Minggu, 20 November 2022

Renungan hari ini: “MENGINGAT DAN TAAT PERINTAH TUHAN” (2 Petrus 3:2)

 Renungan hari ini:

 

“MENGINGAT DAN TAAT PERINTAH TUHAN”


 

2 Petrus 3:2 (TB) "Supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu"

 

2 Peter 3:2 (NET) "I want you to recall both the predictions foretold by the holy prophets and the commandment of the Lord and Savior through your apostles"

 

Penulis kitab Petrus memberikan kita nasihat agar kita “mengingat dan taat pada Perintah TUHAN”. Perintah TUHAN itu dipahami oleh umat Israel adalah apa yang tertulis dalam Kitab Pentateukh (Kejadian, Keluarga, Bilangan, Imamat dan Ulangan). Namun secara sederhana Perintah TUHAN itu dipahami Dekalog (Sepuluh Perintah TUHAN). Dalam kenyataannya sekarang, terlihat bahwa adanya  kecenderungan orang-orang  Kristen untuk  di satu sisi bersikap legalistik, di sisi lain menjadi penganut antinomianisme, atau menjadi orang yang hidupnya penuh kepalsuan dan kepura-puraan. Oleh karenanya mereka perlu ditantang kembali dengan pemahaman akan titah-titah Tuhan dalam kerangka berpikir yang baru.  Orang Kristen  penganut  legalisme  menganggap  titah  Tuhan  harus  ditaati  dengan  kekuatan sendiri dan menuntut orang lain melakukan praktek-praktek ketaatan yang dipaksakan dan diperberat. Ekstrim sebaliknya orang Kristen penganut antinomianisme yang hidup bebas tanpa aturan dan ketertiban, kehidupannya tidak disiplin sehingga tidak berbuah. Kelompok orang Kristen ini tidak memiliki integritas, tidak  ada keterpaduan antara apa yang dipercayai dengan kelakuan mereka sehari-hari. Mereka perlu memahami dengan sudut pandang yang benar terhadap titah-titah Tuhan, supaya mereka terhindar dari pemikiran dan  sikap ekstrim di atas, hingga sebagai hasilnya mereka akan  menjadi orang Kristen yang otentik. Orang Kristen yang dikenan dan menjadi umat kesayangan Tuhan.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apa yang harus kita lakukan untuk mengingat dan menaat Perintah TUHAN ini dalam kehidupan sehari-hari?

 

Pertama, kita harus mendengarkan. Orang Kristen yang baik harus mau mendengarkan perintah Allah dan mengerti perintah itu dengan sungguh-sungguh sehingga “tertanam dalam hati” dan menjadi bagian dari diri. Pembelajaran ini diperoleh melalui keteraturan dalam mempelajari firman Tuhan, yaitu Alkitab, dengan pertolongan Roh Kudus sehingga firman Tuhan itu menjadi jelas bagi kita.

 

Kedua, kita harus mematuhi. Pengetahuan saja tidaklah cukup. Selain mendengarkan, kita harus terus mematuhi ketetapan dan perintah Allah. Bila kita tidak menunjukkan keinginan untuk mematuhi perintah Allah, pada gilirannya anak-anakkita juga tidak akan memiliki keinginan untuk mematuhi perintah kita sebagai orang tua.

 

Ketiga, kita harus mengajarkan perintah TUHAN. Sebagai orang percaya perintah TUHAN itu haruslah kita ajarkan kepada anak-anakkita agar mereka mengetahui, mengerti dan melakukannya dalam kehidupan mereka. Kita boleh menggunakan beberapa metode mengajar mereka, seperti:

 

1. Dengan rajin. Meskipun mengasuh anak bukanlah satu-satunya tugas orang tua dalam hidup ini, tanggung jawab ini penting dan tidak dapat diremehkan. Pendidikan anak-anak tidak hanya dilakukan oleh salah satu pihak, ibu saja atau ayah saja, tetapi oleh kedua belah pihak: ayah dan ibu. Orang tua dapat mendidik anak usia balita dengan menanamkan nilai iman Kristen melalui kasih. Tentunya, orang tualah yang harus memberikan teladan bagaimana menyatakan kasih, sebab anak-anak tidak akan mengerti kasih tanpa ada teladan dari orang tua. Untuk anak usia remaja memang lebih sulit, namun dapat dilakukan dengan lebih banyak mengadakan pendekatan pribadi, dengan bicara mengenai masalah khusus atau masalah yang dihadapi di luar, dengan mengemukakan contoh-contoh yang baik dan yang tidak baik, yang perlu diketahuinya.

2.  Dengan berulang-ulang. Ulangan 11:19 mengatakan, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Alkitab menunjukkan bahwa mengajar bukanlah usaha yang hanya sekali dilakukan. Mengajar harus dilakukan orang tua dengan berulang-ulang siang dan malam, karena hal ini akan memudahkan anak untuk mengerti apa yang kita ajarkan. Dalam mendidik anak, seharusnya orang tua tidak hanya banyak bicara, tetapi lebih banyak memberikan teladan kepada anak. Jadi, seandainya orang tua hendak mengajarkan firman Tuhan mereka harus terlebih dahulu menunjukkannya, memberikan contoh kepada anak. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan orang tua dalam mengajarkan segala sesuatu kepada anak.

3.  Secara alami. Pada saat kita duduk, berjalan, berbaring, dan bangun kita harus mencari kesempatan untuk mengajar. Ibadah keluarga yang kreatif dan sesuai dengan usia anak, bersifat menyenangkan tanpa menggurui, dan tidak bertele-tele, sangat mendukung pengajaran ini selain juga membina kebersamaan. Pada dasarnya, sejak kecil anak-anak sudah bisa mengerti atau tanggap terhadap teladan yang diberikan orang tua, misalnya ketika diajarkan berdoa. Namun, ketika mereka sudah mulai lebih besar, orang tua dapat mengajarkan kesaksian hidup, hidup yang dipimpin Tuhan, hidup di dalam Tuhan, dan juga mengajarkan bagaimana melakukan Firman Tuhan di dalam kehidupan yang sebenarnya.

4.  Secara pribadi.  Tindakan seseorang memiliki dampak yang lebih besar daripada perkataannya. Hal ini mengembalikan kita kepada pasal pertama kitab Ulangan. Pada saat orang tua mendengar, mematuhi, dan mengasihi, mereka memberi teladan kepada anak-anak mereka yang menguatkan apa yang dikatakan di rumah. Perhatikan kata “di rumah”. Teman-teman sebaya dan guru adalah orang-orang yang penting, tetapi hal-hal terpenting dalam proses pengajaran dan mengasuh anak terjadi di rumah. Karena itu, perintah TUHAN itu perlu diingat, diajarkan, ditaati dan dilakukan sebagai buah dari pertumbuhan iman kita. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...