberikan Penolong bagi kita, Roh Kudus, untuk menyertai, menolong, mengingatkan dan menguatkan kita dalam bertahan dan melawan arus ini. Jangan lupa pula bagaimana besarnya kuasa firman Tuhan yang tidak saja harus kita baca, renungkan dan perkatakan, tetapi harus diaplikasikan secara nyata pula dalam perbuatan kita. Dengan ini semua seharusnya kita mampu menjalankan apa yang menjadi panggilan Allah bagi kita. Sekali lagi bukan untuk kecemaran, melainkan untuk kekudusan.

Tanpa kekudusan kita tidak akan bisa melihat Tuhan. Firman Tuhan berkata "... kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan" (Ibr. 12:14). Kita tidak akan bisa mengalami kemuliaan Tuhan apabila kita masih hidup penuh kecemaran. Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kita  agar hidupl sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kita pada waktu kebodohan, tetapi hendaklah kita menjadi kudus di dalam seluruh hidup sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kita" (1 Ptr. 1:14-15). Karena itu, marilah kita berusaha melakukan apa kudus dan menghindari apa yang cemar agar kita layak menerima kehidupan yang kekal. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...