Renungan hari ini:
“TUHAN MEMBUKA TANGANNYA”
Mazmur 104:28B (TB) " ... Apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan"
Psalms 104:28B (NET) "" ... You open your hand and they are filled with food"
Tangan merupakan sebuah simbol. Dalam Kitab Suci tangan selalu dipergunakan sebagai tanda dari kemampuan dan tanda dari saluran dari kuasa, berkat dan otoritas rohani. Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar (Yes. 59:1).
Jika kita mendalami simbol tangan Tuhan dalam Kitab Suci, maka kita akan menemukan beberapa makna tangan TUHAN, yakni:
1. Sebagai lambang Kuasa. Tangan kanan-Mu, Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu itu, tangan kanan-Mu menghancurkan musuh (Kel. 15:6). Dan Aku (Tuhan Yesus) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku (Yoh. 10:28; Yos. 4:24; Mzm. 89:14).
2. Sebagai lambang Kemurahan. Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allah yang melindungi aku (Neh. 2:18; Ezr. 7:9; Mzm. 48:11).
3. Sebagai Penyokong/Penopang. Kau berikan kepadaku perisai keselamatan-Mu. Tangan kanan-Mu menyokong aku, kemurahan-Mu membuat aku besar (Mzm. 18:36; Mzm. 37:23-24; 1 Ptr. 5:6).
4. Sebagai Pencipta. Tangan-Ku yang meletakkan dasar bumi dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya semua bermunculan (Yes. 48:13).
5. Pembawa Kelepasan. Dan orang Mesir itu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah – tengah mereka (Kel. 7:5).
6. Untuk Memberkati. Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikan, mereka memungutnya, apabila Engkau membuka tanganMu mereka kenyang oleh kebaikan (Mzm. 104:27-28).
Perlu juga kita ketahui bahwa Allah memakai manusia yakni hamba-hamba-Nya sebagai sambungan atau saluran dari tangan-Nya. Allah memberi otoritas, kuasa dan berkat-berkat melalui setiap orang Kristen atau setiap orang percaya. Misalnya saja, kemenangan-kemenangan oleh Allah melalui tangan manusia dapat kita lihat dari kisah hidup Otniel. Roh Tuhan menghinggapi dia (Otniel) dan ia menghakimi orang Israel, ia maju berperang, lalu Tuhan menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram ke dalam tangan Otniel sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim (Hak. 3:10, 6:36-37).
Saat bangsa Israel sampai di depan Laut Teberau dan dikejar-kejar Firaun bersama pasukannya, mereka bagaikan menghadapi pintu yang tertutup. Tetapi Tuhan telah membuka pintu itu sehingga mereka bisa masuk dan melewati Laut Teberau yang telah dibelah dengan kekuatan tangan-Nya (Kel. 14:21-23). Tangan Tuhan itu yang telah membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir (ps. 13:14-16). Dan karena Tuhan tidak pernah berubah, maka apa yang dialami bangsa Israel dapat terjadi juga bagi kita saat ini, yaitu terbebas dari dosa dan segala rintangan yang kita hadapi sehingga berkemenangan.
Kita juga melihat kuasa (baca: tangan) TUHAN bekerjan melalui tangan rasul-rasul sehingga terjadi tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya disitu. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunianya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat-Nya (Kis. 14:3, 5:12, 19:11).
Tangan kanan menunjukkan posisi Tuhan Yesus yang berada di sebelah kanan Bapa setelah menaklukkan segala musuh di bawah kaki-Nya (Kis. 2:32-35), sehingga Dia siap memberi pertolongan kepada kita secara luar biasa oleh kehebatan kuasa kebangkitan-Nya (Ef. 1:19-23). Dia telah diberikan kepada kita, jemaat-Nya, sebagai Kepala dari segala yang ada. Posisi kepala adalah sebagai suami. Tuhan Yesus adalah Suami bagi sidang gereja-Nya.
Karena tangan kanan Tuhan telah melakukan keperkasaan, maka kita dapat berkata, "Aku tidak akan mati tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan, masuk ke pintu gerbang-Nya untuk mengucap syukur kepada-Nya" (Mzm. 118:17, 19-20).
Kita membutuhkan pertolongan Tuhan karena pada kita tidak ada kekuatan apa-apa. Di mata Tuhan, kita hanyalah ulat dan cacing seperti yang telah diakui oleh seorang raja Daud (Yes. 41:11-14; Mzm. 22:7). Walaupun demikian, Tuhan tidak memandang kita hina ataupun merasa jijik; Dia mau mendengar teriak kita minta tolong (Mzm. 22:20, 25). Karena itu, teruslah pastikan hidup kita berada dalam tangan TUHAN untuk menolong kita dan menyertai kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN